Happy reading!
"Dara, Darrel! Ayok cepat keburu telat loh!"
"Iya Bunda sebentar lagi!"
Beberapa menit kemudian mereka keluar dari kamar, dengan memakai seragam yang sangat berantakan.
Entah harus marah atau tersenyum, Alisha bingung. Karena mereka tampak menggemaskan, namun disisi lain mereka sangat bandel karena hingga saat ini mereka belum bisa mengenakan baju dengan benar.
"Tch, Darrel.....kamu kalau pakai baju kancingnya yang benar. Kan Bunda sudah bilang, harus lurus dengan lubang kancingnya, jangan miring seperti ini," Tegur Alisha sambil membenarkan Darrel dalam berpakaian.
"Habisnya susah Bundaaa," Rengek Darrel.
"Setiap hari kamu bilang kayak gitu. Pokoknya besok kita latihan pakai baju lagi! Satu baju 1 menit!"
"Bundaaaa," Darrel merengek tak terima.
Rengekan Darrel tak digubris oleh Alisha, ia malah berlanjut memeriksa kerapian putrinya, Dara.
"Dara....kalau pakai rok jangan lupa dikancingkan. Karena apa hayo? Masih ingat tidak?"
"Karena perempuan harus menjaga!"
"Pintarnya anak Bunda!" Dara mencium kening Dara penuh kasih sayang.
"Sayang, kamu gak kasian sama Darrel? Liat tuh dia cemburu karena Dara gak kamu marahin. Jangan pilih kasih dong sayang," Tegur Savian yang sedari tadi duduk di kursi makan sambil melahap sepiring nasi gorengnya.
"Kan Darrel cowok, dia harus di tegasin. Biar dia berani nantinya. Udah mau ulang tahun juga, masa gak berubah," Alisha menggiring anak-anaknya itu agar duduk di kursi untuk sarapan bersama.
"Ah, iya ya? Besok mereka ulang tahun?"
"Tch, tapi bagaimanapun gak gitu juga, mental anak TK seumuran mereka masih lemah. Gak bisa terlalu keras. Minta maaf sana sama Darrel!"
Alisha terdiam sejenak.
Benar juga, ia terlalu keras memperlakukan anak lelaki kesayangannya itu. Ia segera memeluk Darrel.
"Sayang....Bunda minta maaf ya? Bunda janji gak akan keras lagi sama kamu," Alisha mencium kening Darrel.
"Iya Bunda, gak papa. Darrel juga janji akan rajin latihan pakai baju yang benar!" Darrel tersenyum lebar.
Mengetahui itu, Alisha ikut tersenyum.
Pintarnya putraku.
"Iya sayang. Yaudah yuk sarapan, nanti terlambat,"
Alisha segera menyodorkan semangkuk sereal untuk Dara dan Darrel.
Mereka kemudian menikmati sarapan dengan penuh kebahagiaan.
~~~
Alisha segera mengumpulkan piring kotor yang berada di atas meja.
Sekitar 15 menit lalu Dara dan Darrel sudah berangkat sekolah menggunakan bus sekolah. Begitu juga Savian, ia sudah berangkat ke kantor setelah anak-anak berangkat.
Ia mulai mencuci piring dengan hati riang. Satu persatu piring ia cuci hingga akhirnya piring kotor tak tersisa lagi.
"Akhirnya selesai, tinggal nyuci baju sama nyetrika!" Setelah ia mematikan keran ia sudah akan melanjutkan pekerjaan lainnya. Namun tiba-tiba bel pintu berbunyi.
Ting tong...!
"Ya?? Siapa itu?" Alisha segera membukakan pintu .
Alisha kaget mengetahui siapa yang menekan bel tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Fiksi Remaja[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...