Chapter. 9

1.1K 121 9
                                    

Empat pangeran dari kerajaan Barlanius dan Affatizgeol serempak menaikkan satu alisnya setelah saling melempar pandang. Bingung tentu saja, untuk apa panglima kastil mereka berada di sini? terlebih lagi mereka sendiri tidak memberi perintah menyusul ataupun meninggalkan kastil. Yah walaupun sebenarnya para panglima kerajaan itu memang merangkap menjadi pengawal pribadi.

"Kenapa kalian berada disini?" tanya Namjoon tanpa bertele-tele.

Xaiden merunduk sekali lalu kembali berdiri tegak. "Utter magic mengirim sinyal pada kami, untuk mendatangi kastil Glaseus" jawabnya di angguki Luzka. Empat pangeran itu menoleh pada Utter magic mereka dan mendapati anggukan.

"Untuk apa?" tanya Hoseok.

"Untuk melatih pengendalian elemen kalian, Tuan. Elemen yang kalian miliki bukan hanya elemen biasa. Kami bisa merasakan jika energi kalian melemah setelah pengikatan, dan itu sangat tidak baik bagi jiwa sementara jika kalian sampai tidak bisa terkendalikan" jelas Ponury membuat mereka berempat terperangah. Termaksuk juga ketiga pangeran Galseus ini.

"Tapi kami biasa saja dan tidak merasakan apa-apa" Taehyung menggeleng.

"Kalian hanya belum merasakannya. Maka dari itu, perlu melatih pengendalian elemen kalian, Tuan" terang Ano.

Mereka saling melempar pandang  setelah mendapat jawaban setuju , mereka kompak menganggukan kepala. Jika memang ini yang harus mereka lakukan, mau tidak mau tetap akan di laksanakan. Mereka tentu saja  harus melakukannya, mengingat seperti yang utter magic jelaskan tadi. Bahwa itu sangat berpengaruh buruk bagi jiwa semetara.

"Baiklah, kapan kami akan melakukanya?" tanya Jungkook.

"Malam nanti" jawab Luzka. Mereka sama-sama tersentak kaget.

"Bukankah terlalu cepat? mereka bahkan baru istirahat setelah pingasan" ujar Seokjin menunjuk makanae line dengan dagunya.

Sedikit menimang, barulah utter magic serta dua panglima itu mengangguk setuju. "Baiklah, seharian ini kalian akan beristirahat dan mulai besok malam kalian harus mulai melakukan latihan"

"Baiklah, sekarang kalan boleh pergi. Kami akan bermain sebentar baru beristirahat. Dan tolong siapkan beberapa cemilan"

.

.

.

"W-Woah!" tujuh kembaran itu bersorak terkagum-kagum dengan arena latihan yang akan mereka pakai nanti. Ruang latihan terbuka yang tepat di tengahnya semua senjata tersusun rapi, karung goni besar yang tergantung, dan beberapa hal yang mungkin saja akan mereka gunakan saat latihan nanti.

"Kami akan menggunakan ini, woah daebak!" kagum Jungkook bertepuk tangan, dan mulai berlari mendekati karung goni yang tergantung itu lalu mendaratkan satu pukulan di atasnya, suara berdebam dari pukulanya membuat Jungkook terkikik sendiri.

"Kemarilah dulu, Kookie" 

Luzka berdiri tepat di depan tujuh pangera itu, dengan Xaiden, Blazdar, juga Xaino di belakangnya. "Semua yang kalian lihat ini, tentu saja akan kalian gunakan untuk melatih fisik. Terbilang mudah, karena masih tahap awal" ujarnya. Mereka mengagguk mengerti. "Tapi, ini tentu tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kalian pikirkan" ujarnya lagi melanjutkan.

Kernyitan bingung serempak terlihat dari dahi ketujuh kembaran itu, apa maksudnya berbeda? jelas-jelas apa yang mereka lihat saat ini sepertinya biasa saja. Bahkan sewaktu SHS dulu mereka sering menggunakannya, hanya saja sedikit ada perbedaan.

Dua utter magic, Dante dan Tands __ yang dalam keadaan berwujud asli __ datang dengan membawa nampan berisi mug-mug kecil dari kayu di aras punggung masing-masing. "Anggur beras?" tanya Namjoon dengan alis terangkat satu, saat melihat isi dari mug-mug itu.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang