"Bilang janji ya buat gak lupa sama aku."
Seorang gadis kecil berkuncir dua tengah berlari mengitari taman untuk mengejar Sili-- kucing milik gadis tersebut.
"Sili, Sili, kamu dimana?" panggil gadis kecil tersebut.
Ia meneliti setiap pojokkan yang ada di taman tersebut, tapi, naas kucing tersebut tak ia lihat juga. Karna lelah, ia berkata dengan lirih, "Sili, Sia berhenti ah ngejarnya, capek tau,"
Setelah lama, ia pun memutuskan untuk berhenti mencari kucing tersebut, dan berlari kembali ke dalam rumah nya.
"Li, kamu gak ikut main? Mau main gak sama aku?" tanya gadis tersebut pada gadis yang sama kecilnya.
Gadis yang dipanggil 'Li' tersebut sedikit menimangnya dan tak lama ia mengangguk, "Iya, aku mau main sama Aya,"
"Yaudah, bantuin cari Sili ya?"
"Ndak ah, kalo mau cari kucing,"
"Ih, kok gitu sih," ia menaruh tangannya di depan dada dan memajukan bibirnya beberapa senti, sedikit merajuk.
Wanita yang berdiri di dekat pintu masuk tengah terkekeh kecil ketika melihat kelakuan mereka. Ia pun mendekati kedua gadis kecil tersebut. Yang mana mereka saling berdampingan.
"Ralia, Asia, yuk masuk," ajak wanita tersebut, Inka, namanya.
Kedua gadis kembar itu menoleh pada sang Mama dan segera mengikuti langkahnya, melupakan acara mengejar kucing. Toh, makan lebih penting daripada mengejar kucing.
"Aya mau makan sama Lili di taman ya, Mah?"
Inka menoleh pada anak kecil yang bertanya itu, "Iya, Aya boleh kok makan di taman sama Lili. Tapi, Lili nya mau gak nih makan sama Aya? Secara kan Aya tadi Mama liat itu galak,"
Aya memberenggut kesal karna pertanyaan Mamanya yang terkesan seperti mengoloknya itu.
Inka mengacak gemas rambut anak bungsunya, "Coba deh tanya dulu sama Lili nya,"
Aya mengalihkan pandangannya dari Mama Inka. "Lili mau kan makan sama Aya di taman?"
Lili menjawab tersebut dengan anggukan.
" Yeay, tuh kan Lili itu pasti mau makan sama Aya,"
"Iya deh, sayang. Yaudah, yuk masuk!"
Mereka pun melangkahkan kakinya masuk menuju ruang makan yang kini hanya berjarak beberapa langkah.
Aya, gadis tersebut memilih mengambil piring bergambar mickey mouse, dan juga Lili, ia memilih piring bergambar hello kitty. Yah, kedua anak tersebut memang disuruh memilih untuk mengambil piringnya masing-masing.
"Lili, sukanya warna pink ya?" lagi-lagi ia bertanya pada kembarannya itu.
"Iya, Lili suka warna pink," balas Lili yang langsung pergi mencuci tangan di dapur.
Aya, ia mengikuti kembarannya itu dari belakang. Setelah menyelesaikan ritual mencuci tangan, mereka pun berjalan menuju ruang makan, lagi. Dan, duduk tenang ketika Inka menuangkan nasi juga lauk pauknya.
Lili juga Aya memutuskan untuk makan di meja makan saja, mengurungkan niat untuk makan di taman. Karna cuaca yang tidak mendukung, seperti apa yang dikatakan Inka pada mereka berdua.
Waktu makan telah selesai di lakukan dan mereka berduduk ria di ruang keluarga menonton sebuah acara pertelevisian, yang kini di dominasi kartun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baseball Bat Girl
Novela JuvenilAsia Charity Baskara, yang terkenal dengan jabatannya sebagai Ketua Osis SMA Jagat Putih. Jangan lupa pada ciri khasnya yang selalu membawa tongkat baseball, menambah kesan jutek. Tapi, ciri khas yang dimiliki Asia membuat murid SMA Jagat Putih jad...