55

2.5K 254 38
                                    

     

        Mingyu membawa nara ke rooftop ,sekarang mereka sedang berdiri di tembok pembatas, pandangan mereka menatap ke depan .
Sudah sekitar sepuluh menit mereka hanya terdiam, tidak ada yang memulai pembicaraan.
Mingyu menghela nafas

"Nar aku tau kamu pasti kaget, tapi kamu harus tau ,kakak tidak bisa menahan perasaan ini, kakak suka ,tidak, kakak sudah jatuh cinta sama kamu ,jadi ...."

"lalu selama dua bulan ini kakak pergi ke mana? " tanya nara memotong perkataan mingyu.
Mingyu membuka mulutnya ingin menjawab pertanyaan nara, tapi nara lebih dulu menyelanya

"aku tadinya sudah memulai membuka hati untuk orang lain yaitu  kakak, setelah beberapa lama karena takut di sakiti lagi, tapi saat aku mulai jatuh cinta sama kakak, kakak malah tiba tiba menghilang begitu saja tanpa kabar, dan mungkin sekarang perasaan itu udah gak ada " ucap nara dan nara menunduk mencoba menahan air matanya.
Mingyu menoleh, dia tidak menyangka nara nara mulai jatuh cinta padanya saat dia mendekatinya, dan bodohnya dia tidak memberi kabar atas kepergiannya dua bulan lalu.
Bukan tanpa alasan dia tidak memberi tahu pada nara, tapi ada seseorang yang melarangnya.

"maafin kakak, kakak pergi itu ada alasannya,perusahaan kakak yang ada di LA mengalami kebakaran, dan juga banyak memakan korban ,kakak ke sana untuk mengurus semuanya dan menyelidiki dalang di balik semua itu karena memang itu sudah di rencanakan oleh seseorang "  jelas mingyu membuat nara menoleh

"Tapi kenapa kakak gak memberitahu aku atau kabarin kek, aku berpikir kakak mendekati aku cuma buat main main, aku pikir kakak pria yang suka mainin perasaan perempuan " ucap nara membuat mingyu langsung menggelengkan kepalanya

"Kakak tidak ada niat sedikitpun buat mainin perasaan kamu, kakak serius sama kamu, kakak tadinya juga mau ngabarin kamu tapi seseorang melarang kakak dan mengancam kakak " ucap mingyu membuat nara menggercit bingung

"Siapa? " tanya nara, mingyu menatap nara

"Saudara kamu (bangtan) " jawab mingyu membuat nara kaget

"hah, mereka ? " tanya nara memastikan, siapa tau aja dia salah dengar.
Mingyu mengangguk dan terkekeh

"mereka  semua benar benar protective ya sama kamu , mereka melarang kakak Karena mereka cemburu sama kakak yang mendekati kamu , bahkan mereka sempat menyewa perempuan buat menggoda kakak, tapi untung aja kakak gak tergoda " kata mingyu sambil terkekeh saat mengingatnya.

"Iiih nyebelin banget sih mereka " kata nara dengan kesal, mingyu pun tertawa, sedangkan di balik pinti vminkook mendengus kesal

"Kenapa dia ngadu sih ke kak nara, aku gak mau di marahin kak nara " dumel jungkook

"Apaan sih pake ngadu segala, tamatlah riwayat kita " kata jimin

"Semoga saja nara gak marah " kata taehyung

Balik lagi ke tempat mingyu dan nara.
Mingyu menatap nara dengan serius setelah meredakan tawanya.

"Jadi gimana lamaran aku, terima gak nih? " tanya mingyu membuat pipi nara bersemu merah, untung saja pencahayaan di situ remang remang jadi mingyu tidak bisa melihat rona merah di pipi nara.

"Tapi, aku mau ke amerika kak " ucap nara, mingyu tersenyum dan menangkup kedua pipi nara.

"Gak masalah, kita bisa tunangan dulu kalau kamu mau, kita bisa menikah setelah kamu kembali dari sana seperti apa yang di katakan daddy kamu " balas mingyu, nara berpikir, bukan apa apa, tapi dia menghawatirkan sesuatu

"Aku tau apa yang kamu kawatirkan, dengar, aku  janji selama kamu di sana, aku tidak akan macam macam di sini, kamu bisa suruh para saudara kamu buat mata matain kakak, meskipun kakak sedikit ragu pada mereka, tapi gapapa yang penting kamu percaya sama kakak,bagaimana? " 

STEPBROTHER (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang