Tap..tap...tap...
Langkah kaki bergerak cepat, melewati semua lorong dan koridor dengan hati dag dig dug. Keringat menetes membasahi wajah seorang perempuan muda yang terus berlari hingga akhirnya ia berhenti di sebuah tempat yang dicarinya sedari tadi. Diacungkannya jari telunjuk untuk mencari sebuah nama yang tertera di papan lebar di hadapannya itu.
"Yes!" Ucapnya sambil mengepalkan tangan semangat.
Kemudian perempuan itu membuka buku tebal yang dijunjungnya sedari tadi, menyocokkan semua tulisan yang tertera di papan dan juga di dalam buku. Benar saja, ada kecocokan di antara dua objek itu.
Setelah dirasa cukup, ia berjalan meninggalkan tempat itu menuju pintu gedung sekolah.
"Hai, gimana? Bagus ga?" Kata perempuan paruh baya di depannya.
"Bagus, Ma. Aku ada di peringkat pertama dari seluruh siswa di sini! Akhirnya aku bisa mencapai peringkat atas! Seneng banget," katanya sambil tersenyum bangga.
"Ya sudah, kita pulang yuk!"
Kedua orang itu segera masuk ke dalam mobil lalu menempuh perjalanan panjang ke rumah mereka. "Tunggu, mama lapar nih. Kita beli makanan dulu yuk."
"Ha? Terserah."
"Hm...mau makan di mana, sayang? Makan ayam saja gimana? Kamu kan suka ayam. Anggap saja ini hadiah buat kamu karena kamu mendapatkan ranking satu," ucap seorang ibu sambil fokus menyetir.
"Aku sudah bilang terserah, Ma. Mama paham kata terserah kan?" Jawab anaknya yang sedikit ketus.
"Hm...iya, Nak. Mama paham. Nah itu ada restoran ayam. Kita ke sana ya."
Mobil terparkir di sana. Ibu itu keluar dari mobil lalu membeli ayam. 10 menit kemudian, ibu itu keluar dari restoran sambil membopong 4 kotak berukuran sedang yang berisi ayam hangat.
"Yuk pulang! Mama sudah beli empat bungkus ayam. Nanti kita makan bareng-bareng. Oke?"
"Oke."
Ibu dan anak itu melanjutkan perjalanan sampai di rumah dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antar 2 Benua
Teen FictionKukira dia akan bersikap cuek atau bahkan tidak peduli dengan sesamanya. Dugaan itu muncul di pikiranku, setelah aku mengetahui bahwa dirinya berasal dari negara yang sangat jauh dari tempat berpijaknya sekarang. Namun dugaanku ternyata salah. Setel...