9. Kapten Basket

281 214 399
                                    

"Jangan menyerah, lakukan apa yang bisa dilakukan!!!!"

Mipa-1 kali ini sedang jam kosong, lebih singkatnya jamkos. Untuk pelajar jamkos itu mengasikkan, karena kita dapat berleha-leha sejenak di sekolah.

Tidak terkecuali bagi Utara. Ia masih duduk menghadap Asia. Kalo ditanya teman-teman Asia dimana? jawabannya pasti berbeda-beda.
Dina, ia pergi ke Mushola, Sekolah. Katanya mau tadarusan dulu, selagi ada waktu. Sedangkan Kiyara dan Clarissa, mereka di panggil bu Hanni untuk membantu merekap nilai ulangan. Berhubung Asia tidak mengikutinya waktu itu, jadi mereka berdua yang disuruh.

Dan sekarang, Utara sedang memperhatikan Asia dengan lamat-lamat. Utara itu heran, Asia daritadi pandangannya ke jendela mulu. Kan jadinya Utara kesal, ia yang ada di depan Asia tapi dianggurin. Coba kalo diluaran sana, Utara yakin cewek-cewek tidak akan pernah mengangguri nya.

"Lo lagi ngeliatin apa sih, Ya?"

"Rifan," jawab singkat Asia.

"Rifan siapa lagi?" tanya Utara.

Hadeh, kali ini Utara berharap semoga Rifan adalah singkatan dari nama apa lagi gitu. Atau gak nama kucing Pak Mamat, gak papa lah. Yang penting jangan laki-laki, bukan bermaksud apa-apa Utara hanya tidak ingin ada lagi saingan. Kalo ditanya saingan apa, yang pasti saingan dalam mengejar cinta si cewek tongkat baseball.

"Itu, Rifan. Dia hebat ya maen basket nya," balas Asia sekaligus memuji cowok yang bernama 'Rifan'.

"Hebat?"

"Iya, dia hebat,"

"Hebat apa nya? Maen basket? gue juga bisa. Malahan lebih jago gue dari dia. Ya." kata Utara menyombongkan diri sendiri.

Asia berdecih, "Owh ya? tapi kok gue gak percaya ya,"

"Gue bakal buktiin ke lo, kalo gue bisa ngalahin si Rifan. Pegang ucapan gue, Asia." putus Utara final.

Setelah itu, Utara berjalan keluar. Asia sih yang melihat itu hanya mengedikkan bahu dengan acuh.

Tak lama berselang, Kiyara dengan nafas terengah-engah nya menghampiri Asia.

"Kenapa, Ra?" tanya Asia sambil memberikan sebotol air mineral.

Kiyara tidak menghiraukan pertanyaan Asia, tetapi ia langsung mengambil air mineral tersebut dan meneguk nya.

"Itu si Utara, dia nantangin kapten basket kita," balas Kiyara setelah selesai dengan minum nya itu.

"Terus, hubungan nya sama gue apa?" tanya Asia lagi. Ia sedikit was-was sih, apa Utara menantang Rifan karena kejadian tadi. Tapi hubungannya dengan Asia apa, gak ada sangkut
pautnya ini kan. Lalu, Asia membatin, "Udah lah Asia, gak usah dipikirin."

"Lah lo masih kagak tau, Ya? Gue yang baru datang aja udah tau infonya." ujar Kiyara.

"Itukan lo, ini gue. Beda lagi, Kiyara."

"Hmm, iya deh beda lagi," Kiyara melanjutkan ucapannya "jadi dia itu nantangin Rifan karena dia mau jadi kapten basket yang baru Asia. Aaa.. gue seneng banget."

"Lo kenapa seneng, Ra?" bingung Asia.

"Seneng lah, Ya. Semoga aja si Rifan lengser dari jabatannya itu, digantiin deh sama Utara."

"Gak aamiin, kalo lo mau minta buat gue aminin,"

"Ih, geer gue aja gak minta lo ngaminin doa gue ya." sanggah Kiyara.

"Oke deh bagus," cuek Asia.

"Asia, harusnya lo juga seneng kapten basket di gantiin sama Utara."

The Baseball Bat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang