Part 17

166 44 167
                                    


Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-
-

Sorry for typo

Jangan lupa pencet bintang yang ada di bawah sebelah kiri ya...

☁☁☁☁☁

Keesokan harinya....

Segala sesuatu yang mereka butuhkan sudah mereka siapkan. Arwah tiga Kim juga sudah ada di sana. Bala bantuan yang kemarin datang juga hadir di sana.

"Eh Soo, ini untukmu."

"Aku? Gunanya untuk apa?"

"Agar kau bisa melakukan gerakan bela diri. Itu penting dalam misi ini, lagi pula kau kan jadi umpannya."

"Eh, main bicara. Aku bukan umpan! Di pikir memancing ikan apa?" tanya Hyesoo sambil mempoutkan bibirnya membuat yang ada di sana terkekeh geli.

"Ada apa? Kenapa tertawa?"

"Kiyowo."

"Apa heoh? Mau cari ribut?"

"Dikata lucu tapi kenapa marah?" tanya Jungkook.

"Aku tidak lucu! Dipikir bayi apa?!"

"Hehehe, bayi tua, hahahaha," ucap Jungkook sambil tertawa membuat Hyesoo menjadi semakin marah.

Bugh...

Hyesoo menendang tulang kering Jungkook membuat sang empu meringis kesakitan.

"Teman tidak punya akhlak memang kau Soo. Awas saja kau! Aku do'a kan Suga tidak kembali."

Tuk...

Hoseok memukul kepala Jungkook membuat Jungkook melotot.

"Do'a mu jelek sekali! Aku do'a kan kau sendiri seumur hidup," ucap Hoseok.

"Memang kau siapa? Bisa berkata seperti itu?"

"Kau tidak tahu siapa aku? Perkenalkan namaku Jung Hoseok. Salah satu rekan kerjamu dan juga Raeun," ucap Hoseok dengan percaya dirinya.

"Kalian ini kenapa suka sekali menyia-nyiakan waktu heoh?" kesal Hyesoo sambil berlalu dari sana.

"Eh tunggu! Ini untuk mu, kau pakai! Ini agar di setiap pukulanmu, lawanmu akan merasakan panas seperti terbakar." Jungkook memberikan sebuah alat kecil.

"Oke, dipakai di mana?"

"Memang kalau memukul pakai apa? Pantat?" tanya Jungkook.

Hyesoo memutar bola matanya malas atas ucapan Jungkook.

"Ya sudah, terima kasih. Aku pergi dulu."

"Tidak mau berangkat bersama?"

"Eh iya juga ya, nanti kalau aku tertinggal 'kan bisa repot ya. Ya sudah, ayo berangkat!" Hyesoo menaiki mobil van berwarna hitam di susul Jungkook dan Hoseok. Mobil itu bisa menampung sekitar 10 orang termasuk sopir. Jadi, sisa orang yang lain menaiki mobil yang satunya. Kalau kalian tanya soal arwah Tiga Kim, mereka sudah menghilang entah ke mana. Mungkin mereka tidak mau mendengar pertengkaran Jungkook dan Hyesoo, jadi mungkin mereka pergi terlebih dahulu.

***

Mereka sudah sampai di tengah hutan, membagi kelompok menjadi dua.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka semua bingung, kaget dan merasakan hal yang tidak menentu. Bagaimana tidak? Di sana, di tempat itu, tempat di mana Markas "Black Lighting" berada, sudah tidak ada bangunan sama sekali. Yang ada hanyalah tanah lapang yang di kelilingi pepohonan yang
rimbun.

"Kita tidak salah tempat bukan? Kenapa tidak ada markas mereka?"

"Apa mereka tahu kalau kita akan ke sini? Apa mereka sudah pindah tempat?"

"Tunggu-tunggu, apa kalian pernah mendengar kalau ada satu teknologi yang bisa membuat sesuatu menjadi tidak terlihat? Mungkin saja mereka menggunakan alat itu."

"Yah, aku pernah mendengarnya."

"Pasti mereka melakukan ini karena mereka tahu kalau Raeun pasti akan mengatakan sesuatu, jadinya seperti ini."

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Kita cari petunjuk di sekitar sini."

Setelah itu, mereka sibuk mencari sesuatu untuk dijadikan petunjuk.

"Eh, boneka koala? Boneka siapa ini?" tanya Hyesoo sambil berpikir.

"Ah iya, apa ini boneka milik Namjoon? Tapi, apa mungkin? Eh iya, kenapa tidak aku tanyakan saja pada nya."

"Joon! Namjoon!" teriak Hyesoo agar Namjoon yang berada agak jauh darinya bisa mendengar panggilannya.

"Ya, ada apa Soo?"

"Kau tahu boneka ini?"

"Koya!" ucap Namjoon sembari mengambil boneka koala tadi dan memeluknya erat.

"Eh, ada namanya? Hehehe, kau lucu," ucap Hyesoo sambil terkekeh.

"Ini satu-satunya peninggalan ibuku. Aku tidak sanggup kalau harus kehilangannya."

"Iya iya, ya sudah. Ayo lanjutkan lagi."

"Kemari!" teriak Hoseok membuat atensi Hyesoo beralih. Setelah itu, Hyesoo mulai mendekati Hoseok yang tidak jauh dari sana.

"Ada apa Seok?"

"Sebentar, tunggu yang lain."

Setelah semuanya berkumpul, Hoseok mulai berucap.

"Sepertinya kita terlambat, ada kekacauan di pusat kota. Mata-mata yang aku tugaskan tadi memberitahuku kalau ada 3 orang laki-laki yang menyerang. Memakai pakaian serba hitam dan juga dilengkapi senjata."

"Hah.... Apa itu Tiga Kim?"

Pertanyaan Hyesoo membuat arwah Tiga Kim merasakan kekecewaan yang luar biasa.

-
-
-
-
-
-
-

#TBC

Makasih buat yang udah sempetin baca dan juga voment.

See you next chap.....

The Ghost || MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang