2. Utara Fairel Gajendra

448 322 475
                                    

"Bukannya gak mau nyerah, gue lebih baik pantang menyerah."

Seorang laki-laki dengan jaket denimnya, melangkah masuk ke dalam rumah yang terdapat papan sebuah nama, "Sexy Black".

" Eh, ada bang Utara tuh." tunjuk salah seorang pemuda yang menyadari awal keberadaan sang ketua.

"Oyy, bang apa kabar lo? Lama juga lo di Jakarta, kangen gue sama lo." Ucap Malik si pemuda yang lainnya.

"Alhamdulilah baik gue, kalian semua apa kabar?" jawab Utara, sembari menyambut jabatan tangan sebagai salah satu penyambutan dari semua anggota genk yang selama ini, ia ketuai.

"Baik, Tar. Lo jadi mau pindah sekolah di tempat gue?" tanya seorang Kenzie Rajendra, teman sekaligus wakil sang ketua-Utara.

"Jadi lah, barengan gue sama lo pada. Kenapa gak suka?"

"Sensi bener lo, pulang dari Jakarta bukannya bawa oleh-oleh. Ini mah malah bawa nama doang." sungut Melviano Kawiswara yang akrab disapa Vino, teman sepergaulan Utara sekaligus yang akan menjadi teman seperjuangannya.

"Mati dong gue."

"Ahhahahaha... " suara tawa yang memenuhi seisi rumah.

"Gak gitu juga kali, Tar. Maksud gue bawa badan doang." Ucap Vino dengan menyisakan dua jari seolah berkata, 'piece'. Setelah ia mendapat tatapan menghunus dari si ketua.

Rasen pun menengahinya, "Dah lah, lo baru balik dari Jakarta?" tanya Rasen, lebih tepatnya Rasendriya Nismara teman Utara.

"Kemaren, tadinya gue udah sampe Bandung mau kesini dulu. Eh, lo pada taukan Bunda gue rempong nya kaya apa?"

"Bukan rempong tapi sayang." balas Daffin Nararya, si dingin yang lama tidak bersuara.

"Iya-iya, gue tau kok. Masih sama aja lo kaya dulu." pernyataan Utara.

"Iya nih si dingin masih sama Tar, gue aja dah capek denger julidan dia." adu Vino.

"Yaudah lah lo mah emang pantes di julidin." ujar Kenzie.

"Asem bener lo." kesal Vino.

"Dah lah. Tar, biasa geng ono tau lo udah di Bandung. Katanya lo nyerah aja lah soal balapan nanti." Rasen memberi tahu kembali tentang tantangan yang diberikan rivalnya minggu lalu, sebelum kepulangan Utara.

Setelah mendengar itu Utara hanya tersenyum sembari melihat lengan kirinya yang terdapat jam tangan. Lalu ia pun kembali mendongak, lantas berucap. "Gue balik dulu ya? takutnya nanti gue diomelin Bunda."

"Alah basi lo, gue tau nih lo itu dah nyerah kan soal tantangan dari gue? Nyerah aja deh lo!" suara yang berasal dari ponsel salah satu anggota geng yang diketuai Utara.

Utara pun menoleh pada pemilik ponsel dengan menyunggingkan senyum. Ia jadi tahu kalo salah satu anggota geng nya merupakan mata-mata dari seorang Bara, musuhnya.

"Bukannya gue gak mau nyerah, lebih baik gue pantang menyerah. Kalo gitu caranya.'' balas Utara pada Bara melalui ponsel.

"Tut..,tut...,tut.." suara ponsel yang menandakan diputus oleh sepihak.

"Urus dia gue mau pulang dulu, besok gue selesein." tunjuk Utara pada si pemilik ponsel dan menatapnya dengan tajam seolah berkata, 'abis lo besok sama gue.'

                 *BASEBALL BAT*

Utara Fairel Gajendra, si ketua dari sebuah geng motor yang dinamai 'Sexy Black'. Ia merupakan anak satu-satunya dari Bunda Eila Gajendra dan Papah Hardiyata Gajendra.

Kejam dan tidak akan pernah tunduk kepada siapapun, dua kata yang menggambarkan Utara di arena tawuran ataupun balapan. Ia tidak akan mengampuni siapapun yang berani mengganggu kenyamanan dan keamanan dirinya, keluarganya, dan seluruh anggota gengnya.

Itulah seorang Utara, ia hanya akan tunduk pada Maha Kuasa dan Eila-bunda Utara.

The Baseball Bat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang