Nara langsung di bawa ke rumah sakit dan sekarang sedang di tangani oleh dokter.
Jimin juga sudah menghubungi orang orang rumah, dan mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Bagaimana keadaan nara? Kenapa itu bisa terjadi?" tanya seokjin yang tadi memaksa untuk ikut, padahal keadaannya baru pulih.
" nara sedang di tangani dokter bang, tadi pas kita mau makan di restaurant, nara pamit ke toilet, setelah nara pergi ke toilet jungkook dan jihoon pamit pergi beli permen kapas, karena jihoon menginginkannya. Nah pas nara balik dari toilet dan mengetahui jungkook dan jihoon tidak bersama kita, nara panik dan langsung pergi, kami mengikuti nara sampai kejadian itu terjadi, kami gak kenal orang itu karena orang itu berpakaian tertutup, tapi gue yakin dia laki laki di lihat dari postur tubuhnya " jelas jimin yang di angguki taeyung.
Mereka semua yang mendengar itu terlihat marah.
"daddy akan menyuruh orang buat menyelidiki siapa orang itu " ucap suho, lalu pandangan suho ke arah jungkook yang kini sedang menundukan kepalanya.
Suho menghampiri jungkook dan menepuk bahunya"Ini salah aku dad, seandainya tadi.... "
Suho segera memotong perkataan jungkook dengan memeluk anak itu yang merasa bersalah .
"Ini bukan salah kamu,kamu tenang aja kakak cantikmu itu akan baik baik saja,jadi kamu gak usah kawatir dan merasa bersalah " ucap suho menenangkan jungkook.
Jungkook mengangguk, dan dia berjanji setelah ini dia akan menjaga nara agar kejadian ini tidak terulang lagi.Tak lama kemudian pintu di depan mereka terbuka dan keluarlah nara dan seorang dokter perempuan.
Seokjin langsung memeluk nara"Kamu gapapa dek? " tanya seokjin kawatir, nara tersenyum dan membalas pelukan kakak tertuanya itu.
"gapapa kak, itu cuma luka kecil ko " jawab nara
"Luka kecil kamu bilang, tadi kakak rasanya mau mati saat melihat tangan kamu berdarah " omel taeyung dan jimin.
Mereka berdua menarik nara dari pelukan seokjin dan mengelitiki pinggang nara.
Nara terkekekeh geli dan berusaha kabur, tapi tangannya yang terluka tanpa sadar menahan pundak taeyung membuat ia meringis.
Taeyung dan jimin langsung menghentikan kelitikannya."yakkh kalian melukainya!! " seru seokjin, namjoon dan jhope.
Mereka bertiga langsung menyerang jimin dan taeyung, sedangkan suga langsung menggendong nara dan membawanya pergi dari situ di ikut jungkook di belakangnya."Yak yak udah, jangan ribut, ini di rumah sakit, kalian akan mengganggu pasien yang lainnya " omel irene memperingati anak anaknya.
"Loh nara kemana? " tanya namjoon setelah menyadari tidak ada nara di situ, dia juga tidak melihat suga dan jungkook.
"Sudah di bawa suga tadi " jawab suho sambil terkekeh.
"Ck, dasar manusia es itu " decak seokjin dan pergi dari situ di ikuti adik adiknya.
"Aduh pusing aku menghadapi tingkah mereka " kata irene membuat suho terkekeh.
Lalu suho beralih menatap ke dokter yang menangani nara tadi, dokter itu sedari tadi hanya diam, mau ngasih tau untuk diam pun ia takut, karena yang ada di hadapannya tadi itu anak dari pemilik rumah sakit tempat dirinya bekerja sekarang.
Ya, rumah sakit itu adalah milik suho."Anda tidak usah sungkan ataupun takut untuk memperingati mereka jika mereka membuat keributan lagi di sini " ucap suho
"Dan terima kasih karena sudah menangani putri saya untuk yang kedua kalinya dokter park " ucap suho membuat dokter perempuan itu sedikit kaget.
Karena dia baru tau kalo nara itu putri dari kim suho, salah satu orang yang sangat berpengaruh di negara tempatnya tinggal .Lalu setelah itu suho dan irene pergi dari situ untuk menyusul anak anak mereka.
*****
Nara sedang duduk di taman bersama sohee , sebenarnya tadi ada seokjin , tapi pria itu sedang membelikan mereka es krim di toko sebrang taman itu,padahal di taman itu juga ada yang jual, tapi kata sohee,dia tidak bisa jajan di pinggir jalan seperti itu,katanya dia bisa sakit perut, jadi seokjin membelikannya di toko sebrang.
Kenapa mereka hanya bertiga?, karena seokjin ingin mempertemukan kekasih dan adiknya lagi, dia juga meminta sohee untuk minta maaf untuk kejadian bola Kristal, agar tidak ada masalah dan seokjin ingin mereka menjadi dekat karena dia sangat mencintai sohee yang merupakan cinta pertamanya.Sohee melihat seseorang di balik pohon yang tak jauh dari mereka, lalu dia menganggukan kepalanya.
" YAAAKH!! " teriak nara saat tiba tiba ada orang yang menarik tasnya ,nara berusaha menahannya tapi orang itu langsung menariknya dengan kuat, membuat nara meringis karena tangan yang buat menahan tas itu tangannya yang terluka.
Lukanya kembali terbuka dan darah merembas di perban yang membalut telapak tangannya.
Dan kesempatan itu di gunakan orang itu untuk kabur sambil membawa tas nara."Kak tolong tas aku " ucap nara pada sohee, tapi sohee hanya tersenyum miring tak memperdulikan nara.
Nara berdecak dan langsung mengejar orang yang membawa tasnya.
Sedangkan orang orang yang ada di situ tidak ada yang tau karena posisi merena dengan nara cukup jauh, dan sebagian dari mereka hanya kebingungan.Saat dia akan menyebrang, tangannya di tahan oleh seseorang
"LO GILA, LO MAU MATI YA!! " teriak orang yang menahan nara karena nara ingin berlari menyebrangi jalan dan tadi hampir saja nara tertabrak oleh mobil kalau saja orang itu tidak menarik nara.
"Kak mingyu tolong tas aku di ambil orang tadi, di dalam tas itu ada kalung peninggalan mommy " ucap nara menangis dan sesekali nara juga meringis karena merasakan perih di tangannya.
Mingyu melihat ke arah arah yang di tunjuk nara, lalu dia menyuruh orang yang tadi bersamanya untuk mengejar orang itu, sedangkan dia beralih ke arah tangan nara yang perbannya kini sudah berwarna merah.
"Orang itu biarkan saja, orangku sedang mengejarnya, sekarang kita obati luka kamu dulu ya " ucap mingyu sambil menarik nara ke dalam mobilnya.
Sedangkan di tempat sohee sekarang, perempuan itu sedang berbicara dengan seokjin yang baru saja kembali dari toko es krim .
" Loh nara mana? " tanya seokjin
"Owh tadi nara buru buru pergi, katanya ada urusan mendadak, kamu tenang aja, tadi aku udah minta maaf ko, dan nara maafin aku, bahkan pas tadi aku peluk dia, dia membalasnya," jelas sohee sambil mengelus bahu seokjin.
"Owh ya udah " kata seokjin, tapi dalam hati seokjin, dia merasa tidak tenang.
Kembali ke mingyu dan nara
"Tuan ini tasnya " ucap orang yang tadi di suruh mingyu mengejar orang yang membawa tas nara.
"Bagaimana orang itu? " tanya mingyu
"Orang itu kabur tuan, saya hanya bisa membawa tas ini, tapi saya rasa dia bukan orang sembarangan, dia merupakan orang suruhan, karena tadi saya sempat melihat wajahnya, dan orang itu adalah mantan napi atas kasus pemerkosaan tiga tahun lalu,saya mengetahuinya dari teman saya yang pernah menolong korbannya waktu itu " jelas orang suruhan mingyu, mingyu mengangguk dan menyerahkan tas itu pada nara.
"Terima kasih " ucap nara pada orang suruhan mingyu, orang itu mengangguk dan mingyu menyuruhnya untuk pergi.
"Mau ku antar pulang? " tanya mingyu, nara menggeleng
"gak usah terima kasih, aku selalu ngrepotin kakak,nanti aku naik taxi aja " tolak nara merasa tidak enak.
Biasanya nara akan memanggil lo gue pada mingyu,seperti yang mereka lakukan di apartment beberapa hari kemarin,tapi karena kali ini mereka tidak sedang berdebat dan pria itu baru saja menolongnya, jadi nara akan berkata sopan pada pria itu.
"Gapapa gak ngrepotin ko,dan takutnya kamu ketemu orang tadi dan dia ngelukain lo gimana? " tanya mingyu membuat nara jadi bingung.
Nara menghela nafas"Ya udah tapi anterin aku ke cafe aku aja ya " ucap nara yang langsung di angguki oleh mingyu.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER (Completed)
Teen FictionBaru juga satu tahun mommy nya meninggal, tapi daddynya sudah memberi kabar bahwa dia akan menikah lagi , Bagaimana reaksi Nara saat mendengar kabar itu?