{The Stone. Affarizgeol Kingdom: VIII}

1.1K 156 19
                                    

Jika kalian tau dengan istilah 'Deja vu'  maka itulah yang mereka rasakan. Berjalan di lorong gelap dengan pencahayaan dari lilin yang tertempel pada dinding. Dan satu namja yang entah itu pengawal atau panglima. Yang pasti, apa yang mereka rasakan saat ini sama seperti saat mereka di tangkap oleh panglima Xaiden waktu itu.

"Akan kau bawa kemana kami ini?" tanya Yoongi santai. Tentu saja pertanyaannya tertuju untuk orang yang memimpin jalan ini. Siapa lagi jika bukan Luzka.

"Menemui tuanku"

"Siapa tuanmu?"

"Perluku jawab?"

"Cih"

Mereka hanya bisa menyimak pembicaraan singkat itu dengan lolosnya decihan dari bibir Hoseok.

"Jika tuanmu itu adalah aku, akan ku buat kau mengerti setidaknya sedikit tatak ramah" ujarnya membuat mereka semua menoleh padanya, tak terkecuali Luzka yang mengangkat satu alisnya.

"Aish, sudahlah lupakan saja apa yang aku bicarakan tadi" ujar Hoseok lanjut berjalan dengan wajah tertekuk. Ada apa denganya?

"Dia dalam siklus wanita hyung?" tanya Taehyung pada Namjoon. Tapi belum sempat menjawab. Kepala Taehyung sudah mendapat sedikit pukulan indah dari Jimin. Kenapa selalu Jimin yang memukul kepalanya eoh?

"Apa yang kau maksud dengan siklus wanita'mu itu Tae?"

"Aehehe karena dia mirip dengan gadis-gadis yang aku pacari"

"Kau pikir aku wanita huh?!" Taehyung hanya mengaduh sakit saat Hoseok menjewer telingnya.

"Rasakan itu hahaa!"

"Aish"

Tidak ada pembicaraan lagi setelahnya. Sama seperti lorong gelap milik kerajaan Barlanius, bisa di tebak jika ini juga adalah penghubung langsung dengan kastil utama. Satu langkah sudah, mereka berakhir di tempat yang sangat terang. Bunga-bunga indah tersusun rapi di setiap pingir jalan. Bisa kalian hitung untuk keberapa kali mereka membelalak? yap. Membelalak dengan mulut terbuka lebar.

Istana besar dengan pilar-pilar tinggi kokoh yang memuntahkan air di dalamnya menjadi air terjun. Bendera kerajaan berkibar perkasa di menara utama dari setiap pilar itu. Air laut yang seakan menjadi dinding pelindung, memisahkan daerah basah dan kering menjadi sangat memukau dengan Istana itu. Dan satu hal yang memubuat mereka sangat terkagum-kagum. Istana itu melayang_melayang dalam artian tidak menyentuh dasar air atau tanah. Benar-benar melayang.

"Kenapa berhenti? cepatlah dan jangan membuang waktu?!" sengit Luzka membuat mereka tersentak kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa berhenti? cepatlah dan jangan membuang waktu?!" sengit Luzka membuat mereka tersentak kaget.

"Aish benar-benar! dasar wanita!" gerutu Jimin dan berjalan mengikuti kembarannya yang lain. Mereka tiba di ujung tebing yang berseberangan dengan pintu utama kastil.

"€lbatroi"^1

Trak

Tak.. Tak.. Tak

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang