{The Stone. Glaseus Kingdom: END}

1.2K 144 19
                                    

Sedangkan Jungkook yang sudah berada di dalam kastil elemen api harus bersusah payah terlebih dahulu melawan Cledort mengunakan pedang yang bahkan sama sekali belum dia mengerti cara menggunakannya. Memang tidak ada luka sedikit pun di tubuhnya, tapi terus bergerak tanpa membuahkan hasil rasanya sangat sia-sia saja. Dan juga mengingat jika Jungkook terluka, maka Cledort_jiwa sementara_ akan mendapat yang lebih dari itu. Sekilas seperti tidak adil bukan? namun memang itu ganjaran yang di dapat jiwa sementara jika berusaha mencelakai jiwa asli.

Tipisnya waktu yang tersisa dari tabung pasir, agaknya sedikit membuat Jungkook merasa tidak percaya diri. Tapi kilatan merah begemerlap dari batu ramalan yang berada tepat di depan singgasana, dengan utter magic seekor Phonix Api bertengger manis di lengan kiri singasana. Membuat Jungkook menjadi semangat.

"Cepatlah tebak teka-teki itu, agar ini cepat berakhir sebelum waktu kita habis, Jungkook" ujar Cledort masih mengayunkan pedangnya. "Kau tahu ini tidak seperti Empat elemen sebelumnya"

"Aku tahu, tapi aku tidak bisa berkonsentrasi!" erang Jungkook frustasi dengan terengah-engah. Percikan serbuk api yang mengelilingi tubuhnya sedari tadi sungguh tidak bisa membuatnya fokus, walau sebenarnya tidak merasakan panas sedikit pun.

Kau tahu rasa terganggu saat kita bermain? mengesalkan, dan itu membuat tidak fokus yang berujung kekalahan dalam permainan.

Dengan masih terengah-engah Jungkook menyangka kasar keringatnya. Suara pedang yang berbentur terdengar bersahutan makin membuat pikiran Jungkook menjadi bercabang-cabang, sungguh semua ini terasa sangat bahkan tidak bisa di utarakan bagaimana menjengkelkannya.

"Dia membantu tapi juga bisa membunuh"

Suara Phonix kembali terdengar."Astaga, ayolah phabo berfikir setidaknya sedikit saja" -batinnya masih dengan mengayunkan pedang sambil sesekali menggeram kesal.

"Apa ini bersangkutan dengan elemenku?"

"Api memang membantu, tapi di saat bersamaan bisa juga membunuh jika terlalu besar"

"Apa itu artinya api? elemen milikku sendiri?"

Perdebatan batin dan pikiran terus saja terjadi sampai dia mendapatkan sedikit clue dari teka-teki itu. Antara yakin dan tidak sebenarnya, tapi jika di pikir-pikir kembali, elemen yang dia miliki adalah api. Bahkan sudah jelas terbukti dari lambang yang pernah terlihat di dalam buku elemen.

Melihat Jungkook yang sedikit lengah akibat berfikir, membuat Cledort serata-merata tersenyum karena mendapat celah. Di saat Jungkook mengayunkan pedangnya kearah kiri, dengan sigap Cledort menghindar berpindah kesamping kanan dan berdiri tepat di belakang untuk mengunci pergerakan Jungkook.

"Kau terkunci" ujarnya membuat Jungkook tersadar jika sekarang pergerakannya terkunci dengan pinggiran mengkilap yang berada tepat di depan lehernya. Sebenarnya Jungkook bisa saja membalikkan posisi mereka, tapi nyatanya dia sudah di kalahkan. Terbukti dengan butiran pasir terakhir yang jatuh dari tempatnya.

"Waktu habis, Jungkook. Apa kau sudah tau jawabanya?" tanya Cledort setelah menjauhkan pinggiran pedangnya dari Jungkook dan berpindah berdiri di samping jiwa aslinya itu.

Sedikit menimang sambil mengernyit dahi, yang menandakan dia tidak yakin. "Entahlah ini benar atau tidak, tapi aku pikir jawabanya adalah api"

The Elements{Seven Divination stone}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang