Part 13

174 55 49
                                    

Song Raeun meninju pipi Jimin membuatnya tersungkur dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Raeun! Apa-apaan? Kenapa kau menyerangku?" tanya Jimin dengan raut wajah marah.

"Tentu saja untuk mencegah kau melukai Hyesoo." Raeun menatap sinis ke arah Jimin.

"Kau ini kenapa heoh?"

"Aku tidak akan membiarkanmu melukai Hyesoo. Aku minta maaf Kook! Kau jadi iku dalam kasus ini." Raeun menoleh ke arah Jungkook.

"Nee Noona, tenang saja." Jungkook berkata sambil mengangguk.

Dugh....

Guru Kang tiba-tiba berdiri di antara mereka.

"Jim! Bawa penghianat ini!" ucap Guru Kang memerintahkan Jimin untuk membawa Raeun.

Jimin segera mematuhi perintah dari guru Kang.

"Guru Kang! Kenapa kau melakukan ini semua? Dan juga kenapa Suga di salahkan atas kematian orang tua Jimin? Kenapa?"

"Hahahaha, aku melakukan ini karena aku ingin, dan soal Suga.... Aku memanipulasi semuanya. Yang membunuh kedua orang tua Jimin itu aku. Ya, karena dia sama dengan gadis tadi. Seorang penghianat harus di musnahkan, eh mata-mata maksudku." Guru Kang berkata dengan sinis.

Deg.....

Bagai tertusuk ribuan jarum. Jimin merasa bersalah atas semua ini. Ini semua salahnya. Kenapa dia percaya dengan guru Kang dan memilih menyelakai saudara sepupunya sendiri.

Puk....

Raeun menepuk  bahu Jimin.

"Jadi sekarang bagaimana?" tanya Raeun.

"Aku sekarang ikut kubumu." Jimin menjawab dengan mantap.

"Bagus! Pilihan yang tepat. Sekarang kita susun rencana." Raeun berbisik tepat di telinga Jimin.

Jimin dan Raeun kembali melanjutkan langkah mereka.

"Kau! Kenapa tega sekali hah?"

"Aku? Aku ini baik loh. Oh ya, apa kau mau melihat raga hantu kesayanganmu itu?" tanya guru Kang.

"Di mana dia? Tunjukkan keberadaan raga Suga."

Klip.....

Sebuah video terputar.....

Di dalam video itu, raga Suga saat ini sedang ada di dalam sebuah tabung dan dililit oleh beberapa selang yang memiliki cairan berwarna-warni.

"Itu Suga mu, dia yang akan memimpin yang lain. Dia yang paling kuat. Hahahaha." Guru Kang tertawa melihat rencana nya akan berhasil sebentar lagi.

Brukkk....

Guru Kang tiba-tiba saja jatuh tersungkur di atas lantai.

"Jim, kau baik-baik saja?"

"Soo, maafkan aku...," ucap Jimin sambil memeluk tubuh Hyesoo yang berlumuram darah. Ia sudah membuka tali yang melilit tubuh Hyesoo.

Raeun membuka tali yang melilit tubuh Jungkook.

"Ayo kita pergi," ajak Hyesoo yang sudah semakin lemah.

"Kalian pergi, aku akan tetap di sini. Aku akan coba menggagalkan rencana nya," ucap Jimin.

"Tapi Jim, kau_"

"Aku akan baik-baik di sini," ucap Jimin sambil mengusak rambut Hyesoo.

"Kalian pergi, Raeun, jaga Hyesoo."

"Aku akan menjaganya. Kau baik-baik di sini."

Setelah itu, Raeun membawa Hyesoo yang sejak kapan sudah tak sadarkan diri  dengan dibantu Jungkook.

Mereka melewati penjaga dengan agak sulit, untung saja Raeun membawa suntik pingsan. Jadi, mereka bisa melewati penjaga.

Raeun dan Jungkook membawa Hyesoo ke rumah sakit karena kondisinya sangatlah tidak baik.

Hyesoo saat ini sedang berada di ruang UGD. Dokter masih menanganinya.

Untung saja tadi Jungkook sempat meminta ponsel Hyesoo jadi dia bisa menghubungi kedua orang tua Hyesoo. Namun, saat itu juga Jungkook merasa kasihan dengan Hyesoo karena orang tuanya saat ini sudah berada di Jerman.

"Bagaimana Kook?" tanya Raeun.

"Mereka sedang di Jerman."

"Lalu bagaimana ini?"

"Aku akan menjaganya, lagipula aku yakin hantu itu akan datang menemui Hyesoo dimanapun dia berada."

"Huhhh, baiklah. Kita bergantian menjaga Hyesoo.

Dokter yang sedari tadi memeriksa Hyesoo sekarang sudah keluar dari ruangan.

"Bagaimana dok?"

"Kondisi pasien baik-baik saja, hanya saja saya tidak tahu kenapa dia masih belum sadarkan diri. Sebenarnya saya sudah selesai memeriksa pasien sejak 30 menit yang lalu. Tapi, pasien belum juga sadar. Oh ya, diantara kalian siapa keluarga nya?"

"Kami hanya teman, orang tuanya sedang berada di Jerman."

"Ooh baiklah tolong lunasi administrasinya, pasien akan segera dipindahkan ke ruang inap biasa."

"Iya dok, terima kasih."

"Kalau begitu saya permisi." Setelah itu, dokter itu segera pergi dari sana diikuti beberapa suster yang membawa Hyesoo.

"Kook, kau lunasi dulu administrasinya. Aku ada urusan sebentar."

"Baik Rae Noona, aku pergi dulu."

"Aku juga pergi."

*Ruang inap Dandelion

Saat ini, Hyesoo masih terbaring lemah di atas brankarnya.

'Ga! Kau di mana? Kenapa kau tiba-tiba pergi?'

'Apa kau menyerah? Aku mohon jangan menyerah.'

'Soo, tapi gara-gara aku kau Jadi seperti ini. Maafkan aku Soo,' ucap seseorang yang tiba-tiba berada di belakang tubuh Hyesoo.

'Aku mencintaimu,' ucap seseorang itu.

'Tapi aku tidak bisa bersamamu.' Bersamaan dengan itu orang itu pergi entah kemana.

"Suga!" Hyesoo terbangun dengan napas yang tersengal-sengal, membuat seseorang yang duduk di kursi samping brankar terkejut seketika.

Grep...

Tiba-tiba saja orang itu memeluk Hyesoo dengan sangat erat.

Hiksss...Hiksss...

Hyesoo meneteskan air mata saat tahu siapa yang memeluknya.

-
-
-
-
-
-
-
#TBC

Menurut kalian siapa yang meluk Hyesoo?

Beneran orang atau hantu?

Penasaran?

Baca chap selanjutnya ya....

See yaa....

The Ghost || MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang