31. Dia kembali?

4.3K 314 3
                                    

'Sekembalinya ia, membuat perasaan ini menjadi ragu'
___Annisa Mutia Alvero___

"Holiday nanti rencana mau kemana?" tanya Rena.

Nisa, Putri, Rena, Bagas, Kelvin, Rifki, dan ditambah Nathan kini sedang duduk di sebuah taman sekolah mereka. Rifki dkk ke sekolah untuk memgambil ijazah dan Nisa dkk belum lama selesai UAS.

"Ada rencana liburan bareng gak?" Kelvin bertanya balik.

"Kuylah kalo mau liburan, gue sih yes," setuju Putri yang diangguki mereka minus Rifki dan Nisa? ia hanya melirik saja ke Rifki.

"Lo Nis gimana?" tanya Putri.

"Gue ikut Mas Iki aja deh," ucap Nisa menambahkan 'Mas' didepan nama Rifki.

Semua mata langsung tertuju kepada yang empunya nama, mereka menautkan alisnya menunggu jawaban Rifki.

"Berapa hari?" alih-alih menjawab, Rifki malah bertanya.

"Seminggu palingan," jawab Bagas.

"Kenapa lu? Mau honeymoon ya?" goda Kelvin menyenggol bahu Rifki.

"Bareng aja kenapa, biar kami bisa nonton live proses pembuatan dedek emes," usul Bagas sinting yang membuat mata Nisa membola.

"astagfirullah kak Bagas berdosa banget, tapi boleh juga tuh," setuju Putri diakhir kalimatnya.

Kelvin, Rena, Nisa, dan Nathan sontak melempar batu kecil ke arah Putri. Jarak Putri yang tidak terlalu jauh dari Bagas, refleks berlindung di belakang Bagas.

"Anying, sakit bego!" umpat Bagas karena batu tersebut mengenai dirinya.

"Alhamdulillah selamat gue!" syukur Nisa mengangkat tangannya di depan dada.

"Lo sih!" kesal Bagas menjitak pelan kepala Putri, yang empunya nama malah cengengesan.

"Gak usah ngawur deh kak," ucap Nathan kepada Bagas.

"Gak usah ganggu juga," sambung Kelvin.

"Gak usah ngadi-ngadi juga kak," tambah Rena.

Bagas menatap Putri. "Apa! Lo mau ikutan juga!" sewot Bagas, Putri hanya terkekeh.

"Oke," putus Rifki disela-sela perdebatan teman kamvretnya.

"Oke?" beo Nisa yang tak mengerti dan kini semua mata mengarah ke Nisa.

"Kenapa?" tanya Rena.

Nisa menggeleng. "Gak, tadi Mas Iki bilang oke," jelas Nisa.

Mereka manggut-manggut. "Jadi kak Rifki mau nih?" tanya Nathan yang dijawab anggukan oleh Rifki.

"Kalo kamu Nis?" tanya Nathan polos yang sontak mendapat rerumputan terbang dari teman-temannya.

"Bego!" umpat Bagas.

"Nathan sayang, Nisa tadi kan bilang dia ikut kak Iki aja. Itu artinya Nisa mau ikut kalo Rifki ikut," jelas Putri menye-menye yang membuat teman-temannya jijik.

"Hehe... Iya yak," kekeh Nathan garing.

***

Setelah pulang dari sekolah, Rifki mendapat wattshap dari Liam untuk ketemuan hari ini membahas kontrak mereka lebih lanjut. Nisa yang kebetulan tidak ada kerjaan setelah ini gak mau pulang cepat ke rumah, Rifki yang teringat akan pertemuan beberapa hari yang lalu bersama teman kerjanya langsung saja mengajak Nisa untuk ikut bersamanya.

"Ini kantor kamu?" tanya Nisa yang dijawab anggukan oleh Rifki.

Nisa terpukau dengan kantor Rifki, sebuah gedung yang bertingkat lima. Bagaimana tidak? Nisa berpikir yang namanya kantor cabang, ya biasa-biasa saja. Tapi kenyataannya sangat luar biasa, padahal pikiran Nisa benar adanya dan ia tidak mengetahui bahwa semenjak kantor ini resmi menjadi milik Rifki, Rifki berusaha mengembangkan kantornya sendiri.

The Gray Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang