Chapter 32

827 131 3
                                    

Beberapa hari setelahnya (Y/n) dan Harry melewat-kan banyak waktu untuk menghindar setiap kali melihat Gilderoy Lockhart muncul di ujung koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari setelahnya (Y/n) dan Harry melewat-kan banyak waktu untuk menghindar setiap kali melihat Gilderoy Lockhart muncul di ujung koridor. Yang lebih sulit dihindari adalah Colin Creevey, yang kelihatannya telah menghafal jadwal mereka.

Tak ada yang lebih membahagiakan bagi Colin daripada berkata, "Baik-baik saja, (Y/n)?Harry?" enam atau tujuh kali sehari dan mendengar, "Halo, Colin," sebagai balasannya, betapa pun jengkelnya Harry ketika mengucapkannya. Sementara (Y/n) hanya bisa melambaikan tangan dengan canggung.

Hedwig masih marah kepada Harry soal perjalanan dengan mobil yang mendatangkan malapetaka itu, dan tongkat Ron masih tak bisa digunakan dengan benar, bahkan melampaui batas kemampuannya dengan meluncur lepas dari tangan Ron dalam pelajaran Jimat dan Guna-guna dan memukul Profesor Flitwick yang mungil tepat di antara kedua matanya, men-ciptakan bisul hijau besar yang berdenyut-denyut. Maka, dengan begitu banyak kejadian, Harry cukup senang ketika akhir pekan tiba.

Dia, (Y/n), Ron, dan Hermione merencanakan akan mengunjungi Hagrid pada hari Sabtu pagi. Meskipun demikian, Angelina, cheaser tim Quidditch Gryffindor, membangunkan (Y/n) dengan mengguncang-guncang tubuhnya beberapa jam lebih awal dari yang dikehendakinya.

"Ada apa?" tanya (Y/n) setengah sadar.

"Entahlah, Oliver membangunkan seluruh tim untuk latihan," kata Angelina, terdengar dari suaranya Angelina sendiri sepertinya masih kelelahan.

Masih mengantuk (Y/n) memandang lewat jendela. Kabut tipis menggantung di langit merah jingga. Sekarang setelah bangun, (Y/n) heran bagaimana dia bisa tidur terus padahal burung-burung berkicau begitu ramai.

"Oliver?" Ucap (Y/n) berusaha mengumpulkan nyawa."yang benar saja ini masih subuh."

"Kan, aku bilang juga apa. Oliver bilang karena pagi ini belum ada tim yang latihan, jadi kita menjadi tim pertama. Dia itu benar-benar..."

Menguap dan sedikit bergidik kedinginan, (Y/n) turun dari tempat tidurnya untuk mencari jubah Quidditchnya.  Angelina meninggalkan kamar asrama (Y/n) untuk membiarkan sang gadis kecil mempersiapkan diri.

Setelah menemukan jubah merah tua seragam tim, (Y/n) segera mamakai seragam tersebut. Sebelum pergi tentunya ia meninggalka sebuah surat untuk Hermione agar sahabatnya tau diamana ia berada.

(Y/n) menutuni tangga menuju common room. Saat tia diujung tangga asrama dia mendapati sosok Harry dengan rambut yg masih berantakan. Baru saja gadis beriris (E/c) akan menyapanya, namun ucapannya dipotong lebih dahulu oleh Collin.

Anak itu sedang berlari turun ditangga spiral sembari mengenggam sesuatu. "Aku dengar ada yang menyebut namamu di tangga, Harry! Lihat nih apa yang kubawa! Sudah kucetak, aku ingin menunjukkannya padamu..."

Harry melongo begitu pula (Y/n) melihat foto yang dikibar-kibarkan Colin di depan hidungnya.

Foto hitam-putih Lockhart yang bergerak, sedang menarik kuat-kuat lengan yang dikenali Harry sebagai lengannya dan (Y/n). Harry senang melihat foto mereka melawan sekuat tenaga dan menolak ditarik supaya kelihatan dalam foto. Sementara Harry mengawasi, Lockhart menyerah dan merosot terengah-engah pada pinggiran putih foto. 

𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang