Chapter 6

4.3K 723 12
                                    

Perut Harry terasa tegang dan dilihatnya wajah Ron pucat di bawah bintik-bintiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perut Harry terasa tegang dan dilihatnya wajah Ron pucat di bawah bintik-bintiknya. Mereka menjejalkan sisa permen ke dalam kantong dan bergabung dengan anak-anak yangsudah memenuhi lorong.

 Kereta semakin melambat dan akhirnya berhenti. Anak-anak berdesakan ke pintu dankeluaf ke peron kecil gelap. Harry bergidik dalam udara malam yang dingin. Kemudian muncullampu yang bergoyanggoyang di atas kepala anak-anak dan Harry mendengar suara yang sudah dikenalnya, "Kelas satu!Kelas satu di sini! Semua oke, Harry, (Y/n)?"

Wajah Hagrid yang besar berewokan tersenyum di atas lautan kepala anak-anak. "Ayo,ikuti aku—masih ada lagi kelas satu? Hati-hati melangkah. Kelas satu ikut aku!" Terpeleset dan terhuyung, mereka mengikuti Hagrid menyusuri jalan sempit curam.

Di kanan-kiri merekagelap sekali, sehingga Harry menduga pepohonan di situ pastilah lebat. Tak ada yang banyak bicara. Neville, si anakyang kehilangan katak, terisak satudua kali. "Waw ini seperti saat malam hari aku tidur di taman sendirian," Gumam (Y/n).

Menatap (Y/n) dengan heran, Ron memberanikan diri untuk bertanya "memangnya kau tinggal dimana?" tanya sang pria dengan berbisik "aku tak punya rumah, jadi aku tinggal di bangku taman. Cukup menantang sih kalau dipikirkan, apa lagi kalau dipikir malam malam bisa saja ada penjahat."

Ron bergidik ngeri. Sugguh dia heran dengan anak dari keluarga Haverson "sedetik lagi kalian akan melihat Hogwarts untuk pertama kali," Hagrid berseru serayamenoleh, "sesudah belokan ini."Terdengar seruan "Oooooh!" keras.

Adrenaline seperti menyetrum tubuh (Y/n) entah mengapa rasanya sangat membuat dirinya tidak sabaran. Jalan sempit itu mendadak membuka ke tepi danau besar gelap. Di atas gunung tinggidi seberang danau, jendela-jendelanya berkilau terang di bawah langit penuh bintang,bertengger kastil besar dengan banyak menara besar dan kecil.

"Wow....Impressive," gumam (Y/n). Matanya terpanah dengan pemandangan indah itu, Satu perahu tak boleh lebih dari empat anak!" seru Hagrid, seraya menunjuk armadaperahu kecilkecil yang siap menunggu di dekat tepi danau. Harry dan Ron menuju ke perahumereka, diikuti oleh Neville dan Hermione.

(Y/n) berjalan sendirian kesebuah perahu yang masih berisi tiga anak. "(Y/n) ayo cepat!" seru sebuah suara yang tak asing. Ternyata dugaannya benar, diatas perahu tampak Wendy dengan dua orang asing.

"Wendy! bagaimana kabarmu?" tanya (Y/n) sembari mengambil posisi duduk disebelah gadis bersurai pirang mendekati putih. "Oh, kau pria yang ku temui di toko Ollivanders," ujar gadis bermanik (E/c) mendapati sosok pria yang mirip Wendy.

"Semua sudah naik perahu?" teriak Hagrid, yang sendirian di atas satu perahu. "Baikkalau begitu— BERANGKAT!"Dan armada perahu kecil-kecil serentak meluncur di atas permukaan danau, yangselicin kaca. Semua diam, memandang kastil besar di atas. Kastil itu menjulang tinggi di atasmereka sementara mereka semakin dekat ke bukit karang tempatnya berdiri.

"kalian sudah saling bertemu? (Y/n) perkenalkan ini kembaranku, Elliot. Dan gadis yang duduk di sampingmu itu Luna lovegood," ucap Wendy yang memperkenalkan mereka. Keempat orang itu saling bertukar pendapat.

𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang