Chapter 4

4.5K 788 24
                                    

(Y/n) berjalan menyusuri Diagon Alley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Y/n) berjalan menyusuri Diagon Alley. Di tas bawaannya kini terlihat galleon dengan jumlah yang cukup banyak. Dia sendiri terkejut saat mengetahui jika seisi lemari besi di bank adalah miliknya.

Matanya melirik kesana kemari mencari toko untuk membeli seragam. Dengn rasa gugup (Y/n) melangkah kedalam toko madam malkin seorang diri. Kemana Hagrid pergi? tentu saja dia pergi minum karena mabuk setelah menaiki kereta di Gringotts.

Di dalam toko tampak perempuan dengan paras indah, kulitnya pucat dengan rambut pirang terang "Hallo, aku tak menyangka masih ada yang ke Diagon alley di tanggal segini. kau pergi ke Hogwarts juga?" Sapa gadis bermanik abu abu.

Sedikit ragu (Y/n) mengangguk "Iya, bisa dibilang aku berulang tahun diakhir bulan." Seolah terkejut, manik abu abu gadis itu membola "wah, jarang sekali Hogwarts menerima murid dalam waktu yang mepet. Namaku Wendy Agnes,"

Tangan dari Wendy menjulur. Membalas uluran tangannya (Y/n) berkata "(Y/n), (Y/n) haverson. Senang bertemu denganmu," sekali lagi mani sang gadis membola "M-maksudmu, Haverson seperti cucu dari Zara haverson dan anak mendiang auror David serta Elise?"

"Iya benar, memangnya ada apa dengan keluarga Haverson?" tanya (Y/n) yang kini semakin penasaran. "Takdir keluarga Haverson itu, di legenda tertulis bahwa setiap keluarga Haverson yang dilahirkan itu memiliki suatu alasan. Misalnya saja Zara Haverson yang dikenal karena berperan besar dalam perang dunia sihir pertama."

"Uhm....baiklah...?" 

Sungguh membingungkan, baru saja beberapa hari yang lalu (Y/n) mengetahui kebenaran. Namun kini dia disuguhi dengan sejarah keluarganya yang bahkan dia tidak tau keberadaan mereka. 

"Kau datang kemari dengan siapa?" (Y/n) mengganti topik.

"Oh! aku datang dengan keluargaku, mama sedang membeli buku dan papa pergi melihat berbagai macam jenis alat pembuat ramuan." Balas Wendy, maniknya melirik kesana kemari berharap mendapat sosok yang mengantar (Y/n).

"Kau sendiri bagaimana? siapa yang mengantarmu?" menunjuk kearah toko minuman dengan jempol nya. "Hagrid lagi pergi minum, dia mabuk setelah kami pergi ke bank tadi."

Memiringkan kepalanya Wendy bagai terpanah "Sungguh? aku dengar dari papa kalau hagrid selalu menangkapnya saat dia mencoba masuk kehutan terlarang dengan ayahmu, David haverson."

Dalam benaknya (Y/n) terkekeh. Seberapa nakal sih ayahnya dulu? bahkan sampai selalu dibicarakan begini. "Dear, ini seragam milikmu." Suara madam Malkin membuat kedua gadis itu menatapnya.

"Terima kasih, Yasudah. Wendy sampai ketemu di Hogwarts ya."

Setelah mengucapkan salam perpisahan, (Y/n) segera melangkah keluar dari toko tersebut. Tentunya setelah dia membayar seragam barunya. Senang, itu;ah perasaan yang dapat menggambarkan dirinya.

Baru kali ini dia berbelanja, dan tentunya dia senang karena tidak perlu mencuri lagi. Mencari keberadaan Hagrid, (Y/n) menemukan sosok pria itu sedang berjalan kearahnya. "Sudah siap untuk melanjutkan perjalanan kita?"   

𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang