11. Daffin Suka Asia?

220 175 255
                                    

"Pertemanan jangan sampai hancur, cuma karena perasaan yang sama."

Asia berjalan menuju gerbang Sekolah. Setelah sampai di depan gerbang, ia menunggu angkutan umum sembari memainkan benda pipih nya itu terlebih dahulu sebelum menaiki angkutan tersebut.

"Asia." panggil Kiyara, menepuk pelan pundak Asia.

"Iya, apa?" tanya Asia, sambil menghempaskan tangan Kiyara yang masih bertengger di pundak nya.

"Lo, temuin customer gue ya." pinta Kiyara.

"Kenapa gue?"

"Kan lo yang setuju buat gue comblangin," jawab Kiyara.

"Gak, gue kan tadi mewakili Clarissa."

"Clarissa kan, udah punya pacar. Lo gak denger apa? Ya, please yah?"

"Kenapa gak lo aja sih?" kata Asia dengan ketus.

"Loh, gue kan yang nyomblangin bukan dicomblangin. Apa kata orang, masa yang nemuin customer nya itu gue, si mak comblang nya. Please lah Ya, bantu gue." ujar Kiyara memohon.

"Hm, iya deh."

"Yeay, thanks my lovely!!" girang Kiyara sampai berjingkak-jingkak merasa senang.

"Tapi, abis pulang les ya,"

"Les? Bukannya sekarang gak ada jadwal lo les ya, Ya?"

"Baru," balas Asia, mengalihkan perhatiannya pada angkutan umum yang sebentar lagi akan melewatinya.

"Ouh, baru lagi. Yaudah, tapi jangan lupa. Oke?"

"Jangan lupa apa?" Asia balik bertanya.

"Temuin customer gue, lah."

"Iya, tapi bener ya customer lo itu mirip Sehun. Awas aja kalo enggak, gue pites leher lo, Ra." ancam Asia sambil memperagagakan gerakan memotong leher.

"Jangan pites leher gue dong, Ya. Leher gue kan cuma satu, kalo lo pites gue pake leher siapa dong?" tanya Kiyara sambil memegangi lehernya.

"Leher mouse." jawab asal Asia, lalu ia melambaikan tangannya guna memberhentikan angkutan yang akan segera berada dihadapannya itu.

Angkutan tersebut berhenti, Asia menoleh pada Kiyara. "Ra, gue pulang duluan ya." ucap Asia.

"Gak boleh, lo harus janji dulu bakal nemuin customer gue itu." ujar Kiyara sembari menarik ujung baju Asia.

Asia melepaskan tangan Kiyara dari bajunya, "iya ih, gue janji." balas Asia dengan kesal.

"Oke, sana pulang. Makan yang banyak ya. Pokoknya lo juga, harus tampil cantik nan membahana."

"Hm." setelah itu, Asia menaiki angkutan umum dan angkutan tersebut pun segera melaju meninggalkan Sekolah nya itu.

*BASEBALL BAT*

Utara baru saja menginjakkan kaki di basecamp nya itu 'Sexy black'.

"Mau kemana lo?" tanya Utara, ketika ia yang akan dilewati Rasen.

"Jemput pacar," balas Rasen sambil terus berjalan.

"Langgeng terus ya." kata Utara, ia pun masuk ke kamar khusus yang dia sediakan untuk inti anggota gengnya. Inti dari nggota gengnya cuma sebatas teman dekatnya saja, Kenzie, Rasen, dan Vino. Tentunya dengan Utara sendiri.

Setelah itu, ia duduk di sofa besar yang berwarna hitam kopi.

"Gue denger, lo doa in si Rasen biar langgeng?" tanya Vino, yang sudah ada di sisi Utara sambil menikmati mie instan yang ia buat.

"Iya." balas Utara, mengeluarkan batang nikotin dari balik saku jaketnya.

"Lah, lo kan tau. Paling lama tuh anak, dua hari."

"Doa in dulu aja, supaya langgeng,"

Kenzie yang baru saja datang menyandarkan punggungnya di pintu. "Tar, gue mau tanya."

Utara mengalihkan atensinya, "tanya aja kali." ucap Utara.

"Lo gak beneran suka sama Asia kan?" tanya Kenzie, ia memang dari awal ingin menanyai Utara perihal ini. Namun, kadang ia lupa dan terkadang pula ada Daffin. Dan waktu yang paling tepat adalah hari ini, ia ingat dan Daffin pun tidak ada.

"Iya," balas Utara, memejamkan matanya menikmati kepulan asap yang keluar dari batang nikotin tersebut.

"Kalo lo gak suka, jauhin dia!" sahut Daffin.

Kenzie yang melihat ada Daffin yang baru saja datang, langsung menegakkan badannya. "Tar, Daffin bener. Jauhin Asia." Kenzie membenarkan perkataan Daffin.

"Itu dulu, tapi sekarang gue udah suka bahkan cinta sama dia," jawab Utara dengan santai. Utara berkata jujur, memang awalnya ia hanya main-main saja, mengatakan suka pada Asia. Tapi, kali ini ia benar-benar suka bahkan cinta, seperti yang ia ucapkan.

Setelah mendengar jawaban dari Utara, Kenzie beralih menatap Daffin. "Lo juga suka kan sama Asia?"

Daffin hanya diam, tidak menjawab perkataan Kenzie.

"Jujur Daf, lo suka sama Asia?" Kenzie mengulangi pertanyaannya.

"Jujur Daf!" desak Kenzie.

"Iya, gue suka sama Asia." balas Daffin dengan cepat.

"Eeeeeeeee." suara Vino yang bersendawa kekenyangan.

Utara, Kenzie dan Daffin memutar bola matanya malas. Suasana lagi tegang, eh ada yang bersendewa. Dasar aneh.

"Kenapa?" tanya Vino dengan tampang yang sok polos.

"Gak!" ucap Utara dan Kenzie bersamaan.

"Disini kita tau, kalo kalian suka sama cewek yang sama," Kenzie memberi jeda, "satu yang gue mau, kalian boleh suka sama cewek yang sama. Tapi tolong pertemanan kita jangan sampe hancur cuma karena perasaan kalian." nasehat Kenzie panjang lebar, diakhiri dengan senyum harap.

Utara dan Daffin yang mendengar itu mengangguk paham. Mereka berdua lantas berjabat tangan. Menyakinkan satu sama lain, jikalau ada sesuatu yang terjadi nanti, mereka tidak akan pernah menyangkut pautkan pertemanan sama sekali.

The Baseball Bat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang