.
.
.
.
.
.Rosé membuka matanya mencoba mengingat kembali dimana ingatan terakhirnya berada karena seingat dia, dia tidak berada didalam kamarnya. Makan malam menemani Jisoo dan Lisa... Lisa, apa yang terjadi berikutnya, Rosé beranjak bangun dari tidurnya mencari buku agendanya. Sebuah foto terselip disana, Rosé menyobeknya membuang kedalam tempat sampah dibawah mejanya. Rosé kembali memusatkan perhatiannya pada lembar agendanya yang penuh dengan tulisan tangannya sendiri.
Rosé mengalihkan perhatiannya saat pintu kamar mandinya terbuka memperlihatkan Jisoo yang hanya terbalut handuk. Rosé mengalihkan pandangannya kearah tubuhnya sendiri, yups polos tanpa sehelai benangpun disana. Wajahnya seketika memanas dan segera berlari masuk kedalam kamar mandi dan menguncinya. Jisoo tertawa melihat kelakuan Rosé, mengetuk beberapa kali sebelum akhirnya Rosé mengeluarkan kepalanya saja dari balik pintu kamar mandinya.
"Dimana handuk extramu? Didalam tidak ada handuk, biar ku ambilkan atau kamu mau ambil sendiri atau tidak perlu pakai handuk?"
"Tolong ambilkan, dilemari pintu kanan paling bawah."
"Aku boleh pinjam bajumu lagi?"
"Ambil saja sendiri yang sesuai seleramu."
Suara Rosé melemah, entah karena malu atau memang seperti ini suara aslinya tapi itu terdengar sangat lucu ditelingga Jisoo yang sudah berjalan mengambil handuk yang langsung disambar oleh tangan Rosé yang langsung menutup pintunya dengan cepat. Jisoo memilih tshirt dan celana pendek dari dalam lemari. Merapikan baju mereka yang berantakan dilantai kamar karena ulah Chaeyoung.
Rosé memandang dirinya dicermin kamar mandi, melihat tanda kemerahan lagi di tubuhnya. Jika bisa dia ingin membenci dirinya sendiri. Dia hanya mendapatkan tanda tanpa tahu apa yang terjadi. Entah apakah selain dengan Jisoo dia pernah melakukan hal ini dengan orang lain. Bagaimana bisa dia bercinta untuk pertama kali dalam hidupnya tapi dia sama sekali tidak tahu dengan siapa. Rosé berharap semoga saja orang itu adalah Jisoo bukan orang lain lagi yang tidak pernah dia tahu. Akan sangat aneh jika ada yang tiba-tiba datang padanya dan mengatakan mereka pernah bercinta.
Rosé menggelengkan kepalanya dengan cepat membuang jauh pemikirannya. Selama beberapa tahun dia tidak pernah tahu seperti apa sosok Chaeyoung saat ini, tapi melihat Jisoo disini membuatnya berpikir, apakah Chaeyoung adalah orang yang liar diluar sana, Rosé menepuk kedua pipinya sebelum keluar dan melihat Jisoo dengan pakaian santainya sudah duduk dimeja makan menunggunya, kali ini nasi goreng sebagai sarapan mereka dan Coffee Milk tentu saja.
"Maaf aku tidak ingat lagi apa yang terjadi semalam."
"Lupakan, makan sebelum dingin."
"Kamu melihat foto itu?"
"Iya." Jawab Jisoo singkat.
"Itu.. itu tidak seperti yang terlihat difoto. Maksudku,,iya dia menciumku tapi.. tapi tidak seperti itu."
Jisoo menahan suara tawanya melihat Rosé yang masih terus mengoceh dengan muka menunduk memainkan nasi gorengnya. Jisoo pura-pura memakan nasi gorengnya, mencoba memasang wajah datarnya saat Rosé mengangkat kepalanya karena tak ada jawaban apapun darinya.
"Kenapa menjelaskannya padaku?"
"Aku.. aku hanya menjelaskannya saja, siapa tahu kamu akan berpikir.. berpikir kalau aku suka mencium sembarangan orang."
"Apa kamu sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi antara kita setiap malam?" Rosé menggeleng pelan dan menunduk menghindari tatapan mata Jisoo.
"Aku ingin bertanya padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
We are One ( End )
FanfictionNo description, curious ? Baca aja... ;) Bahasa suka - suka.... #Chaesoo #gxg #girlxgirl Homophobia skip ya