-BAB 22, Expressed-

14 5 14
                                    

"WOAHHH!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"WOAHHH!!!!!"

Iren, Lola, Ririn, Desi, Mila, Klara, Ali, dan Rendi sangat terpukau setibanya mereka di tempat termewah yang pernah mereka lihat.

Yap! Mereka sedang berdiri di sebuah rumah, tepatnya di rumah istana milik keluarga Niken. Baru berdiri di depan gerbang rumah saja sudah membuat mereka terpukau. Apalagi ketika mereka bereksplorasi ke dalamnya. Pasti sungguh menakjubkan!

"Wei! Bener nih ini rumah Niken?" Tanya Klara ragu karena tak pernah mengunjungi rumah ini sebelumnya.

"Ya iya dong! Gue ga bohong. Ini rumah Niken! Bahkan pantas disebut istana!" Pekik Mila.

"Ya ampun! Lihat gerbang rumah saja sudah bagus minta ampun. Apalagi dalamnya...uwaww banget dah!" Seru Klara tak sabar. Mila mengedipkan sebelah matanya cepat, menandakan ia setuju dengan pendapat Klara.

Iren memegang tali tas pinggangnya. Matanya terus menatap gerbang rumah mewah itu dengan pandangan terpukau. "Wihh keren banget astaga! Bener-bener kaya parah nih Pak William sama Niken!" Ali berdecak kagum.

"Iya weii! Ngevlog dulu ahh! Jarang-jarang kan berkunjung ke rumah mewah kayak gini!" Rendi mengeluarkan ponselnya lalu melakukan kegiatan vlognya di depan kamera tanpa rasa malu di depan gerbang tertutup itu.

"Pftt...kebiasaan si Rendi," gumam Mila sambil memutar bola matanya malas lalu melangkahkan kaki menuju lebih dekat dengan gerbang rumah itu.

Tingg...tong...

Mila menekan tombol bel di dekat gerbang rumah.

"Halo ini siapa?"

Sebuah suara keluar dari sebuah alat yang terpasang di samping bel. Mila mendekatkan diri  ke alat itu lalu menjawab pertanyaan seseorang di seberang sana.

"Sa...saya Mila. Saya di sini bersama teman-teman Niken. Kami ingin bertemu dengan Niken," jawab Mila gugup.

"Saya akan berbicara dengan Pak William dahulu."

Kedelapan remaja itu terpaksa menunggu jawaban dari si pembicara dari dalam rumah Niken. "Baik, silahkan masuk!"

Pintu gerbang rumah terbuka dengan lebarnya, menampakkan seluruh sisi rumah mewah itu dengan megahnya. Kedelapan remaja itu membulatkan mata bersamaan. Mereka sangat terpukau dengan pemandangan menakjubkan itu.

 Mereka sangat terpukau dengan pemandangan menakjubkan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antar 2 BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang