{The Stone. Affarizgeol Kingdom: VII}

1.1K 149 26
                                    

Note chapter sebelumnya:)
Patahkan ilusi munculkan hal tersembuyi

.

.

Dinding gerbang berwarna putih kecoklatan yang tersusun rapi dari tumpukan batu berbentuk persegi tujuh, pagar-pagar kokoh menjulang tinggi. Lambang pusaran Air dan Angin yang menyatu terpampang jelas dan perkasa di bagian kepala seolah menjadi penyambut bagi siapa pun yang di persilahkan masuk kedalam sana. Tapi, apakah ada orang biasa, kerjaan, atau raja lain yang di persialahkan masuk kesana? entahlah.

"Woah~" cengoh mereka dengan mulut terbuka lebar. Melihat bagian gerbang saja merek sudah cengah, lantas bagaimana saat melihat kastilnya nanti. Namjoon dan Jin saja bahkan mengakui jika ini sama indah dengan gerbang kerajaan Barlanius mereka.

"Tugasku selesai, aku akan pergi Prince" ujar Filbulus merunduk hormat pada Pangeran Elemen Tanah Darka dan Elemen Cahaya Belion yang tidak lain adalah Namjoon dan Jin. Mereka menoleh kearah Filbulus.

Namjoon tersenyum memperlihatkan dample miliknya. "Terimakasih untukmu, Filbilus. Yang tadi itu cukup menantang bagi kami, itu menyenangkan" ujarnya dan tentu di angguki yang lain.

"Tidak masalah Prince Darka. Sekali lagi maafkan aku karena melukaimu dan Yoongi seja, Prince Belion"

Jin menggeleng. "Aku tidak apa" ujarnya, Filbulus tersenyum lalu pergi dari sana dengan menghilang.

Jungkook membelalak. "Heol! apa itu tadi? jurus menghilang? Daebak!" takjubnya. Mereka hanya bergedik bahu tak tahu.

"Apa tidak masalah jika kita langsung masuk? bukankah itu tidak sopan?" tanya Taehyung tanpa dosa. Mereka menoleh mengerut dahi. Apa ini semacam bertamu dengan Presiden Negara? atau bertamu dengan nenek dan secangkir teh serta cookis? yang benar saja Tae.

"Lalu kau pikir kita harus mengetuk dulu gerbang ini seperti ingin bertamu? eoh?" Jimin datar. Mereka menggeleng kepala lirih. Sedang Hoseok hanya Tekekeh kecil.

Taehyung memutar mata. "Dan kau pikir aku mau kita berakhir di penjara pengap lagi? kau-"

"Lanjutkan saja jika ingin kami tinggal" potong Yoongi yang sudah berenang mendekati pintu gerbang bersama yang lain. Taehyung dan Jimin sontak ikut berenang menyusul mereka.

Saat sudah dekat dengan gerbang yang menyisakan beberapa meter lagi. Badan mereka seperti baru saja menabrak dan menembus sesuatu. Seperti sebuah dinding gelembung transparan yang pernah dibuat oleh Urrfu beberapa waktu lalu tapi lebih besar lagi. Namun, yang membuat mereka bingung itu. Bagaimana bisa mereka menembusnya begitu saja? dan kenapa juga harus mereka pusingkan jika memang semudah itu?
"Hyung aku sangat lelah, dan lapaar" Taehyung menatap Jin memelas.

"Nado~ kita lanjutkan besok saja ne? lagi pula, kita sudah di depan gerbangnya bukan? ne hyung? jebal~" sambung Jimin yang sudah terduduk lesu di susul juga oleh Namjoon.

"Ne hyungie~~~" dan jurus pupy eyes Jungkook.

Yoongi meringis geli. "T-Turuti saja hyung, aku geli melihat wajah-wajah itu"

"Tapi kita hanya tinggal masuk saja. Otae?" ujar Hoseok yang sudah siap mendorong gerbang itu. Saat di dorong, entah keberuntungan makanae line atau ada hal lain. Pintu gerbang itu tidak mau terbuka.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang