Akhir liburan musim panas datang terlalu cepat bagi (Y/n). Dia memang senang kembali ke Hogwarts, tetapi sebulan bersama keluarga Weasley merupakan saat paling menyenangkan dalam hidupnya.
Susah untuk tidak iri kepada Ron kalau dia teringat saat dulu masih tinggal di jalanan. Setiap malam hampir mati kedinginan. Tentang Nyonya Figg, (Y/n) sendiri sering menulis surat untuk wanita itu.
Bagaimanapun selama ini dia yang merawatnya. Pada malam terakhir mereka, Nyonya Weasley menyihir makan malam mewah yang mencakup semua makanan favorit (Y/n) dan Harry ditutup dengan puding karamel yang menimbulkan air liur.
Fred dan George meng-akhiri malam itu dengan memasang kembang api Filibuster. Kembang api itu memenuhi dapur dengan bintang-bintang merah dan biru yang memantul dari langit-langit ke dinding selama sedikitnya setengah jam. Kemudian tiba saatnya untuk minum secangkir cokelat panas sebelum tidur.
...."Percy duluan," kata Nyonya Weasley, gugup memandang jam di atas yang menunjukkan mereka tinggal punya waktu lima menit untuk menghilang de-ngan santai melewati palang rintangan.
Percy melangkah cepat dan menghilang. Tuan Weasley berikutnya, disusul Fred dan George.
"Aku akan membawa Ginny dan kalian bertiga langsung menyusul," Nyonya Weasley berkata kepada Harry dan Ron,
menggandeng tangan Ginny dan berangkat. Dalam sekejap mereka sudah menghilang. "Ayo masuk bareng, kita cuma punya waktu semenit," kata Ron kepada Harry dan (Y/n).
Setelah memastikan Niffler yang diberikan hagrid masih ada dalam tasnya serta sangkar Goldie sudah terpasang aman di atas kopernya, (Y/n) mendorong trolinya untuk menembus palang.
Dia merasa sangat percaya diri. Ini lebih nyaman dibanding menggunakan bubuk Floo. Mereka bertiga membungkuk rendah di atas pegangan troli dan berjalan man tap ke arah palang rintangan, makin lama makin cepat.
Tanpa (Y/n) sadari emas yang dia gunakan mengeluarkan cahaya putih lembut. "Ahahahah! aku sampai duluan Harry, Ron terima itu...?" tawa (Y/n) terhenti ketika ia tidak mendapati sosok kedua sahabatnya.
"(Y/n)! akhirnya ketemu, dari tadi aku mencarimu."
Suara tak asing menyapa telinga gadis itu . (Y/n) melirik keasal suara dan mendapati sosok Cedric, pria itu melambaikan tangan membuat (Y/n) segera bergerak kearahnya. "Kenapa kau termenung? berikan barang bawaanmu kemari, aku akan membantumu."
Baru saja gadis bermanik (E/c) itu akan protes tetapi Cedric sudah lebih cepat mengambil barang bawaannya. "Jadi tadi kenapa kau termenung disana? itu mengingatku pada dirimu setahun yang lalu."
(Y/n) menggelengkan kepalanya dengan cepat "Tidak, aku hanya bingung kemana Harry dan Ron menghilang. padahal tadi kami pergi bersama," Ucap (Y/n) sembari mengelus bagian belakang tengguk nya.
"Mungkin saja mereka sudah tiba duluan. Tenang saja, kalian pasti bertemu nanti... Baiklah ini sudah semua. Aku pergi dulu, jaga dirimu (Y/n)."
Setelah mengucap salam perpisahan akhirnya Cedric kembali bergabung dengan rombongannya. "Wuih~ pacarmu banyak sekali ya 'the girl who survive'."
Menghembuskan nafas dengan berat (Y/n) membalikkan tubuhnya. Dan benar saja, disana sudah tampak Elliot yang tersenyum jahil. "Sekarang aku tau Wendy lah kembar yang lebih baik...," gumam (Y/n).
"Hey kau menyakiti hatiku!" seru Elliot dengan dramatis sembari memegangi bagian jantungnya. "Elli, jangan menganggu (Y/n) ayolah." Wanita bersurai pirang--Emry Agnes menghampiri mereka.
Emry memberikan senyuman ramah sebelum kemudian memeluk (Y/n) dengan erat. "Kau sangat imut ya ampun, benar benar mirip dengan Elisha." Dengan canggung (Y/n) hanya dapat menepuk-nepuk pundak Emry , berharap sang wanita mau melepaskannya.
"Ma, tolong lepasakan (Y/n) lihat dia sesak nafas tuh." Kali ini (Y/n) sangat berterimakasih pada Wendy yang muncul entah darimana. Mendengar ucapan putrinya Emry refleks melepaskan (Y/n).
