EXTRA PART 2

6K 279 9
                                    

Happy reading🌼

Nisa baru saja pulang dari restoran miliknya beberapa menit yang lalu, sekarang ia sedang bermain ponsel untuk memgecek dan membalas beberapa chat di whatsapp. Salah satunya ia mendapat notif whatsapp dari Putri kalo mereka berencana mau reuni kecil-kecilan besok. Begitu mendadak sih buat Nisa, tapi kesempatan ini tidak dapat Nisa lewatkan karena kapan lagi punya waktu bisa berkumpul sama sahabat dan teman-teman masa putih abu-abunya.

"Mas," panggil Nisa duduk di tepi ranjang.

"Hmmm." Rifki masih fokus menatap layar komputer tanpa menoleh ke arah Nisa.

"Aku dapet WA dari Putri, mereka besok mau temu kangen dan ngajak kita juga," cerita Nisa.

"Besok ya?" tanya Rifki sekarang sudah mengalihkan pandangannya ke arah Nisa.

Nisa mengangguk. "Kamu bisa gak Mas?" tanya Nisa berharap Rifki bisa.

Rifki berpikir sejenak tentang jadwal besok. "Sepertinya aku free deh dari jam 9, ke kantor cuma tanda tangan berkas aja," jawab Rifki.

"Oke, aku ngabarin mereka dulu," ujar Nisa yang dibalas anggukan oleh Rifki.

Oh iya, jika ngomongi soal Rena, Putri, Nathan, Bagas, dan Kelvin. Mereka sekarang semuanya sudah menikah. Banyak hal unik yang tidak terpikirkan oleh Nisa sebelumnya. Bagaimana tidak, ternyata seiringnya mereka bersama bahwa jodoh teman-temannya berada di lingkaran mereka hanya Kelvin saja yang berbeda.

Rena yang memiliki sikap to the point dan Bagas yang memiliki sikap absurt ternyata takdir mempersatukan mereka yang dulunya tidak pernah akur itu. Mereka menikah 1 tahun yang lalu, dan sekarang Rena sedang mengandung, usia kandungannya baru jalan empat bulan.

Putri yang memiliki jiwa absurt dan barbar, ternyata ia berjodoh sama Nathan yang polos dan lembut itu. Tapi yang uniknya disini, Putri yang memulai menyatakan perasaannya terlebih dahulu. Awalnya Nathan menolak, ia berpikir bahwa Putri hanya bercanda. Pada akhirnya, kisah mereka berakhir disebuah perjodohan. Kini mereka memiliki seorang putri kecil yang berusia 2 tahun.

Dan Kelvin, semenjak ia melanjutkan study di luar negeri, Kelvin bertemu sama seorang wanita blasteran Indonesia-Belanda di sana. Mereka baru saja menikah sebulan yang lalu.

***

Rumah Rifki//10:00

"Ih abang, ndak boleh cuek-cuek tauk sama dedeknya," cemberut Zahra kepada Fadhil.

Fadhil hanya melirik sekilas lalu ia menghembuskan nafasnya pelan. "Kalo mau main, main aja Zahra," ucap Fadhil jengah.

"Tapi Zahla mauna main beltiga. Zahla, Abang, dan dede Talia," ucap Zahra polos.

"Gak," ucap Fadhil lalu beranjak mendekati mommynya yang sekarang sedang berkumpul di ruang tamu bersama teman-temannya.

"MOMMY! ABANG NDAK MAU MAIN SAMA ZAHLA DAN DEDE TALIA!" teriak Zahra dari ruang bermain, Fadhil yang mendengar itu mendengus sebal.

Nisa hanya bisa menggeleng saja mendengar teriakan anak bungsunya. Ia sekali melirik putranya yang mendekat ke arahnya, tidak bukan kearah Nisa melainkan Rifki yang duduk di sebelahnya. "Hmmm kenapa bang?" tanya Nisa.

"Bosen," jawab Fadhil cemberut.

Rifki hanya terkekeh. Nathan, Putri, Bagas, dan Rena cengo. Anak sekecil ini saja udah mengerti arti bosen. Dasar anak zaman now, pikir mereka.

"Kayaknya nanti ada Rifki part 2," ujar Bagas yang disetujui anggukan oleh Nathan, Putri, dan Rena.

Nisa mendelik sedangkan Rifki ia sudah memasang tampan songongnya. "Bibit unggul," ucap Rifki sambil memangku Fadhil di pangkuannya.

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang