-BAB 10, Brief Debate!-

11 3 0
                                    

"Argh!!"

Iren mengotak-atik lemarinya seperti sedang mencari sesuatu yang cocok dengannya. Iren mengeluarkan semua pakaiannya dan membuat kamarnya berantakan. Padahal hari masih sangat pagi. "Kenapa sih harus rok? Padahal gue suka pakai celana!"

Cling!

Ponsel Iren menyala. Iren membuka ponselnya dan terlihat ada sebuah pesan di sana.

Bu Luna VHS
Selamat pagi anak-anak. Ibu akan umumkan siswa-siswi yang menjadi petugas pembagi makanan di kelas 11 MIPA I. Baik, setelah ini ibu akan membagikan sebuah daftar anak-anak yang menjadi oembagian makanan di kelas.

(Bu Luna VHS send a picture)

Bu Luna VHS
Oke bisa dilihat itulah nama anak-anak yang menjadi tugas pembagian makanan. Silahkan kalian siap-siap ya. Berpakaian seadanya namun sopan dan rapi. Bagi petugas yang ibu pilih tadi, sebaiknya setelah sampai di sekolah langsung ke stand makanan yang berada di halaman sekolah. Ibu akan membagi tugas kalian di sana. Sekalian bantu ibu untuk membawa makanan serta merapikan deretan makanan di kelas. Oke? Sampai ketemu nanti.

"Argh! Gue jadi petugas memberi makanan lagi! Males," gerutu Iren.

Pukul 04.00 AM sekarang. Kebetulan Kak Ines bangun pagi dan tak sengaja melihat kamar Iren yang berantakan dari balik jendela. "Astaga, Dek. Kamu ini kenapa? Pagi-pagi berantakin kamar. Kayak aku gitu loh. Kamarku selalu rapi. Ga kayak kamarmu!" Omel Kak Ines yang baru saja masuk ke dalam kamar sembari meminum segelas cokelat hangat di pagi hari. Kemudian, Kak Ines duduk di tepi ranjang.

"Kak, hari ini sekolah mengijinkan para murid untuk mengenakan baju bebas. Tapi perempuan diharuskan untuk mengenakan bawahan rok atau dress."

"Terus?" Kak Ines menyeruput cokelatnya. "Ya terus, aku bingung mau pakai yang mana. Aku kan ga suka rok. Kenapa harus rok sih. Celana aja gitu loh." Iren memanyunkan bibirnya.

"Ouh gitu. Ya diterima aja dong, Dek. Kamu kan perempuan, ya sepatutnya pakai yang kayak gitu." Kak Ines beranjak dari ranjang lalu membolak-balikkan pakaian Iren di dalam lemari.

"Dek, kenapa ga pakai ini? Ini bagus lho. Ini kan hadiah ulang tahunmu yang ke enam belas tahun dari nenek. Kayaknya masih muat deh. Coba aja dulu." Kak Ines menyerahkan sebuah dress dengan warna cokelat dan dilengkapi sebuah baju lengan panjang berwarna hitam di dalamnya. Iren memandang baju itu dan berpikir sepertinya ia akan mengenakan dress tersebut.

 Iren memandang baju itu dan berpikir sepertinya ia akan mengenakan dress tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iren mengambil handuknya lalu pergi mandi. Setelah ia mandi, Iren mengenakan baju yang dipilih oleh Kak Ines dan merapikan rambutnya. Iren mengikat rambutnya seperti model rambut gadis desa lalu ia pasangkan dengan sebuah topi baret khas Perancis yang berwarna cokelat muda dengan hiasan tanduk rusa kecil di samping kanan dan kiri. Tak lupa, Iren menganakan kaos kaki dan sepasang sepatu yang warnanya senada dengan baju serta topi baretnya.

Antar 2 BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang