Nyonya Weasley membangunkan mereka semua pagi-pagi Rabu berikutnya. Setelah dengan cepat melahap sarapan berupa enam sandwich daging asap untuk masing-masing, mereka memakai mantel dan Nyonya Weasley mengambil vas bunga dari rak di atas tungku dapur, lalu mengintip ke dalamnya.
"Sudah hampir habis, Arthur," katanya menghela napas. "Kita harus beli lagi hari ini... ah, tamu lebih dulu! Kalian boleh duluan, Harry! (Y/n)!"
Dan dia menyodorkan vas itu kepada kedua anak disana.
Harry bingung begitu pula (Y/n), keduanya menatap keluarga Weasley dan mereka semua mengawasi kedua orang itu.
"A-apa yang harus kulakukan?" tanya Harry tergagap. Sementara (Y/n) hanya daoat memasang wajah bingung.
"Mereka belum pernah bepergian dengan bubuk Floo," kata Ron tiba-tiba. "Maaf (Y/n), Harry, aku lupa."
"Belum pernah?" kata Tuan Weasley. "Jadi bagaimana kalian sampai di Diagon Alley untuk membeli keperluan sekolahmu tahun lalu?"
"Aku naik kereta bawah tanah..."
"Aku diantar Hagrid."
"Oh ya?" kata Tuan Weasley ingin tahu. "Apa ada eskapator? Apa Hagrid menggunakan kendaraan muggle?"
"Tidak sekarang, Arthur," kata Nyonya Weasley. "Bubuk Floo jauh lebih cepat, Nak, tapi entahlah, kalau kau belum pernah..."
"Tidak apa-apa, Mum," kata Fred. "(Y/n), Harry, lihat kami dulu." Fred mengambil sejumput bubuk berkilau dari vas bunga, melangkah ke perapian dan menaburkan bu-buk itu ke nyala api.
Dengan deru keras api berubah menjadi hijau zaTuanud dan menjulang lebih tinggi dari Fred, yang melangkah ke dalamnya sambil berteriak, "Diagon Alley!" dan langsung menghilang.
"Ngomongnya harus jelas, Nak," Nyonya Weasley mem-beritahu Harry, ketika George memasukkan tangan ke dalam vas. "Dan keluarnya harus di perapian yang benar..."
"Di mana?" tanya Harry gugup, ketika api menderu dan melenyapkan George dari pandangan juga. "Yah, ada banyak perapian penyihir yang bisa dipilih, kan, tapi asal kalian ngomongnya jelas..."
"Dia akan baik-baik saja Molly, jangan terlalu cemas," kata Tuan Weasley, sambil menjumput bubuk Floo juga.
"Tapi, kalau dia tersesat, bagaimana kita harus men-jelaskan kepada bibi dan pamannya?"
"Mereka tidak akan keberatan," Harry menenang-kannya. "Dudley akan menganggapnya lucu sekali kalau aku tersesat di cerobong asap. Jangan khawatir."
"Tapi aku khawatir. Apa kah kami dapat melakukan ini bersama saja? setidaknya jika kami tersesat, kami tidak terpencar." tanya (Y/n) sembari memasang wajah memelas kepada Nyonya weasley.
"Baiklah... kalau begitu... kalian berangkat sesudah Arthur," kata Nyonya Weasley "Setelah masuk perapian, katakan ke mana tujuanmu... "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑤𝑖𝑡𝑐ℎ
FanfictionDitendang keluar dari panti asuhan, (Y/n) harus bertahan hidup sendiri dari umur 8 tahun. Kehidupan (Y/n) Haverson berubah setelah mendapat sebuah surat entah dari siapa. Malam itu, malam yang sama seperti malam lainnya. (Y/n) baru akan bersiap untu...