{The Stone. Glaseus Kingdom: I}

1K 137 9
                                    

Bugk..

"Akh! appoyo! demi semesta Tae, kenapa kau sangat bodoh hah?" ujar Taehyung kesalnya sendiri. Saat dirinya baru saja menabrak akar pohon yang terurai di dalam air. Yah mereka sudah melanjutkan perjalanan ini beberapa waktu yang lalu. Dan perjalanan ini berawal dari dalam air terlebih dahulu, atau bisa dibilang mereka kembali menjadi manusia dengan ekor ikan, tentu saja mereka berubah menjadi duyung. Lalu para Utter Magic sudah berubah menjadi gelang yang terpasang pada tangan kiri masing-masing pemilik mereka.

"Aigoo.. Kau tak apa Tae?" tanya Jimin melihat Taehyung yang menabrak akar pohon.

"Ani~ dahiku sakit. Appara~" rengeknya.

"Kau harus lebih berhati-hati Tae" ujar Yoongi menggeleng, membuat rambut birunya sedikit terkibas.

Seokjin menangkupkan kedua telapak tangannya, sambil sesekali menggosoknya. "Kenapa rasanya semakin kita berenang, air ini semakin dingin yah?"

"Benar hyung, aku juga sedikit kedinginan" ujar Jungkook membenarkan tas kuno yang dia gendong. Tidak berat karena isinya hanya kantung yang berisi empat batu ramalan. Mereka kembali berenang mengibaskan ekor-ekor besar itu. Benar kata Seokjin, semakin mereka berenang air laut ini semakin dingin, suhu tubuh mereka juga semakin menurun. Dan jika di telisik sejauh mata memandang, hewan-hewan laut yang berenang juga tampak berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.

"Hey apa kalian yakin ini jalan kita selanjutnya? Aku merasa air ini semakin dingin, kenapa seperti ini Yoongi?" tanya Hoseok. Mereka menoleh, sebenarnya sedikit ragu mengingat mereka berenang itu hanya menurut insting saja.

"Itu karena kita berada di kawasan air bersalju" ujar Yoongi, yah tentu saja Yoongi mengetahuinya. Bagi seorang pangeran yang menguasai seluruh kawasan perairan, tentu dia sangat mengetahui penyebabnya.

"Kawasan air bersalju? hey kita akan terbunuh, ini sangat dingin!"

Namjoon sedikit berfikir sebentar. "Sebaiknya kita naik kepermukaan air, mungkin kita mengetahui sesuatu nanti" ujarnya, mereka hanya menurut patuh dan setelahnya berenang menuju permukaan air.

.
.
.
.
.

🌟

.
.
.
.
.
Saat sampai dipermukaan air, benar saja. Yang mereka lihat hanyalah lapisan bongkah es tebal yang membeku. "Aigoo.. apa kita akan merasakan mati karena hipotermia eoh?" celetuk Taehyung asal.

Seokjin menggeleng tegas. "Yang benar saja. Tak akan kubiarkan kita mati semudah itu" mereka mengendus terutama Jungkook.

"Yah memang kita tidak mati hipotermia, tapi kita mati kelaparan. Dan aku sudah lapar lagi~" gerutu Jungkook meratapi nasib perutnya.

"Wajar saja kau lapar, Kookie. Terakhir kita makan saja sebelum berangkat dan ini hampir senja" ujar Taehyung.

"Aish sudahlah, sebaiknya kita lanjut berenang saja mencari daratan untuk istirahat. Aku yakin kalian sudah lelah" ujar Yoongi, mereka lanjut berenang kembali.

Sebenarnya ada sedikit perasaan mengganjal bagi Taehyung, tapi apa? Dia menyebar atensinya dan mendapat Jimin kembaran galaknya itu berenang lambat jauh dibelakang mereka. "Kenapa anak itu eoh?" ujarnya lalu menghampiri Jimin yang terlihat lesu.

"Yak Jimin-ah, waeyo?"

Jimin mengangkat kepalanya menatap Taehyung "Mollaseo Tae. Suhu tubuhku rasanya semakin menurun" ujarnya. Taehyung mengernyit lalu mendekatkan punggung tangannya pada dahi Jimin.

"Wah kau demam Chim!"

Jimin menggeleng. "Mana mungkin kau tahu aku demam, sedangkan disini saja sangat dingin" ucapan Jimin membuat Taehyung menepuk dahinya kuat. Terkadang sifat Jimin ini jauh lebih parah di bandingkan dengan dirinya.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang