Happy Reading!!!
-
-
-
-
-
-
-
-
Sorry for typo 🙏🙏🙏🙏
-
-
-"Aaaaaaaa! Dasar Jimin bantet mochi!" teriak Hyesoo saat dengan tiba-tiba Jimin mendorong kursi rodanya dengan berlari di koridor rumah sakit. Bahkan saat ini, mereka jadi pusat perhatian, sudah ada yang menegur tapi tetap saja tidak Jimin perdulikan.
Misi Jimin kali ini adalah untuk membuat Hyesoo melupakan masalahnya. Walaupun hanya sejenak, tapi setidaknya Hyesoo bisa melupakannya."Berhenti! Kau ingin membuat ku mati?"
Teriakan Hyesoo tidak dihiraukan oleh Jimin, dia hanya tertawa terbahak-bahak.
"Aish! Jimin bantet! Berhenti! Atau kutendang adikmu itu!" ancam Hyesoo.
Cit.....
Mendengar ancaman itu membuat Jimin berhenti seketika. Ia tidak mau masa depannya hancur karena itu.
"Kenapa berhenti?" tanya Hyesoo. Dia yang menyuruh berhenti dia juga yang protes setelah diberhentikan.
"Kau yang minta, dasar ppaboya."
"Aish! Kalau begitu sekarang dorong lagi!" ucap Hyesoo sambil meninjukan tangannya ke depan dengan semangat.
"Dasar bocah!" cibir Jimin.
"Tinggal lakukan saja apa susah_ Aaaaaaa! Hahahaha! Lebih kencang lagi! Ayoo!!!!" teriak Hyesoo senang saat Jimin kembali mendorong kursi rodanya dengan berlari. Di dalam hati, Jimin sangat bersyukur bisa menghibur Hyesoo untuk saat ini.
Bruk....
"Awhh.... Sshh...," ringis seorang gadis yang tertabrak kursi roda Hyesoo saat tiba-tiba dia muncul di perempatan koridor.
"Ini di rumah sakit! Bukan taman bermain! Kalau ingin bermain tidak usah di sini!" teriak seorang gadis yang tadi tertabrak sambil berdiri.
"Dia yang mendonorkan darahnya untuk Suga Hyung,"
bisik Jimin kepada Hyesoo."Maaf...," ucap Jimin dan Hyesoo bersamaan.
"Bukankah segarusnya kau melakukan tranfusi darah? Kenapa ada di sini?" tanya Jimin penasaran.
"Sudah."
"Cepat sekali," ucap Jimin.
"Cepat bagaimana?" tanya gadis itu.
"Kau juga kelihatan bugar," ucap Jimin Tidak menghiraukan pertanyaan dari Kyungna.
"T-Terserah aku, setiap orang punya kekebalan tubuh sendiri. Kenapa kau repot
sekali," ucap Kyungna dengan gugup dan segera berlalu dari sana."Kenapa dia gugup? Aneh sekali, aku curiga ada sesuatu yang tidak kita ketahui," ujar Hyesoo.
"Aku setuju dengan kau Soo!" sery Jimin.
"Ya sudah, ayo kita jenguk Suga. Itupun kalau diperbolehkan," ucap Hyesoo lesu.
"Ayo!" ucap Jimin sambil mendorong kursi roda Hyesoo dengan berlari.
"Jim! Berhenti! Nanti kita menabrak lagi bisa bahaya!" protes Hyesoo.
"Ehehe, baiklah." Jimin berkata sambil tersenyum dan terkekeh geli.
Jimin segera mendorong kursi roda Hyesoo dengan berjalan. Benar apa yang dikatakan Hyesoo kalau menabrak lagi bisa bahaya.
***
Hyesoo meminta Jimin untuk kembali lagi ke taman. Ia mengurungkan niatnya untuk menjenguk Suga. Nanti atau besok dia akan menjenguk Suga, yang pasti bukan saat ini.
"Kenapa kau malah mengajak kemari? Bukannya tadi kau minta ingin menjenguk Suga Hyung?" Tanya Jimin yang sudah duduk di bangku taman.
"Aku hanya ingin di sini untuk saat ini, kalau kau ingin menjenguk Suga, pergilah."
"Hey! Kau ini bilang apa?! Aku akan menemanimu. Kau tidak lupa 'kan kalau aku ini sahabatmu? SAHABAT!" Ucap Jimin sambil mengeraskan kata sahabat.
"Gomapta, kau sudah mau jadi sahabatku."
"Santai saja, apa yang tidak untuk gadis seperti mu?"
"Memangnya aku gadis seperti apa?" tanya Hyesoo.
"Kau itu....." Jimin menjeda ucapannya.
"Jelek!" lanjut Jimin dengan terkekeh.
"Tapi, kau pernah menyukaiku 'kan?" Tanya Hyesoo sambil menaik turunkan alisnya berniat untuk menggoda Jimin.
"Ti-tidak! Aku tidak pernah menyukaimu!" bantah Jimin, ia ingat betul dulu pernah menyukai Hyesoo saat masih di SMP. Bahkan pernah mengejar-ngejar Hyesoo dan sampai membuat Hyesoo kesal dan benci dengan Jimin. Kenapa sekarang bisa menjadi sahabat? Biarlah itu menjadi rahasia antara Jimin, Hyesoo dan Tuhan.
"Hehehe, Jim!"
"Kenapa?"
"Tidak, aku hanya ingin mengetes pendengaranmu, dan rupanya masih bagus."
"Hmm suka-suka kau lah."
"Cieee marah."
"Aku ingin menjenguk Suga, kau ingin ikut atau tidak?"
"Aku di sini saja, kau pergilah saja."
Setelah itu, Jimin pergi dari sana. Ia jadi merasa kesal, dulu dia mengejar-ngejar Hyesoo sampai kemanapun bahkan apapun dia lakukan, tapi Hyesoo tetap saja tidak menyukainya. Sementara Suga yang tidak melakukan apa-apa sudah bisa memhuat Hyesoo menyukainya, bahkan mencintai dan rela berkorban.
"Aish! Hyesoo pilih kasih! Tapi, soal hati 'kan tidak ada yang tahu. Dia juga tidak bisa mencegah hatinya untuk tidak mencintai Suga Hyung," monolog Jimin sembari tetap melangkah menuju ruang inap Suga.
Tidak terasa, saat ini Jimin sudah berada tepat di depan ruang inap Suga.
"Permisi," ucap Jimin sambil membuka pintu rumah sakit.
"Hah!" Jimin kaget saat melihat Suga dipeluk seorang gadis, dan ternyata itu adalah Kyungna.
Ia bersyukur Hyesoo tidak melihat hal itu, kalau Hyesoo melihat pasti dia akan sangat sedih.
"Siapa kau?" tanya Suga pada Jimin.
"Apa? Kau tidak mengenaliku? Aku Jimin, Park Jimin sepupumu."
"Dia amnesia Jim," ucap Ny.Choi sambil menangis.
"Amnesia?" tanya seorang gadis yang berada di ujung pintu.
-
-
-
-
-
-
#TBCSee you next chap
Makasih buat yang udah luangin waktu buat baca, vote dan koment.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost || MYG [Completed]
Mystery / Thriller[Belum Revisi] Choi Hyesoo, gadis berusia delapan belas tahun yang memiliki kemampuan melihat makhluk tidak kasat mata. Suatu hari, di sebuah kota di Korea Selatan, yaitu Seoul, seorang laki-laki berusia sembilan belas tahun bernama Min Yoongi meng...