Jisoo mematikan sambungan teleponnya saat mereka akan masuk kedalam pesawat yang sudah di sediakan oleh Lisa untuk mereka. Jisoo menahan tawanya melihat wajah Nayeon dan Tzuyu yang cemberut.
"Senyum dong kan mau jalan-jalan masa sedih gitu mukanya."
"Ngga bisa ya Ji pakai baju yang biasa aja?" Nayeon merasa aneh dengan penampilannya yang diubah Jisoo.
"Kalian pernah ngga nonton film gangster gitu? Dimana-mana pasti mereka pakai jas hitam gini, entah biar kelihatan apa."
"Lagian kenapa juga kita harus ikut kamu sih."
"Tzuyu, kalau mau tolong orang jangan setengah jalan. Sekalian sampai tuntas gitu biar pahalanya gampang ngitungnya."
"Emang mereka ngga bakal aneh apa Ji bukan dua orang yang semalam antar kamu."
"Gampang bisa diatur itu, cuma butuh naik ke pesawat itu aja sih. Biar Lisa ngga curiga kalau aku pulang pakai jalur lain, dia pasti mikirnya udah sukses bawa aku balik. Cuma yang aku pikirin cuma kenapa tiba-tiba, dia pengen aku balik. "
"Pamanmu udah kasih kabar?"
"Dia belum bisa nemuin 'dia'. Udah ikutin Lisa kemarin juga, dia cuma kelihatan sama nenek lampir kalau dari foto yang paman kirim."
"Astaga Ji, kita ini mau lawan makhluk astral atau makhluk normal biasa?"
"Keduanya, mereka antri cari masalah sama aku, maklum, resiko orang cantik."
Nayeon menarik tangan Tzuyu pergi meninggalkan Jisoo, keduanya malas mendengar ocehan dari Jisoo yang sudah mulai melantur kemana-mana. Mereka berdua hanya mengikuti sesuai apa yang Jisoo instruksikan pada mereka. Semakin mengenal Jisoo mereka semakin penasaran dengan sosok Jisoo yang masih sedikit teka teki untuk mereka.
~~•
Lee mematikan panggilan telepon dari Jisoo, kembali menghubungi temannya yang tempo hari dimintanya untuk membantunya mencari keberadaan Rosé. Dia hanya memiliki waktu tidak banyak sebelum menjemput Jisoo dari airport. Tidak ada jawaban, Lee kembali fokus pada rumah orang tua Rosé. Kali ini dia melihat mobil Lisa masuk kedalam pekarangan rumah besar itu. Sama seperti kemarin, dia melihat Jennie keluar dari mobil Lisa. Sebenarnya apa hubungan keduanya, Jisoo tidak menceritakan secara detail tentang masalah apa yang dia hadapi.
Lee menerima pesan dari Kang temannya, tanpa menunggu lama Lee menyalakan mobilnya menuju tempat yang diberikan oleh Kang. Lee memghentikan mobilnya di tempat parkir sebuah motel. Lee keluar dari mobilnya memperhatikan sekelilingnya menemukan mobil yang dimaksud oleh Kang. Jadi benar gadis itu ada disini, Lee kembali kedalam mobilnya menunggu waktu yang tepat muncul dihadapan Rosé.
"Hai Kang, aku sudah cek, sepertinya dia emang disini. Aku bakal pastiin dulu, oiya satu lagi. Tolong cari tahu latar belakang keluarga Roséanne Park dan Lalisa Manoban."
"Siapa lagi itu?"
"Aku mau tahu apa yang sedang dihadapi Jisoo. Kalau sampai ada yang berani menyentuh nona muda Kim, mereka harus berurusan dengan Lee Dong Wook."
"Apa yang mau kamu cari tahu?"
"Semuanya sampai ke detail terkecil. Jisoo bilang Lisa ini yang membuangnya tapi dia bersama dengan keluarga Rosé, jadi ini aneh menurutku. Ada kemungkinan mereka kerja sama?"
"Butuh cepat?"
"Yups. Kalau kamu bisa temui Rosé disini ada kemungkinan mereka juga bisa temuin dia juga."
"Oke boss. Aku kerjain sekarang."
Seperti dugaan Lee, tak lama setelah dia menutup teleponnya masuk dua buah mobil ke area motel dan menuju mobil Rosé dan salah satu dari mereka masuk kedalam ruang receptionist motel. Dengan isyarat tangannya menujuk sebuah kamar ke enam orang itu mulai mendekati pintu kamar. Lee keluar dari mobilnya mengikuti langkah kaki mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are One ( End )
FanficNo description, curious ? Baca aja... ;) Bahasa suka - suka.... #Chaesoo #gxg #girlxgirl Homophobia skip ya