"Maafkan aku dear, aku hanya sangat senang akhirnya dapat bertemu denganmu secara beneran. Perkenalkan aku Emry Herta Agnes, ibu dari kedua bocil kematian disini."
(Y/n) mengangguk, berusaha menahan tawanya saat ia mendengar kata 'bocil kematian'. dengan wajah yang memerah Wendy langsung menarik tangan (Y/n). "Lihat waktunya, kami harus pergi sekarang mum! sampai jumpa!"
Setelah menempati sebuah kursi yang kosong Wendy menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Maafkan mum, dia selalu begitu. Terkadang aku dan dad kewalahan sendiri. Apa lagi kalau mum sudah bekerjasama dengan Elli ugh..."
"Hey aku mendengar namaku di pangil, kau pikir kau dapat meninggalkanku begitu saja? tentu tidak ferguso." Ucapan Elliot membuat Wendy menepuk dahinya kemudian bertanya, "Ferguso siapa lagi?"
(Y/n) terkekeh, sungguh puas rasanya melihat kedua anak kembar yang akrab layak mereka. "Tak apa Wen, malah menurutku Nyonya Agnes adalah orang yang menyenangkan." Elliot menjentikan jari, ia menggambil posisi duduk di sebelah Wendy.
"Kan, mungkin Wendy saja yang selera Humornya ketinggian. Aku dengar dari teman temannya yang di Hufflepuff bahkan Wendy tidak tertawa saat sebuah roti terjatuh." Ujar Elliot sembari mengerutkan dahi sebagai candaan.
"Ayo lah El, itu hanya sebuah roti." Balas Wendy sembari memutar matanya. "Roti yang jatuh Wen, dan itu lucu. Aku bahkan akan tertawa jika berada di posisimu."
"Well, mungkin hanya dirimu saja yang Humornya terlalu anjlok Elliot." Ucap (Y/n) membela Wendy, Menatap (Y/n) dengan wajah terkejut Elliot berkata, "loh kok aku? tapi kan--"
"Sudah, ngak ada tapi-tapian Elliot Greer Agnes."
"Bagaimana kau tau nama lengkapku--!"
"Ya jelas karena Wendy sahabatku."
Baru saja mereka akan melanjutkan percakapan. Namun pintu ruangan yang mereka tempati terbuka memperlihatkan sosok Hermione dengan wajah khawatir. "(Y/n), apa kau tau dimana Harry dan Ron? sedari tadi aku mencari mereka tapi tidak ketemu."
Seketika tubuh (Y/n) membeku. "Mereka tidak ada didalam kereta?" tanya (Y/n) spontan. Hermione yang mengambil posisi duduk disamping (Y/n) segera menggeleng. Ekspreksi khawatir masih saja menghiasi wajah gadis itu.
"Jangan khawatir Mione, nanti kita pasti akan bertemu mereka. Untuk sekarang sebaiknya kau istirahat dulu," Ucapan (Y/n) setidaknya berhasil membuat Hermione menjadi sedikit tenang. Baru saja (Y/n) menatap kearah jendela, manik (E/c) nya langsung membola.
"Demi Godric apa yang mereka lakukan!" seru (Y/n) yang sontak membuat kembar Agnes dan Hermione ikut melirik keluar jendela kereta. Disana tampak Harry dan Ron yang menaiki sebuah mobil terbang. Dengan posisi Harry yang bergelantungan di pintu mobil.
(Y/n) mengambil tongkatnya kemudian berkata, "Locomotor Harry!" untungnya mantra tersebut berhasil dan Harry kembali masuk kedalam mobil dengan selamat. Hermione merasa sangat sangat terkejut melihat itu.
"What an idiots." Ucap Hermione sembari menghembuskan nafas legah. Dalam batinnya dia berterimakasih pada (Y/n) karena telah membantu kedua sahabat mereka yang ceroboh.
"Baiklah, aku tidak ingin melihat ini lagi. Tolong bangunkan aku jika kita sudah akan tiba nanti, terimakasih." Ujar Wendy yang kemudian menutup kedua mata sembari bersandar pada kursi yang berada di belakangnya.
To be continue...
.
.
.
Jadi kemungkinan aku update itu hari Selasa, Kamis, Sabtu, Minggu. Karena hari Senin, Rabu, Jumat, itu aku ada sekolah. Tenang dalam sehari biasanya aku update 2 chapter lebih kok. Terima kasih udah nunggu~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ
FanfictionDitendang keluar dari panti asuhan, (Y/n) harus bertahan hidup sendiri dari umur 8 tahun. Kehidupan (Y/n) Haverson berubah setelah mendapat sebuah surat entah dari siapa. Malam itu, malam yang sama seperti malam lainnya. (Y/n) baru akan bersiap untu...