{The stone. Affarizgeol Kingdom: II}

1.3K 155 44
                                    

.

.

"Wae?"

Tidak menanggapi pertanyaan itu, Jin justru mengangkat utter magic'nya di hadapan wajah. Sedikit mengernyit lalu mulai mengutarakan apa yang baru saja terlintas di dalam kepalanya setelah mendengar suara itu. "Aku rasa... Yang kau dengar itu suara Utter Magic kita. Namjoon. Karena aku juga mendengarnya" ujar Jin sambil menatap Namjoon.

Taehyung mengernyit dahi. "Mendengar suara apa?"

"Jelaskan saja secara frontal hyung, kami tidak bisa menebak teka-teki mu itu"

Mereka mengangguk membenarkan ucapan Jungkook. Namjoon menatap Jin lalu menangguk. " Aku dapat mendengarkan suara Ponury, dan Jin hyung juga sepertinya mendengarkan suara Urrfu" ujarnya.

"Kami tidak bisa mendengarkannya"

"Karena memang hanya tuan kami yang dapat mendengarnya. Jika tidak dalam lingkungan penuh aura element"

Namjoon menundukan kepalanya saat mendengar suara Ponury, lalu kembali menonggak untuk melihat keenam kembaranya. "Ponury bilang. Kalian tidak bisa mendengar suara mereka karena tidak berada di lingkungan aura penuh element dan hanya kami yang dapat mendengarnya. Itu yang Ponury bilang padaku" jelas Namjoon.

"Maksudmu telepati?"

"Bukan. Tapi ikatan batin antara tuan dan hewan pendamping"

"Kata Urrfu. Bukan telepati, namun ikatan batin antar tuan dan hewan pendamping" Jin juga menjelaskan apa yang Urrfu utarakan tadi.

Mereka menangguk paham. "Baiklah, kami sudah cukup mengerti" ujar Jimin sambil menyandarkan kepalnya di bahu Taehyung.

"Tapi tunggu..."

"Apa?"

"Yoongi hyung tadi bilang seperti mendengar alunan piano, apa kau tahu alunan itu mengarah kemana?" tanya Jungkook.

Yoongi yang di beri pertanyaan pun kembali mempertajam pendengaranya dengan memejamkan mata,

Crak

Crak

Ting~

Ting~

Alunan piano penuh akan emosi, bersanding begitu selaras bersama gemericik air yang terbentur keras pada batu. Pendengaran Yoongi seakan begitu di manjakan. Dan tanpa sadar satu tetes air mata berlinang melewati permukaan halus wajahnya.

Keenam kembaranya yang melihat itu langsung tersentak kaget dan kahawatir. "Yo-Yoongi! kenapa kau menangis?" Jin mengguncang pelan bahu Yoongi.

"Yoongi!"

Yoongi membuka matanya perlahan, dan menoleh kearah luar tenda, lebih tepatnya kearah sungai lalu menatap kearah kembaranya lagi. Dia cukup tahu jika suara itu berasal dari sungai.

"Yak! Yoongi kau kenap? jawablah kumohon"

Yoongi mengusap air mata itu, lalu tersenyum. "Hey aku tidak apa, kenapa khawatir sekali?" mereka menghela nafas lega.

"Tapi kau menangis hyung, wae?" tanya Taehyung yang ternyata masih penasaran.

"Entahlah. AKu bisa merasakan jika Alunan Piano itu memiliki emosi yang besar. Tapi, aku tidak tahu emosi apa yang di tunjukan. Dan suara itu berasal dari arah sungai"

Mereka menoleh kearah sungai, "Dari sana?" Yoongi menangguk membenarkan pertanyaan Jungkook..

Hoseok mengetuk jemari telunjuknya di pipi sambil berpikir. "Aku rasa... untuk kali ini hanya aku dan Yoongi hyung yang mengalaminya. Seperti Namjoon juga Jin hyung sebelumnya, tapi aku penasaran dengan letak batu ramalan, utter magic juga kerajaan selanjutnya" mereka menagguk.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang