Epilog

178 25 122
                                    

Hay Hay Hay!!!!

Aku balik lagi dengan membawa keuwuan Suga dan Hyesoo

Buat kalian yang nungguin Extra Part nya....

Happy Reading!!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Gi!! Sini sayang!" panggil Hyesoo pada putri pertamanya yang sedang bermain dengan pamannya yang tinggi nya hanya naik beberapa cm. Siap lagi kalau bukan Park Jimin.

"Ne Eomma waeyo?"

"Tolong panggilkan Appa-mu yang pemalas itu."
Yah, Suga memang pemalas, tetapi hanya di setiap dirinya libur dari kantor.

"Baik Eomma." Hyegi berlari menaiki tangga untuk menanggil Ayahnya, Suga.

"Soo, apa kau mau mendengar cerita lucu?"

"Apa?"

"Kyungna ada di Rumah Sakit Jiwa."

"Mwo? Yang benar saja, dia gila? Kenapa?"

"Entahlah, aku tidak tahu detailnya, tapi katanya gara-gara percobaan pembunuhan dan dia gila."

"Wah .... Tidak disangka gadis yang dijuluki gila oleh Suga benar-benar menjadi gila."

"Aku juga tidak habis pikir."

"Annyeong," ucap Suga sambil duduk di sebelah Hyesoo dan memeluk pinggang Hyesoo dengan sangat erat. Bahkan dia tidak mempedulikan tatapan Jimin dan juga Hyegi.

"Kalian makanlah," ucap Suga.

"Kau ini, sana mandi dulu." Hyesoo mencoba menyingkirkan lengan Suga yang memeluk pinggangnya. Namun, Suga tidak membiarkan lengannya lepas dari pinggang Hyesoo.

"Aku sudah mandi tadi tapi aku tertidur lagi," ucap Suga masih memeluk Hyesoo dengan erat.

"Kau ini, lepas! Aku ingin sarapan," ucap Hyesoo sambil mencoba melepaskan lengan Suga yang masih setia memeluk pinggang Hyesoo.

"Ini dulu," ucap Suga sambil menunjuk bibirnya dengan jari telunjuknya.

"Ada Hyegi."

"Jim! Bantu aku." Jimin yang mengerti akan maksud Suga pun segera menutup kedua mata Hyegi dengan telapak tangannya. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat pasangan di depannya itu.

Hyesoo mencium bibir Suga selama beberapa detik, hanya kecupan singkat tetapi mampu membuat Suga tersenyum tipis.

"Kalian ini ya, kalau mau mesra-mesraan sekalian saja buatkan aku ponakan lagi. Aku minta laki-laki ya, biar komplit."

"Siap!" ucap Suga dengan antusias sementara Hyesoo memberikan tatapan mematikannya pada Jimin.

"Lihat saja kau Park Jimin, aku akan membunuhmu."

"Jangan! Aku tidak mau kehilangan Jimin Samchon," ucap Hyegi yang matanya masih ditutupi oleh kedua telapak tangan Jimin.

"Gi, apa kau mau adik kecil?" tanya Suga setelah Jimin melepaskan telapak tangannya dari kedua mata Hyegi.

"Iya! Hyegi mau, yang lucu!"

"Kalau begitu, kau minta pada Eomma ya," ucap Suga dan diangguki oleh Hyegi.

"Eomma! Belikan Gi adik kecil yang lucu...," ucap Hyegi kecil yang berumur lima tahun yang masih cadel huruf r.

Hyesoo tidak bisa menjawab permintaan Hyegi, apalagi Hyegi masih kecil dan masih sangat membutuhkan kasih sayang. Ia tidak ingin jika ia mempunyai anak lagi, perhatiannya pada Hyegi akan terbagi karena harus mengurus dua anak.

"Bagaimana?" tanya Suga.

"Huh .... Baiklah."

Suga bersorak gembira sebelum perkataan Hyesoo membuatnya murung.

"Tapi tunggu Hyegi berumur paling tidak enam atau tujuh tahun."

"Aish, kenapa begitu?"

Mendengar hal itu, Hyesoo memukul lengan Suga karena dia mengumpat di depan anak kecil. Karena itu bisa mempengaruhi pola pikir anak.

"Jangan mengumpat di depan anak kecil."

"Benar Hyung, lagipula kau, kan, sudah setiap hari mendapatkan jatah dari Hyesoo. Kalau aku, kan, tidak!" Jimin berseru dengan nada kesal.

"Makanya menikah!" teriak Hyesoo dan Suga bersamaan. Hal itu membuat Jimin murung sedangkan Hyegi kaget dan hampir terjungkal kebelakang kalau saja Jimin tidak menahannya.

"Tidak usah teriak, kalian hampir saja membunuh anak kalian."

"Hehehe." Keduanya kompak terkekeh membuat Jimin mendengus kesal. Sementara Hyegi melihat kedua orang tuanya dengan tatapan bingung.

"Maafkan Appa dan Eomma ya," ucap Suga sambil membawa Hyegi ke atas pangkuannya.

"Lapal," ucap Hyegi kecil.

"Ooh lapar ya."

Hyegi mengangguk dengan antusias membuat mereka yang ada di sana tertawa bahagia.

Hyesoo menyuapi Hyegi yang berada di atas pangkuan Suga. Sementara Jimin tersenyum haru melihat keluarga kecil bahagia di depannya.

"Aku senang kalian bisa bersama," ucap Jimin masih dengan senyuman.

"Kami juga sangat senang," ucap keduanya.

"Oh ya Hyung, Kyungna kabarnya berada di Rumah Sakit Jiwa."

"Hahahahaha." Mendengar ucapan Jimin membuat Suga tertawa seketika.

"Lucu sekali hahaha," ucap Suga sambil tertawa sampai-sampai matanya tidak terlihat.

Sementara Hyesoo tetap pada aktivitas menyuapinya.

"Sudahlah, Kalian sarapan."

"Aku maunya kau Soo."

"Kenapa aku?"

"Ai-ya, kenapa kau jadi polos begini."

"Kau yang otaknya terlalu byuntae."

"Aniya, aku hanya ingin kau yang menyuapiku. Apa kau berpikir hal lain?" tanya Suga sambil menaik-turunkan alisnya bermaksud menggoda Hyesoo.

"Aish! Aniya!"

"Soo .... Ada Hyegi di sini."

"Hehehe maaf ya Gi," ucap Hyesoo sambil mengelus surai lembut milik Hyegi.

~~~~~~~~~Selesai~~~~~~~~~~

Happy Birthday jodohku Kim Taehyung 🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉

TaeTae Day🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊

Happy Birtday Our Baby Tiger 🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊

Saengil Chuka Hamnida Tetet Markutet🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ghost || MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang