"Katanya doa saat hujan dapat mengabulkan permohonan apapun. Jadi, gue mau minta permohonan. Boleh, enggak?"
"Asia!" seru Arsya.
Asia yang merasa namanya terpanggil pun menoleh. "Iya? Eh, Ar kok ada disini?" jawab sekaligus tanyanya.
"Nah, ini yang gue maksud murid baru itu." jawab Kiyara mendahului Arsya.
"Ouh, lo di kelas mana, Ar?" tanya Asia lagi.
"Ini, kelas gue."
"Kelas lo? Bukan kali." sahut Utara.
"Gak nanya kali." balas Arsya.
"Sutt, udah. Bentar lagi mau masuk, duduk sana di tempat masing-masing!" titah Asia.
"Eh, tunggu dulu," kata Kiyara sebelum mereka beranjak dari duduknya.
"Ada apa, Ayang?" tanya Vino.
"Lo bukan kelas sini, jadi sana balik kelas lo." Kiyara menunjuk kelas 11 Mipa-3, dimana kelas tersebut adalah kelas Vino, Kenzie, dan Daffin.
"Ih, kirain gue apaan, Ra." ucap Clarissa kembali duduk di tempatnya, karena tadi ia sempat berdiri lagi ketika mendengar interupsi dari Kiyara.
Setelah itu mereka pun duduk di kursi masing-masing. Sedangkan kelasnya yang ada di sebelah, mereka berjalan keluar menuju kelas tersebut.
Kegiatan belajar-mengajar pun di mulai ketika bel sekolah di bunyikan. Tapi, kelas yang Asia tempati belum juga ada guru yang mengajar.
"Ya," panggil Kiyara.
"Apa?" balas Asia.
"Anter gue, ke kamar mandi."
"Gak mau, tuh sama si Rissa aja deh."
"Udah gue kasih tau, tapi dia gak mau." ucap Kiyara sembari menunjuk Clarissa dengan dagunya.
"Yuk, lagian guru nya juga Belum datang, Ya. Ini urgent nih, gue gak bisa nahan lagi." sambung Kiyara, memegangi perutnya dengan muka yang memerah.
"Yaudah deh, yuk!" Asia mengalah ketika melihat kondisi Kiyara seperti itu.
Akhirnya, Asia dan Kiyara sampai di toilet. Kiyara tanpa basa-basi langsung masuk ke dalam salah satu bilik toilet tersebut.
Selama dalam menunggu, Asia hanya bersandar pada bilik pintu. Tentunya bukan yang Kiyara tempati.
Tidak lama terdengar dari luar, dua orang cowok yang sedang beradu mulut. Dan, ternyata orang tersebut Utara dan Rasen.
"Lo ngapain kesini?" heran Asia, padahal kan ini toilet wanita.
"Si Rasen, pengen balas chat dari mantannya." jawab Utara sambil berdiri di sisi Asia.
"Terus, hubungannya sama toilet cewek?" Asia dibuat heran lagi.
"Supaya gak ketahuan dong, kalo di kelas kan takutnya guru tahu, gue lagi maen hp." jelas Rasen.
"Kan bisa di toilet cowok."
"Udah, Ya. Gak usah banyak tanya. Awas! gue mau masuk." lanjut Rasen, sambil menyingkirkan Asia dari bilik pintu tersebut.
"Dasar, aneh." Asia bergidik ngeri.
Berdirinya Asia dan Utara hanya terpaut 10 cm. Karena itu, Utara memandangi wajah Asia dengan lekat, dan di detik berikutnya mata mereka berdua bertemu.
Menyelami mata Asia, Utara pun semakin dekat memajukan wajahnya.
Asia yang melihat Utara semakin mendekat, dengan repleks ia menutup matanya. Seperti di film yang ia tonton kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baseball Bat Girl
Teen FictionAsia Charity Baskara, yang terkenal dengan jabatannya sebagai Ketua Osis SMA Jagat Putih. Jangan lupa pada ciri khasnya yang selalu membawa tongkat baseball, menambah kesan jutek. Tapi, ciri khas yang dimiliki Asia membuat murid SMA Jagat Putih jad...