03. Berusaha Ikhlas

7K 543 6
                                    

"Masih menjadi kalimat tanya. Kenapa dua saudara serahim jika di dekatkan seperti musuh. Tapi ketika di jauhkan seperti sepasang kekasih yang sedang merindu."

_Annisa Mutia Alvero_

-happy reading-


🌸🌸🌸

Angin kecil-kecil mampu menggoyangkan dedaunan yang masih setia melekat di pohonnya. Tetapi ada juga yang memilih gugur karena tidak sanggup lagi menopang segala tiupan angin tersebut. Langit masih gulita tetapi ayam jantan sudah ada yang berkokok riang seakan pagi akan terbit sebentar lagi. Kali ini hanya bulan sendiri menghiasi hamparan langit malam yang luas, tidak ada bintang yang menemani. Cahaya tahajjud masih mendominasi.

Nisa mengerjap-ngerjap mata menyesuaikan sedikit cahaya lampu luar yang masuk ke dalam kamarnya. Dia mengecek jam di layar handphone yang tergeletak manis di atas nakas samping tempat tidur. Arloji di ponselnya menunjukkan pukul empat dini hari, Nisa beranjak dari tempat tidur untuk sholat tahajjud dan sholat hajat.

Setelah Nisa selesai menunaikan sholat, Nisa pun termenung, tanpa terasa butiran bening berlinang mulus di pipinya tanpa seijin dari yang empunya.

*Annisa pov*

"Kok aku berat banget ya nerima perjodohan ini," batin aku.

Mataku sempat melirik-lirik ke arah rak khusus untuk buku-buku islami sekaligus Al-Qur'an. Aku bangkit dari posisi duduk tahyat akhir dalam sholat untuk mengambil Al Qur'an di atas meja belajar yang ternyata aku letakkan di sana.

Lagi dan lagi, yang aku butuhkan adalah sebuah ketenangan. Hatiku tergerak untuk membaca kitab Allah untuk mendapatkan ketenangan itu. Tanpa berlama lagi, aku mengambil posisi duduk kembali di atas sajadah yang masih terbentang, membuka dan langsung membaca ayat-ayat Al Qur'an untuk menenangkan hati aku yang lagi campur aduk.

Lima belas menit telah berlalu, tidak terasa sangkin nikmatnya membaca Al-Qur'an aku sampai menghabiskan empat belas halaman. Apakah hati aku sudah tenang? Tentu. Karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Setelah hati mendapat ketenangan, aku berdo'a dengan sangat khusyuk agar kebimbangan di hati ini segera berakhir.

"Ya Allah, ya robb. Hamba-Mu datang meminta petunjuk-Mu. Jika dia memang jodoh hamba tolong berikanlah kelapangan hati hamba untuk menerimanya ya Allah, dan jika Engkau kirimkan ia secepat ini untuk menemani hidup hamba, berikanlah hamba sedikit keyakinan untuk mengenalnya lebih jauh. Hamba tak tau seperti apa rupa dan akhlaknya ya Allah, tapi hamba yakin Engkau pasti memberikan hamba yang terbaik meskipun dengan jalan perjodohan tanpa dasar cinta ini ya Allah. Engkau maha membolak balikan hati, maka lindungilah hati dan pikiran hamba dari hal yang buruk, Aamiin."

Setalah berdo'a, ku lanjutkan dengan berdzikir tak lupa sholawat untuk Nabi Muhammad beserta keluarganya. Dan sesekali aku tetap berusaha menguatkan diriku sendiri di tengah-tengah aktivitas berdzikirku, setelahnya aku membuka ponsel sembari menunggu waktu subuh tiba.

*Annisa end*

Nisa menghidupkan data selulernya, ada begitu banyak notifikasi chat dari whatsApp. Dan mata Nisa tertuju pada chat group sahabatnya.

Cecan sequad 😘

Putrintan :
Holla gaes
•Afreybade
•Good night😘
•Ehh Assalamualaikum ukhty😂
Lupa gue kalo ada Nisa

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang