12. Teman Lama

188 154 341
                                    

"Teman baru dibantuin, teman lama dilupain. Kaya gitu, udah hukum alam kali ya?"

Setelah perjabatan tangan Utara dan Daffin selesai. Utara duduk kembali di tempat semula. Sedangkan Daffin dan Kenzie, mereka memilih duduk di kursi plastik.

Selama dalam beberapa menit, mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Sampai akhirnya, Vino membuka perbincangan.

"Kalian pada tau gak?" tanya Vino.

"Gak tau, kan belum lo kasih tau." jawab Kenzie.

"Ini gue beneran,"

"Yaudah, ini gue boongan." balas Kenzie santai, sambil menaikkan kakinya ke atas paha Vino.

Vino menyentak kuat kaki Kenzie dari persendian lutut. "Lama-lama kesel gue temenan sama lo, Ken." kata Vino bersikap tak acuh sambil menyeruput sisa kuah mie instannya.

"Siapa suruh lo jadi temen gue, Vin?"

Vino tambah kesal dengan Kenzie, ia langsung saja melemparkan sendok dalam gengamannya itu. "Kalo lo bukan temen gue, udah gue tendang lo ke samudra hindia."

"Untung aja gue temen lo ya Vin, jadinya gue gak ditendang ke Samudra Hindia."

"Adu mulut mulu lo berdua, mau gue kawinin hah?" sahut Utara, menatap keduanya dengan jengah.

Vino mengangkat bahunya, "Hilih, amit-amit gue di kawinin ama tuh ayam kentaki, mending gue di kawinin sama hantu berkepala empat dah."

"Kepala sepuluh, gue bawain lah Vin." kata Utara asal ceplos.

"Lucu?" tanya Daffin.

"Thanks, gue emang lucu." Vino menunjukkan raut imutnya yang sangat.. Menjengkelkan?

Mereka hanya terdiam dengan wajah datar, lalu tak lama raut wajah Vino berubah mencebik. Ia mengumpat kasar. Sepuluh detik, kemudian tawa keduanya menggema.

"Sok imut sih lo, Vin."

"Iya, nistain aja gue Ken, nistain terus."

Lalu guyonan lainnya terus dilontarkan oleh mereka. Sesekali saling mengatai walau dalam konteks bercanda dan tidak berlebihan. Dan Vino lah yang menjadi sasaran mereka.

                    *BASEBALL BAT*

Asia sepulang les, langsung bersiap menemui customer Kiyara. Ia mengeluarkan gadjet nya, melihat lokasi yang sudah di share oleh Kiyara.

Dan, sekarang ini Asia sudah berada di tempat yang ditunjukkan oleh Kiyara. Cafetaria lah yang Asia kali ini kunjungi.

Selama dalam menunggu, Asia memesan minum terlebih dahulu.  Banana smoothie, minuman yang Asia pesan.

Sudah 30 menit lamanya ia menunggu, minum yang ia pesan pun sudah habis. Namun yang ditunggu tak kunjung datang. Asia langsung saja mendial nomor Kiyara dengan cepat. Di nada dering kedua, berhasil diangkat oleh Kiyara.

"Halo, Ra." sapa Asia di balik layar handpone.

'Apaaan?'

"Customer lo belum datang juga, gimana nih?"

'Apa? Emang gue belum ngasih tau lo yah?'

"Ngasih tau apa?" Asia mengerutkan alisnya bingung.

'Gimana ya, Ya? Em, kalo customer gue itu gak jadi datang.' ucap Kiyara di seberang sana dengan nada yang terdengar merasa bersalah.

"Apa?! Lo kenapa gak ngasih tau gue dari tadi sih?"

The Baseball Bat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang