{The Stone. Glaseus Kingdom_SHADOW CLAN : V}

1.1K 150 18
                                    

"Hormat kami Victory!"

"Taehyung???"

.

.

Mereka mengernyit dahi, tidak kaget sebenarnya mengingat ini sudah terjadi dua kali berturut-turut. Tapi yang membuat mereka bingung itu, kenapa jiwa sementara berada di hutan shadow. Sedangkan sebelum-sebelumnya mereka selalu bertemu di istana.

"Yah ketahuan" pasrah Victory lesu.

Taehyung mendekati Victory. "Apa kau jiwa sementara milik ku?"

"Seperti yang kau lihat, huh ternyata yang Luzka bilang itu benar. Aku tidak akan bisa mengetes kemampuan kalian" ujarnya menghela nafas.

Mereka mengernyit. "Apa maksudmu Luzka? dan kenapa kau mau mengetes kemampuan kami, tidak sopan" perotes  Yoongi. Sedangkan Victory hanya tercengir kaku.

"Dasar payah" dengkusan seseorang dari arah belakang mengalihkan atensi mereka. Para shadow yang sedari tadi masih berada di sana serempak merunduk hormat sekali lagi.

"Hormat kami Adolf, Cledort"

"Jangan mengejekku, Adolf" kesal Victory. Adolf hanya mengangkat bahu acuh, dan beralih menatap Jimin yang sedari tadi juga menatapnya.

"Selamat datang, jiwa asliku. Sang penguasa elemen Petir" ujarnya tersenyum miring, sedang Jimin menatap tajam Adolf.

"Siapa kau?" tanya Jimin, membuat mereka terheran. Tentu saja itu jiwa sementara miliknya. Kenapa malah bertanya siapa?

Bagi mereka tentu itu terlihat seperti Jimin dalam wujut sementar, tapi tentu tidak bagi Jimin sendiri. Dia mengetahui jika itu bukan jiwa sementara miliknya. Karena, bagi sang pemilik jiwa asli mereka akan bisa merasakan sesuatu yang membuat dirinya percaya keberadaan jiwa sementara itu sendiri.

"Kau tahu, aku paling tidak suka di permainkan. Jadi siapa kau?" geram Jimin dengan mata berkilat marah. Melihat itu Cledort langsung mendekati Adolf dan menjentikkan jarinya tepat di depan wajah seorang yang membuat Jimin marah. Seketika tatapan meremeh dan senyum miring Adolf hilang berganti wajah ceriah dengan tatapan lembut.

Jimin yang tadinya berkilat marah seketika tertegun saat Adolf memeluknya lembut. "Turunkan emosimu, jiwa asliku. Aku tidak bermaksud apa-apa. Karena inilah kelebihanmu, yang memiliki tatapan serta senyuman pemancing emosi. Dan itu alami akan keluar, saat kau berada di depan lawan" jelas sambil mengusap naik-turun punggung lebar Jimin.

Mengabaikan itu, Jungkook sendiri memilih mendekati Cledort, "Dan aku yakin jika kau jiwa sementara milikku" ujarnya mengklaim sendiri, sedangkan Cledort hanya tersenyum kelinci. Jadilah pemandangan dua kelinci yang sedang tersenyum.

Hoseok di buat bingung sendiri, sehingga membuatnya meringis sambil menggaruk kepala frustasi. "Apa hanya aku yang tidak mengerti situasi ini?" gumamnya dramatis, oh ayolah jangan salahkan dia. Salahkan saja otaknya yang tidak mau bekerja dengan baik.

Namjoon mengangkat tangannya, membuat mereka menoleh. "Jika kalian bertiga ini, jiwa asli milik kembaranku. Lalu apa hubungannya kalian berada di hutan Shadow ini?" ah yah pertanyaan itu juga yang selalu muncul di benak mereka dan terus saja mendesak ingin terlontar. Beruntung saja Namjoon menanyakan-nya.

Victory angkat bicara. "Seperti yang kau dengar dari ku tadi, Darka. Kami berada disini untuk menguji kemampuan kalian terutama jiwa asli milik kami bertiga. Itu hanya tugas yang kami jalankan, sebelum kalian, jiwa asli menemukan batu ramalan juga Utter Magic. Mengingat tiga elemen terakhir ini berada di satu tempat dan tentu mendapat ketiga hal itu tidak semudah seperti saat mendapat empat batu ramalan sebelumnya" jelasnya.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang