35. Holiday ke Puncak

4K 308 4
                                    

Sudah 6 hari waktu mereka habiskan untuk liburan bersama, tentu 4 harinya terhitung besok adalah waktu terakhir mereka liburan di puncak gunung. Jam menunjukkan waktu 17:39 dan keindahan alam di langit sudah mulai menunjukan warna yang sangat digemari orang-orang terutama dari kalangan wanita.

"Gak sabar gue lihat sunset," binar Putri.

"Aelah Put, kemarin-kemarin lo juga lihat kali," jengah Bagas melihat selalu keantusian Putri, tidak hanya Putri saja tapi Nisa, Rena, bahkan Kelvin ikut-ikutan tapi tidak segila Putri.

"Kenapa sih, cewek suka banget sama sunset?" tanya Bagas.

"Indah." Satu kata yang keluar dari mulut mereka yang antusias, yang masih tidak bergeming dari tempatnya menunggu di atas bukit dengan ponsel yang setia di tanggannya.

"Indah, tapi buat apa kalo hanya sementara," ucap Nathan membuat Putri langsung menoleh ke arahnya.

Kelvin yang mengerti maksud Nathan pun mengangguk setuju. "Mereka datang memberikan warna pada langit biru, tapi itu hanya hitungan menit setelahnya mereka akan menorehkan langit hitam yang membutuhkan waktu lama untuk kembali keluar dalam keadaan terang," timpal Kelvin puitis yang masih menatap lurus ke arah warna orange yang sudah menampakan dirinya.

 "Mereka datang memberikan warna pada langit biru, tapi itu hanya hitungan menit setelahnya mereka akan menorehkan langit hitam yang membutuhkan waktu lama untuk kembali keluar dalam keadaan terang," timpal Kelvin puitis yang masih menatap lurus k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber : google)


Putri mengaruk pelipisnya. "Ngomong apaan sih?" tanya Putri bingung.

"Warna di sini bermaksud memberikan kebahagiaan sedangkan gelapnya memberikan kesedihan. Ibaratkan sebuah hubungan. Mereka hadir memberikan warna, tapi tidak ada yang tau sampai kapan warna itu akan terus bertahan sebelum gelap menghampiri untuk waktu yang lama. Nah orang yang berlama-lama di keadaan sedih tersebut, berarti orang yang sulit muve on sebelum terang datang memberikan warna baru," tambah Nathan.

Jleb

Perkataan itu tepat menusuk di hati paling kecil Rena. Nisa yang sedari tadi menyimak pun ikut menoleh ke arah Rena. Tidak ada yang tau dibalik sikap Rena yang ketus dan pedas pada cowo itu ada luka yang masih tersimpan rapi, dan semua luka itu hanya Tuhan dan Nisa yang tau. Jika kalian bertanya kenapa Rena seperti melampiaskannya kepada cowo? Itu bukan sebuah pelampiasan, hanya saja itu sebuah bentuk kepedulian Rena sama hatinya agar tidak terulang lagi luka yang sama. Apakah salah jika ia menjaga hatinya agar tak terluka kembali?

Rena menatap Nisa sembari tersenyum dan mengangguk, ia mengerti maksud tatapan Nisa dan seolah mengatakan kepadanya bahwa ia baik-baik saja.

"Anjir bahasa lo bedua! Dalem banget!" gelak tawa Bagas mengelegar membuat suasana hati Rena teralihkan sama tingkah cowo tersebut.

"Gue kadang ragu Nath sama lo," heran Putri. "lo itu beneran polos atau hanya pura-pura sih?" tanya Putri.

"Haha, gue barusan baca postingan artikel orang di instagram," kekeh Nathan yang membuat mereka mendengus.

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang