-BAB 32, The End-

12 4 5
                                    

7 tahun kemudian...

Slruppp!!

"Hahhahahah!!"

Canda tawa terdengar di mana-mana. Disitulah Iren berada sekarang, bersama teman-temannya yaitu Lola, Mila, Klara, Ali, Rendi, Desi, dan Ririn, setelah sekian lama mereka berpisah untuk melanjutkan pendidikan di universitas mereka masing-masing. Lola melanjutkan pendidikan di Spanyol, Iren dan Ali kebetulan berada di satu universitas yang ada di Jawa Tengah, sedangkan Mila dan Rendi berada di universitas di Jawa Barat. Terakhir, Klara beserta Desi dan Ririn berada di universitas, di Jakarta. Lola yang dulu sempat berpisah untuk kembali ke tempat kelahirannya, kini telah kembali ke tempat di mana masa-masa indah SMAnya terjadi.
Saat ini mereka berlima sudah lulus kuliah. Mereka tinggal menikmati waktu-waktu yang tersisa dengan berkumpul bersama orang-orang tercinta dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka kelak.

Mereka berdelapan sedang berkumpul di sebuah kafe yang ada di pusat kota. Kafe itu berdekatan dengan lapangan luas yang menjadi tempat terjadinya sebuah acara meriah yaitu Festival Cahaya. Mereka bersama-sama bercerita banyak hal dan meminum minuman serta memakan makanan mereka masing-masing.

"Eakk!! Rendi sama Klara pacaran nih, ya! Ahakk!"

Mereka semua tertawa. Mila dan Iren tampak sedang menggoda sepasang kekasih yang baru-baru viral akhir-akhir ini. Yaitu, Klara dan Rendi.

Klara yang mendengar hal itu hanya tersipu malu. Rendi menunjukkan wajah datarnya sambil tersenyum miring dan ikut tertawa.

"Cie... harapan Rendi pas di festival cahaya terwujud nih! Dulu, si Rendi pernah ngucapin apa? Dulu dia minta jodoh yang baik, kan? Ingat, gak? Ahahahaha! Akhirnya doa lo terkabul, Ren! Jodoh lo ternyata Klara. Dia baik, loh!" Celoteh Mila yang bersemangat menggoda sepasang kekasih itu. Rendi tersenyum datar dan mematung. Semua teman-temannya menertawakannya.

"Ya memang benar, dia itu baik!" Seru Rendi. Semuanya mengiyakan dengan gelak tawa.

"Eh iya, sekarang Iren dan Lola bersahabat nih! Oh iya, Iren juga sudah kembali ke gadis riang! Ga dingin lagi kayak dulu! Dan, ya! Seingat gue, kalian semua dapat nilai terbaik di SMA dulu, kan? Selamat, ehek!" Pekik Ririn dan Desi. Iren hampir saja ingin memberi pukulan gemas ke kedua sahabatnya, tetapi tidak jadi.

Ternyata kedua harapan gue yang berlainan arah pas di festival cahaya terwujud. Begitu juga dengan harapan Lola waktu itu, batin Iren sambil tersenyum lembut ke arah teman-temannya.

"Ih! Telat lo, Rin, Des!" Timpal Mila.

"Penting bisa mengucapkan, kan?" Ejek Ririn dan Desi.

Mereka semua berada dalam suasana hangat di tengah malam. Di luar sana, cuaca sedang mendukung kebersamaan mereka. Lampu-lampu jalanan yang indah menyala kelap-kelip. Begitu juga lampion-lampion merah juga bernyalaan.

"Eh, seperti biasa, dong!" Seru Mila tiba-tiba. Ia mengeluarkan ponselnya dan menyalakan kamera. Mereka berdelapan berfoto bersama di sana.

Berjam-jam berkumpul. Saatnya, mereka akan pulang ke rumah masing-masing dan akan berkumpul di lain waktu. Ketika teman-temannya sedang berbenah diri di dalam kafe, Lola mengucapkan kata-katanya yang membuat Iren bingung.

"Iren, kemasi koper kamu!" Bisik Lola. Iren mengernyitkan dahi heran.

"Hah? Kenapa? Mau ke mana? Besok ga ada rencana apa-apa."

"Sudahlah, kemasi kopermu sekarang juga! Tidak udah banyak tanya. Kau akan tahu besok!" Lola menampakkan wajah imutnya.

"Kamu tidak berubah, Lola. Tetap misterius!" Iren terkekeh-kekeh.

Antar 2 BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang