"Benarkah? Kau tak mencintaiku? Baiklah, aku memang harus melakukannya,"
~~~
Aku memperhatikan wanita itu yang akan bertindak gila. Ia berniat untuk menjatuhkan dirinya ke danau itu.
Dia mulai berjalan hingga beberapa inci saja ia akan jatuh.
Ia menoleh ke arahku, dengan tatapan yang aku benci. Tatapan penuh dengan kesedihan dan harapan itu.
Aku benar-benar tak habis pikir dengannya, aku sudah menolaknya mentah-mentah namun ia terus berusaha mengambil hatiku.
Ia masih berharap jika aku akan mencintainya.
Tidak, aku tidak akan pernah mencintaimu.
Sial, aku membenci situasi ini. Ia kini menatapku dan seperti mengatakan
'jika aku jatuh, kau akan kehilanganku,'
Aku masih membiarkannya. Tak mungkin jika ia akan jatuh ke danau itu, ia adalah wanita yang benar-benar memikirkan resiko sebelum bertindak..
Aku masih tetap menatapnya datar, menunggu apa yang selanjutnya akan di lakukan wanita gila itu.
Namun tiba-tiba...
Aku merasakan kali ini ia berbeda. Dia benar-benar ingin melakukannya.
Aku masih menatapnya dengan datar. Kini pandangannya beralih ke arah danau itu.
Ah tidak.
Aku percaya ia tak mungkin akan menjatuhkan dirinya sendiri.
Aku terus berusaha berpikir positif bahwa ia tak akan menjatuhkan tubuhnya ke danau itu.
Untuk beberapa menit aku masih setia dengan tatapan datar ku terhadapnya.
Lihat? Dia sama sekali tak menjatuhkan tubuhnya. Benarkan?
Percayalah, wanita itu hanya bermain-main denganku.
Hah, konyol sekali.
Namun tiba-tiba ia sudah memajukan satu kakinya ke depan. Ya, dia hanya berpijak dengan satu kaki kali ini.
Apa yang akan dia lakukan sekarang? Ingin mengancam ku?
Tidak bisa. Kau tak akan bisa mengancam ku.
Karena kau tak akan melakukan--
Hei, tidak. Tunggu.
dia....
BYURR..!!
Tubuh mungilnya terjatuh begitu saja ke danau itu.
Ia benar-benar membuatku shock karena kelakuan nekatnya.
Aku tak menyangka ia berani melakukannya.
Hanya demi mendapatkan diriku, dan cinta ku.
Ia rela mengorbankan apapun. Termasuk dirinya sendiri.
Tapi siapa peduli? Toh pasti ia bisa berenang sendiri.
Aku segera berbalik akan meninggalkannya.
Namun langkahku terhenti. Aku teringat akan kalimat Nyonya Caroline.
'Walaupun Jessie terlihat tangguh, dia sebenarnya adalah wanita lemah. Ia tidak bisa berenang, karena jika ia berenang maka tubuhnya akan bereaksi yakni alergi. Jessie tak bisa terkena air dingin,'
Sial. Dia mengancam ku dengan kelemahannya.
Tiba-tiba kaki ku seperti bergerak sendiri dan berlari menuju danau itu tanpa berpikir panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...