3. Murid (Lama) Baru

401 319 561
                                    

"Gue ikhlas kok dibenci sama lo, yang artinya gue selalu ada di pikiran lo."

Hari rabu ini tepat, dimana hari pertama seorang Utara yang resmi menjadi siswa SMA Jagat Putih. Lagi.

Tapi Utara sendiri nyatanya, sekarang ini masih asik bergelung dengan selimut.

Bunda Eila sendiri yang sedari tadi membangunkan Utara. Dengan beberapa cara sudah ia lakukan, contohnya dengan cara menepuk-nepukan pipi Utara, maunya sih teriak tapi ia takut nanti kena omel tetangga sebelah lagi.

"Nasib, jadi emak ya begini." batin Bunda Eila.

Seolah ada ide, ia pun segera mengambil segelas air yang di nakas kamar anaknya. Dan,

"Byurrr..." ia menyemburkan air dalam mulutnya ke wajah sang anak.

"Astagfirullah, guling gue kebawa banjir." teriak Utara sambil beranjak kaget dari tidurnya.

"Punya anak kok macam begini." ucap Bunda Eila, sambil menepuk jidatnya.

"Eh kamu teh harusnya bangun dari tadi, tuh liat udah jam 07.00." lanjut Bunda Eila.

Belum lagi Utara yang kaget dengan semburan air dari Bundanya, ini ditambah lagi ia akan terlambat sekolah 15 menit lagi. Tanpa menunggu waktu pun ia segera berlari menuju kamar mandi.

Menit pun berlalu, Utara langsung saja turun dari lantai 2 rumahnya setelah memakai baju seragam lengkap dengan celananya, namun tanpa atribut sekolah seperti dasi dan ikat pinggang. Seraya berteriak, "Bunda, Utara berangkat dulu ya. Sarapan nya nanti aja dikantin."

Utara pun segera melajukan sepeda motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. "Untung gue, masih ada waktu 10 menit lagi. Semoga aja gak macet deh." batin Utara.

*BASEBALL BAT*

Asia dengan anggota Osis lainnya sekarang ini sedang berjaga di depan pintu gerbang sekolah SMA Jagat Putih.

"Eh, lo tau gak katanya bakalan ada murid baru?" ucap cewek 1.

"Iya gue juga sempet denger, tapi gue denger juga itu sih si Utara." jawab cewek 2.

"Demi apa lo? Ih gue kok gak tau ya. Tapi si Utara belum datang juga?" cewek 3 menimpalinya.

"Gak tau, paling kesiangan tuh orang. Seperti biasa." ujar cewek 2.

Asia sendiri sedari tadi hanya mendengarkan saja, lalu Asia membatin,"murid baru kok udah banyak yang tau disini."

Karena Asia merupakan si kepo akut walau tidak sebanding dengan teman-teman yang lain, ia pun bertanya ke salah satu cewek itu tentang kenapa murid baru disini banyak yang mengetahuinya, "Lo--

"Brukkkkkk..." pagar besi dihantam oleh kerasnya kuda besi.

Asia dan yang lainnya sesegera mungkin mengelus dada untuk meredam rasa kagetnya. Setelah itu, Asia pun menatap si pelaku dengan mata legamnya.

"Maaf, maaf gue gak sengaja. Udah lah bukain deh gerbangnya." pinta Utara, ya si pelaku itu adalah Utara.

"Enak banget loh, udah telat ini lagi hampir aja ngerusak fasilitas sekolah." tunjuk Asia pada gerbang yang tadi sempat Utara tabrak.

"Yaelah kan hampir, belum juga kejadian. Bukain atuh ya Neng geulis¹."

"Ogah."

"Huhh." Utara mendengus.

"Pak satpam ibunya pasti perempuan. Tolong dong bukain gerbangnya?"

Satpam itu semula ingin menolak, namun Utara yang memiliki seribu satu cara langsung saja memberikan 2 lembar uang berwarna merah.

Satpam yang berjaga tanpa basa-basi pun menerimanya dan segera membukakan gerbang Sekolah untuk Utara.

Asia hanya memikirkan kata yang masih ia ingat dan dengar tadi, "apa katanya geulis?"

Setelah tersadar dari lamunannya, ia berujar "Nah kan udah dibuka, sini lo ikut gue kelapangan."

"Iya-iya bentar gue makirin si Ara dulu dong." Ara adalah panggilan kesayangan dari Utara untuk sepeda motornya.

Selepas itu, Utara pun segera mengkuti langkah Asia.

"Hormat bendera lo, sampe jam istirahat pertama!"

"Waduh, jangan dong gue ini kan murid baru." mohon Utara

"Emang disini ada aturan 'Seorang murid baru dilarang diberi hukuman' perasaan yang gue inget disini itu gak ada ya yang namanya peraturan begitu. Semua sama mau baru kek mau lama kek itu sama aja." jelas Asia dengan tangan memegang tongkat baseball tinggi-tinggi, yang siap untuk memukul orang.

Sekedar informasi di SMA Jagat Putih ini semua murid diperlakukan dengan sama rata.

Utara yang notabene nya murid baru walau ia dulu sempat sekolah disini sebelum pindah ke Jakarta, lantas berkata, "Iya nih gue hormat, gak usah bawa tongkat baseball segala lo kaya hansip aja." pasrah Utara.

"Terserah gue dong, emang masalah buat lo?" sinis Asia.

"Masalah sih enggak, tapi risi iya. Masa cewek cantik kaya lo bawa tongkat baseball." Ucap Utara dengan mengedipkan sebelah matanya, setelah itu Utara pun segera menghadap bendera dan hormat.

"Ih, apasih? Urusin aja deh urusan lo, jangan ngurusin hidup gue. Pokoknya mulai detik ini gue benci sama lo." Asia mulai berjalan menjauhi lapangan utama menuju kelasnya.

"Gue ikhlas kok dibenci sama lo, yang artinya gue selalu ada dipikiran lo." teriak Utara.

Asia yang mendengar itu pun hanya mengerlingkan mata dengan malas.
"Emang dasar, namanya cowok kalo ada cewek cantik ya begini nih ujungnya."

**
¹ Cantik

The Baseball Bat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang