Chapter. 10

962 98 14
                                    

Moga kalian kaga pusing sama nama" mereka.

Darka a.k.a Namjoon
Belion a.k.a Seokjin
Ares a.k.a  Yoongi
Arsen a.k.a Hoseok
Adolf a.k.a Jimin
Victory a.k.a Taehyung
Cledort a.k.a Jungkook
.

.

.

Hari kelima, latihan yang mereka lakukan kali ini sepertinya tidak membuat pingsan tapi cukup membuat mereka mengernyit dahi. Lagi, sesuatu yang mereka lakukan akhir-akhir ini setelah latihan sukses membuat empat panglima yang berperan sebagai pelatih mengurutkan dahi. Pernah sekali ingin mengikuti mereka setelah latihan, tapi malah berujung mendapat omelan dari Belion.

Beruntunglah hanya omelan saja, jika mereka mendapat hukuman sudah pasti tidak ada kata ringan di dalam nya. Mengingat Belion adalah wakil kedisiplinan sewaktu SHS dulu.

"Kenapa kita disini?" tanya Adolf, menatap sekeliling yang tepat di depan mereka terdapat aliran sungai cukup deras.

"Untuk berlatih tentu saja"

"Lalu di mana peralatan latihannya?"

Luzka menggeleng. "Tidak ada. Kali ini kita tidak menggunakan alat. Lakukanlah pemanasan terlebih dahulu, baru aku akan memberi tahu apa yang akan kalian lakukan"

"Uh.. Baiklah"

Pemanasan ringan mulai mereka lakukan. Mulai dari kepala, tangan, dan kaki. Di lanjutkan dengan berlari mengelilingi satu batang pohon besar yang ada di sana, lalu di lanjutkan lagi dengan beberapa pemanasan lain yang membuat mereka kelelahan sendiri. Dan tentu selama pemanasan tidak berjalan lancar, karena pasti ada saja yang terjatuh tersandung akar-akar batang pohon itu, di tambah lagi dengan satu wadah siraman air dari Xaiden.

"Astaga...." Arsen menjatuhkan badannya dengan tubuh bermandikan keringat dan juga baju yang basah, diikuti keenam kembarannya yang lain.

Keempat panglima_ Luzka, Xaiden, Xaino, Blasdar_ serempak mengambil duduk tepat di depan pangeran mereka. Xaiden membuka kepalan tangannya yang sedari tadi menggenggam satu batu kecil.

"Perhatikan" ujarnya, mengalihkan atensi ketujuh kembaran itu dan memperhatikan batu yang ada di telapak tangannya. Terlalu fokus dengan batu tersebut, sampai satu detik Luzka mengambil ancang-ancang melemparnya masuk kedalam aliran sungai kecil namun deras itu.

"Cari batu tadi" ujarnya membuat ketujuh pangeran itu membelalak siap melontarkan protes.

"Jangan gila! kau pasti tahu betul di dalam sana ada lebih dari satu batu kerikil!" protes Arsen langsung.

"Tuan. Kalian tahu betul aku hanya panglima dan tidak mungkin menyuruh kalian dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Batu kerikil tidak pernah lepas dari tangan pelempar nya. Jadi carilah" lanjutnya.

"Tapi bagaimana mungkin kami menemukanya?!"

"Kuberi waktu 7 menit, jadi carilah dengan  cepat dan teliti"

"Astaga! Kau menyuruh kami mencari tapi dengan waktu sesingkat itu?!" Victory bersungut-sungut.

"7 atau 3 menit?"

"7 menit!!" jawab mereka kesal memutar mata hiperbola.

Ares yang pertama bergerak mengingat dia pangeran air, tapi tetap saja menemukan batu yang persis di antara batu-batu lain rasanya akan sedikit menyulitkan. Setelah Ares, Cledort dan satu persatu dari enam yang lain juga mengikuti.

Sudah beberapa menit mereka berada di dalam air yang sekarang sudah keruh dan tentu saja tambah mempersulit pencarian. Tiba-tiba Darka terdiam berhenti mencari. (kerikil tidak pernah lepas dari tangan pelempar nya) kalimat yang sempat Luzka ucapkan tadi terlintas begitu saja di kepalnya. Saat menyadari arti dari kalimat itu, langsung saja dia memukul air dengan kasar. "Panglima tidak tau diri!" Kesalnya.

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang