24. Games Konyol

4.7K 361 3
                                    

Happy reading (。・ω・。)

🐇🐇🐇

Dua hari telah berlalu. Malam ini adalah malam minggu. Malam dimana sebagian jomblo ngenes mengadakan ritual untuk mendo'akan agar hujan deras supaya mereka yang berpasang-pasangan tidak memenuhi jalanan, sengenes itu kah?

Disaat sepasang remaja yang memiliki pasangan memilih have fun bersama kekasihnya, sayangnya itu tidak terjadi di pasangan ini. Meskipun status mereka sudah sah, dan halal mau ngapain aja, tapi tetap aja keduanya seperti kenal tanpa saling menyapa. Lihatlah, Nisa malah asik menonton tv di ruang tengah. Rifki? Dia sedang mandi setelah pulang dari kantor tadi.

Beberapa hari yang lalu, Nisa sudah mengetahui kalo Rifki bekerja, meskipun ada tangan kanan Rifki di kantor untuk mengurus cabang perusahaan milik Papa mertuanya tapi ia masih bertanggung jawab untuk memantau kemajuan perusahaan yang dia urus.

Ting.

Getaran di ponsel Nisa mengalihkan fokusnya yang sedang asik menonton sinetron 'Catatan Hati Seorang Istri'. Ia mengecek pesan yang barusan masuk. Nisa memutar bola matanya setelah tau siapa yang mengirimi ia pesan.

Putrimut💩
Nis, keluar yuk. Bete nih gue di rumah :(

Ogah ah, mager √√

•Ahh gak asik lu mahh

Lu lupa, gua udah punya suamikk √√

•Hehe, iyaiyak lupa gue
Btw, lu udah ngaku Kak Ki Suami lu, wahh Nisa udah besar bunds

•Ciee salting
•Woyy bales woyy
•Aelah baperan lu mahh

"Siapa?" Nisa tersentak kaget, ia langsung menoleh ke arah sumber suara dengan tatapan tajam.

Rifki mengernyit melihat respon Nisa. Ia yang beberapa menit lalu baru selesai bersih-bersih, langsung ikut bergabung duduk bersama Nisa, ya walaupun duduk dengan menciptakan jarak lumayan lebar. Hal yang Rifki dapat pertama adalah gadis itu terlalu asik sama dunianya sendiri hingga tidak menyadari suaminya yang sudah duduk di sebelahnya.

"Ngagetin aja," gumam Nisa.

Rifki mengangkat alisnya sebelah menunggu lanjutan ucapan dari Nisa.

"Putri, ngajak keluar," ucap Nisa.

"Terus?"

"Nabrak," jawab Nisa skenanya.

Rifki mengambil ponsel Nisa dari genggaman gadis itu. Nisa yang mendapat tarikan tiba-tiba itu terpekik kaget. Refleks Nisa langsung ingin merebut ponselnya dari kuasa Rifki, tapi sayangnya Rifki lebih dulu mengapit leher Nisa di bawah ketiaknya.

Jantung Nisa mendadak berkerja lebih cepat, Nisa menahan napasnya. Bukan, bukan karena ketiak Rifki, justru ketiaknya wangi. Tapi karena ada desiran hangat di area jantungnya hingga menjalar ke pipinya. Sudah dapat dipastikan jika wajahnya sudah memanas sekarang. Mendapat kontak fisik langsung sedekat ini dan belum pernah ia rasakan sebelumnya, mendadak otak dan jiwa bar-bar Nisa tidak berfungsi dengan baik. Yang hanya ia lakukan adalah bergeming.

Rifki tidak sadar dengan apa yang ia lakukan, sekarang ia malah tersenyum kecil karena melihat jawaban Nisa jika dirinya sudah mempunyai suami. Terlihat lebay memang, tapi ntah kenapa Rifki sangat bahagia hanya dengan membacanya.

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang