23. Perlakuan Manis

5K 351 8
                                    

"Cinta itu hadir tanpa diminta. Banyak orang yang tak menyadari kehadirannya, bahkan menyangkal bahwa mereka sedang jatuh cinta."
-------The Gray Love------


Happy Reading



***

"Ya ampun Nisa, pagi syekali ente datang!" Pekik Putri sekaligus meledeknya.

Nisa menghela napas gusar. Baru saja melangkah masuk ke kelasnya, lihatlah sekarang ia menjadi sorotan semua pasang nata yang berada di kelasnya. Ya apalagi penyebabnya, jika bukan gara-gara suara cempreng Putri.

Nisa kesal, lelah, panik, dan sekarang apa lagi ini ia harus menghadapi sahabat rempongnya. Moodnya benar-benar hancur lebur, rasanya ia ingin menjadi inronmen saja.

"Dari mana aja lo!" Rena bersedikap dada. "kenapa baru datang jam segini?"

Alih-alih menjawab, Nisa malah menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya menjadi penompang. Kepalanya sangat pusing sekarang. Rasa panik itu masih berbekas, belum lagi tenaganya sekarang sudah hampir habis karena pergu terburu-buru tadi hingga ia sampai melewatkan sarapannya. Lihatlah wajahnya sekarang sudah pucat. Bersyukurnya jam kosong masih berlangsung di kelas Nisa, jadi Nisa dapat beristirahat sebentar.

Karena tidak mendapat respon apapun dari Nisa, Putri menarik bahu Nisa sampai yang empunya terkejut dan menoleh ke arah Putri dengan tatapan nyalang.

"Apa!" ketus Putri melipat kedua tangannya di depan dada.

"Eh bentar, Nis muka lo kok pucet? Lo sakit ya?" tanya Rena yang menyadari hal itu, ia jadi khawatir hingga ia refleks menempelkan punggung tangannya di dahi Nisa.

Nisa menepisnya. "Gue mau istirahat bentar," ucap Nisa dan langsung menelungkupkan kepalanya lagi.

"Atau jangan-jangan lo kayak gini abis perang-perangan sama Kak Rifki! Ngaku lo!" ledek Putri terkekeh.

"Nis, ih ... suka banget sih ngacangi gue!" kesal Putri.

"Berisik!" ucap Rena yang jengah atas ke bar-baran Putri.

"Ya siapa tau kan, Ren. Kak Rifki sama Nisa kan gak pernah akur tuh." Putri mengerucutkan mulutnya.

"Otak lo aja yang sebleng. Kita tau kalo Nisa sama Kak Kiki tuh gimana orangnya. Mana level main perang-perangan begitu. Palingan mereka main siapa yang paling beku terlama."

"Perang dingin maksud lo?" tanya Putri yang dibalas anggukan oleh Rena.

Setelahnya Rena dan Putri meledakkan tawanya. Benar juga, Nisa yang sifatnya dominan jutek dan Rifki yang dingin. Mereka tidak terbayang bagaimana rumah tangga Nisa kedepannya. Tawa itupun akhirnya berhenti, karena orang yang diledek tampak tak acuh.

Hening.

Lama terdiam, akhirnya Putri usil menganggu Nisa yang sepertinya sudah tertidur. Ia melakukan aksinya dan tidak lama terdengar pekikan dari mulut Putri. Ia terkejut. Saat menarik bahu Nisa secara spontan tadi, tiba-tiba badan Nisa langsung oleng dengan mata terpejam yang hampir saja terjatuh ke lantai jika saja Putri tidak sigap menangkap lengan Nisa.

"Nis, lo kenapa?" Putri menepuk-nepuk pipi Nisa yang pucat. Kepala Nisa sudah ia sandarkan dipahanya dengan posisi Nisa yang membungkuk.

Atau jangan-jangan Nisa? Lama Putri berfikir, akhirnya ia berteriak kencang hingga mengambil semua perhatian teman sekelasnya yang tadi sibuk dengan urusan mereka masing-masing

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang