Kim Nara, gadis berusia 16 tahun yang sudah di tinggal oleh mommynya satu tahun yang lalu.
Dulu nara sifatnya ramah, ceria, manja, dan jail,
Ya itu dulu, setelah mommy nya meninggal, sifatnya berubah jadi pendiem, tertutup, dan selalu berekspresi datar dalam kondisi apapun,
Sahabat ?,nara tidak mempunyai sahabat , karena dia pernah di hianati oleh orang yang di sebut sahabat itu, nara sudah tidak mempercayai yang namanya persahabatan lagi,semua itu FAKE.Saat ini nara sedang ada di kantin sekolahnya, dia duduk di meja paling pojok,sendirian?tentu saja ,memangnya dengan siapa?.
Sebenarnya banyak yang mau berteman dengan nara, tapi naranya yang yang selalu menghindar saat ada yang mengajaknya berteman .
Di sekolahnya, nara di jululi Si Ratu Es, karena sifatnya yang dingin dan cuek, meskipun begitu banyak yang menyukai nara dan juga menyatakan perasaan mereka pada nara, tapi nara selalu menolak dengan wajah dinginnya.
"Nar "
Nara menghentikan makannya saat mendengar seseorang memanggilnya, nara menghela nafas, lalu mendongakan kepalanya, dia menatap pria di depannya dengan wajah datar, nara tau apa yang mau di ucapkan pria di depannya, karena hampir setiap hari dia mendengarnya,
"Lo mau gak jadi pacar gue?"
Tak
Nara menaruh sendok dan sumpitnya dengan kasar ke atas meja,
Semua yang ada di kantin menatap ke arah meja nara,dan mereka menunggu apa yang terjadi selanjutnya,"Gak! "
Setelah mengucapkan itu, nara langsung pergi dari situ,
Banyak bisik bisik yang mengatai nara sombong lah, sok cantik lah,dan mash banyak lagi,
tapi nara tidak perduli, dia terus berjalan tanpa menoleh Kanan kirinya .Rooftop, itulah tujuan nara, karena di sana nara bisa menenangkan diri tanpa di ganggu siapapun,
Akan tetapi baru juga ia duduk lima menit di situ, ponselnya berbunyi,
tanpa melihat siapa yang menelfonnya, nara langsung mengangkatnya"Halo "
"Halo sayang,kamu kenapa?,ko jutek begitu jawab telfon dari daddy? " tanya orang di sebrang sana yang ternyata daddynya. Nara menghela nafas
"gapapa dad, ada apa daddy telfon nara? " tanya nara
"nanti pulang sekolah daddy jemput ya, ada yang harus daddy omongin "
"bukannya daddy sibuk? " tanya nara, ya beberapa hari ini daddy nya itu sedang di sibukan oleh pekerjaan kantor yang menumpuk ,karena sekertarisnya cuti untuk menikah ,bisa saja daddy nya mencari sekertaris baru untuk sementara, tapi daddy nya tidak mau karena, daddynya tidak mudah percaya pada orang baru,
Tidak mudah mencari orang yang benar benar jujur, dan dapat di percaya seperti sekertaris daddy, jadi daddynya lebih memilih menangani urusan kantornya sendiri,"mulai hari ini daddy udah gak terlalu sibuk karena pekerjaan daddy udah selesai, jadi nanti kamu daddy jemput, dan gak ada penolakan " nara menghela nafas
"terserah daddy " ucap nara pasrah
"ya udah semangat belajarnya ya sayang "
"iya dad "
Tut
Nara menaruh ponselnya ke sakunya lagi, setelah itu nara bangun dan meninggalkan rooftop karena rintik rintik hujan mulai turun dari atas langit yang mendung .
****
Nara berjalan ke arah mobil daddy nya yang berada di parkiran khusus pemilik sekolah,ya ,daddynya nara merupakan pemilik sekolahan tempat nara sekolah sekarang,
Tidak ada yang tau soal itu, karena memang nara yang merahasiakannya."Hai sayang " ucap Suho aka daddy nya nara
Cup
"bagaiman sekolahnya? " tanya suho setelah mengecup pipi anaknya, nara mengecup balik pipi suho
"biasa saja " jawab nara dengan datar, suho tersenyum, suho sudah terbiasa dengan sifat dingin anaknya satu tahun belakangan ini,
Penyebabnya adalah istrinya yang meninggal karena kecelakaan satu tahun yang lalu,Suho berharap suatu saat nanti anaknya itu kembali ceria seperti sebelumnya.
"daddy dengar dengar ada yang habis di tembak nih " goda suho sambil menjalankan mobilnya, suho melirik nara yang masih berekspresi datar
"gak usah bahas itu dad, gak penting" ucap nara, suho terkekeh karena mendengar jawaban anaknya, meskipun nara menjawab dengan datar, tapi di mata suho itu terlihat lucu.
"ok ok daddy gak bahas itu lagi, " ucap suho sambil mengelus pipi nara, suho tidak mau kalau nara sampai marah, karena kalau nara sampai marah padanya, nara akan mendiaminya, dan suho tidak suka itu.
Sesampainya di rumah suho dan nara membersihkan diri terlebih dahulu,
Setelah selesai, mereka berdua berjalan ke ruang santai"Sayang, kamu setuju gak kalau daddy menikah lagi " ucap suho sambil mengengam tangan nara, nara menatap daddynya dengan datar
"Kalau kamu gak setuju juga gapapa sayang,daddy gapapa " ucap suho lagi,nara masih seperti tadi
"Daddy... "
"Apa daddy ingin melupakan mommy" suho langsung menggelengkan kepalanya
"sama sekali enggak sayang, daddy tidak akan pernah melupakan mommy kamu, cinta pertama daddy, daddy hanya tidak mau kamu kesepian di rumah kalo daddy kerja di kantor atau kalo nanti daddy pergi keluar kota ,daddy tidak akan memaksa kamu, kalo kamu gak setuju" ucap suho cepat
"Apa dia orang yang baik ?" tanya nara tanpa melihat ke arah suho, suho tersenyum dan mengangguk
"ya Irene wanita yang baik, dia sahabat daddy pas SMP " jawab suho,
"Ok "
Suho menatap nara tidak percaya,
"Sayang kami setuju kalo daddy menikah lagi "
"Belum, nara harus melihat langsung seperti apa tante Irene itu dulu "
Setelah mengucapkan itu nara bangun dan naik ke kamarnya,
"Besok daddy akan atur waktunya sayang " ucap suho sambil tersenyum senang.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER (Completed)
Teen FictionBaru juga satu tahun mommy nya meninggal, tapi daddynya sudah memberi kabar bahwa dia akan menikah lagi , Bagaimana reaksi Nara saat mendengar kabar itu?