Part 22

168 9 0
                                    

Author pov

Novan sampai diparkiran dan langsung disambut oleh kedua sahabatnya.

"Pagi Van" sapa Aqil.

"Hmm" jawab Novan singkat.

"Kenapa lo Van? Kayak yang bete' gitu" ucap Adip heran.

"Nyokap pagi-pagi udah bikin pusing" ucap Novan menghela nafasnya.

"Kenapa?" tanya Aqil.

"Rika" jawab Novan.

"Kenapa sama Rika?" tanya Adip cepat.

"Semalem bunda gak sengaja denger obrolan kita. Terus tadi pagi bunda tanya soal Rika itu siapa" jelas Novan. Kedua sahabatnya langsung tersenyum penuh arti dan saling menatap.

"Ngapain kalian senyum-senyum?" tanya Novan heran saat melihat kedua sahabatnya.

"Gapapa kok" ucap mereka kompak.

"Stres lo pada" ucap Novan meninggalkan kedua sahabatnya.

Novan berjalan menuju kelasnya, saat dikoridor dia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan hingga terjatuh.

"Sorry gue gak sengaja" ucap Novan sambil melihat orang yang dia tabrak. Jantungnya seketika berdetak melihat sosok itu.

"Ekhem" deheman dari perempuan itu membuat Novan sadar dari lamunannya.

"Gue duluan" ucap Novan segera pergi menuju kelasnya.

Saat tiba dikelasnya, Novan langsung duduk dibangkunya. Dan bermain ponselnya sambil menunggu bel masuk berbunyi.

"Lo udah balik Rik? Katanya satu minggu izin?" pertanyaan dari Syifa membuat Novan mengalihkan pandangannya kepada Rika.

"Gue balik duluan sama kak Adam. Udah cukup liburannya buat gue, gak ada baiknya liburan lama-lama. Buat gue ketinggalan banyak materi" jelas Rika.

"Kak Adam yang ganteng itu Rik?" histeris Laily.

"Biasa aja kali Lai, kayak gak pernah liat cogan aja lo" ucap Syifa jenuh setiap kali melihat Laily histeris karna cogan.

"Hehehe, abisnya ganteng banget" ucap Laily terkekeh. Sedangkan sahabatnya hanya menggeleng kepala melihat kelakuan Laily.

"Kantin yuk" ajak Devia.

"Boleh, gue juga belum sarapan" ucap syifa. Mereka keluar kelas menuju kantin.

"Akhirnya" ucap Novan dalam hati sambil tersenyum.

"Heh, ngapain lo senyum-senyum sendiri? Masih pagi juga, udah gila aja lo" ucap Adip mengagetkan Novan.

"Apaan sih lo" ucap Novan hanya melirik Adip.

"Lo gak peka Dip?" ucap Aqil.

"Peka apaan?" tanya Adip bingung.

"Haduh, lo tu kayak gak tau orang lagi kasmaran aja. Dia tu lagi bahagia, karna pujaan hatinya udah balik. Jadi dia gak perlu nahan rindu lagi" ucap Aqil menyindir Novan.

"Owh, baru nyadar gue. Rika kan udah balik ya. Astaga Van, ternyata dugaan kita bener ya" ucap Adip menggoda Novan.

"Apaan sih lo pada, gak jelas banget" ucap Novan beranjak dari bangkunya.

"Kemana Van?" tanya Aqil.

"Kantin" jawab Novan cuek.

"Nyusul pujaan hati ya Van?" ucap Adip tetap menggoda sahabatnya.

"Bacot lo. Ngomong sekali lagi, habis lo" ucap Novan ketus. Sementara Adip langsung diam tanpa membalas.

"Lo sih, udah tau Novan gak bisa bercanda. Pakek digodain segala" ucap Aqil menyusul Novan.

"Salah lagi kan. Heran gue, udah nyalahin pakek ninggalin lagi" gumam Adip. Kemudian ia menyusul kedua sahabatnya.

Skip

Saat tiba dikantin, Aqil langsung menuju ke tempat duduk yang bersebelahan dengan Rika dan sahabatnya. Novan dan Adip yang baru saja selesai memesan makanan, langsung menyusul Aqil.

"Hai" sapa Aqil pada Rika dan sahabatnya. Mereka hanya membalas dengan senyuman. Kecuali Rika, yang hanya meliriknya sekilas.

"Eh, Rika udah balik?" ucap Aqil berbasa-basi.

"Iya" jawab Rika singkat.

"Gimana liburannya?" tanya Aqil.

"Biasa aja" Rika tetap menjawab dengan singkat.

Aqil menghela nafasnya mendengar respon Rika. Sedangkan yang lainnya menatap Aqil heran.

"Ngapain lo Qil? Sok akrab gitu ke Rika" ucap Adip.

"Cuma nanyak aja, masak gak boleh" ucap Aqil.

"Oh iya Rik, boleh nanyak gak?" ucap Aqil lagi pada Rika.

"Hmm" respon Rika.

"Tipe cowok lo tu kayak gimana sih?" tanya Aqil yang membuat teman-temannya langsung menatap dengan tatapan kaget.

"Apa Aqil suka sama Rika ya?" batin salah satu dari mereka.

"Lo suka sama Rika?" tanya Adip langsung.

"Sok tau lo, orang gue cuma tanya" ucap Aqil sewot. Aqil merasa ada yang memperhatikannya dari tadi. Ternyata yang menatapnya dari tadi adalah Devia.

"Kenapa Devia liatin gue ya?" ucap Aqil dalam hati.

"Gue balik duluan" ucap Rika beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kantin.

"Gara-gara lo nih Qil, pakek nanya kayak gitu lagi" ucap Devia kesal pada Aqil. Sedangkan Aqil menatap semua heran.

"Emang kenapa kalo gue nanya gitu?" tanya Aqil bingung, perasaan tidak ada yang salah dengan pertanyaannya.

"Rika itu paling gak suka kalo ditanya soal cowok" jelas Syifa.

"Owh, pantes langsung pergi" ucap Aqil mengerti.

"Memangnya kenapa?" tanya Novan penasaran, membuat teman-temannya tersenyum penuh arti.

"Memang gitu, semenjak usia dia remaja. Dia memang paling gak suka kalo ditanya tipe cowoknya, sudah punya pacar atau belum. Karna menurut dia, itu bukan hal yang penting untuk dipertanyakan. Dan dia paling gak suka bahas soal cinta-cinta. Kata dia, percintaan itu cuma jadi penghambat bagi seusia kita. Karna seusia kita itu biasanya fokus sama sekolah dan cita-cita" jelas Syifa.

"Kenapa Rika beranggapan kayak gitu?" tanya Novan lagi.

"Karna dia sering lihat teman-teman seusia kita, lebih sibuk sama dunia percintaan yang ujung-ujung cuma mereka tangisi karna kecewa. Jadi males, makanya dia peranggapan bahwa percintaan remaja sekarang hanya kebahagiaan sementara. Rika pernah bilang sama kita "Ada saatnya untuk membahas hal itu, tapi tidak untuk saat ini. Luangkan waktu kita untuk hal yang bermanfaat dimasa depan. Jangan buang waktu yang ada demi percintaan, apalagi itu tidak bersifat abadi" jelas Syifa.

"Berarti ini bukan saatnya" ucap Novan membuat ketiga sahabat Rika menatapnya bingung.

"Maksudnya?" tanya Devia.

"Novan itu ada niatan untuk deketin Rika, dan minta izin buat kenal dia lebih jauh lagi. Tapi setelah denger penjelasan dari kalian tadi, Novan fikir ini bukan saatnya untuk dia mendekat" ucap Aqil.

"Jadi bener apa yang kita kira selama ini?" tanya Syifa kaget. Novan menautkan alisnya.

"Mereka udah tau kok Van, kalo lo ada perasaan sama Rika" jelas Aqil. Novan hanya menganggukkan kepalanya.

"Ke kelas yuk, tarlagi udah mau bel masuk nih" ucap Adip dan semuanya beranjak untuk keluar dari kantin.

#####

Segitu dulu ya ceritanya😁
Ini lanjutin ceritanya dalam keadaan buntu😂kalau ada yang salah atau gak nyambung, komen aja yaaa😅
Tapi semoga aja gak ada😄

Tetep tungguin lanjutan ceritanya yaa, dan semoga tambah suka

Oh iyaaa, jangan lupa votenya😊itu penting banget loh buat para penulis novel😊biar tambah semangat untuk terus berkarya😋

Tungguin sampek ending yaaa😀

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang