Chapter 1

6.2K 894 34
                                    

"Accio roti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Accio roti..."

Dengan cepat sebuah roti melayang ketangannya. Segera gadis bersurai berantakan melahap roti tersebut. Rasa hangat dan manis memasuki indra pengecapnya, walau tidak seberapa setidaknya dia sudah cukup kenyang.

(Y/n) Haverson namanya, dia telah tinggal di jalanan selama satu tahun. Sulit baginya untuk mencuri dari orang yang tak bersalah. Tapi hal itu harus dilakukan demi bertahan hidup, Bukannya semua orang juga begitu? Mengikuti insting untuk bertahan hidup.

Dulu, sebelum (Y/n) tinggal dijalan. Dia sebenarnya diadopsi oleh panti asuhan yang berkecukupan. Entah kenapa disuatu malam gadis itu ditendang keluar dari panti asuhan, setidaknya hal tersebut terjadi saat (Y/n) berumur 8 tahun.

Selama ini dia tidur di bangku taman yang dingin. Tak jarang (Y/n) menggigil karena dinginnya malam, setidaknya itu menjadi salah satu alasan (Y/n) untuk memakai dua lapis baju setiap harinya.

"Huft...., untung aku sempat mengambil buku tua dari lemari perpustakaan." Ujar (Y/n) terduduk lemas diatas salah satu ranting pohon. Menatap kesana kemari, (Y/n) memastikan bahwa tidak ada orang yang dapat melihat keberadaannya.

Setelah yakin tidak ada yang memerhatikan. Sang gadis meloncat turun dari ranting pohon, membersihkan pakaiannya (Y/n) melangkahkan kaki menjauhi lokasi taman. Kakinya membawa tubuh mungil gadis itu memasuki sebuah kompleks perumahan.

Dia hari ini sudah berjanji untuk berkunjung kerumah seorang wanita.

Tok!

Tok!

Tok!

Suara ketukan pintu terdengar mengikuti gerakan tangan (Y/n). Selagi menunggu dibukanya pintu, gadis bersurai (H/c) dengan cepat berusaha merapikan rambutnya.

Setelah menunggu beberapa menit, pintu akhirnya di buka. "(Y/n) kau datang. Oh dear, ayo masuk. Ada seseorang yang ingin ku kenalkan padamu."

Wanita yang kini berdiri dihadapan (Y/n) adalah Arabella figg. Atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'nyonya Figg'. Wanita itu mengajari (Y/n) cara kerja buku bersampul kulit miliknya.

Memasuki ruang tamu nyonya Figg. Bau kol yang familiar memasuki indra penciuman (Y/n). Matanya langsung melirik kearah sosok lelaki seumuran dengannya. "(Y/n) duduklah dulu, aku akan persiapkan makanan untukmu."

Tanpa ragu (Y/n) melangkahkan kakinya kesofa yang cukup besar, tempat dimana sang lelaki terduduk. Di tangan lelaki bermanik hijau tampak album foto kucing milik nyonya Figg.

"Membosankan yah? Setiap tahun disuruh melihat foto yang sama berulang kali?"

Suara (Y/n) berhasil membuat pandangan Harry terfokus kearahnya "o-oh, ya begitulah. Kau sendiri kenapa bisa disini?" Tanya Harry sedikit ragu akan kalimat yang dia ucapkan.

𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang