Rela

184 36 19
                                    

👆👆👆

(Dianjurkan menggunakan 🎧)

Happy Reading!

Mata Alisha sesekali mengerjap karena sinar matahari yang menyusup ke matanya.

Perlahan ia membuka matanya.

Ternyata dihadapannya sudah ada Savian yang kini memeluknya erat. Dengan kantuk yang sulit dihilangkan, ia membalas pelukan suaminya itu.

Tunggu.

Savian?

Kan gue tadi malem tidurnya sama Kak Jessie!

"Savian! Lo ngapain di sini!? Kak Jessie di mana?"

"Mana aku tau, orang dari tadi subuh kamu cuma tidur sendirian. Yaudah kamu langsung aku sikat," (maksudnya dipeluk dijadiin guling tidur) Ucap Savian dengan nada serak basah khas nya ketika masih mengantuk.

PLAKKK!!

BRUKK!!

Savian kini seperti tertimpa kesialan dua kali. Setelah Alisha memukul bokongnya, ia malah mengguling dan membuatnya jatuh tersungkur di lantai.

"Aduohh makkk!!" Rengek pria itu sambil mengelus elus bokong montoknya yang sepertinya memerah karena ulah Alisha.

"Dasar suami gaada akhlak Lo ya!" Alisha segera beranjak melangkahi Savian yang masih berada di lantai untuk mencari Jessie. Ia takut jika wanita itu kabur atau malah diculik orang suruhan Reynand.

Namun tiba-tiba Alisha mencium bau wangi khas dari dapur, segera ia melangkah menuju dapur untuk memastikan apa yang terjadi di sana

Ternyata Jessie ada di sana, ia tengah berkutik di dapur sambil bersenandung.

Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut yang digelung, dan dress peach selutut milik Alisha yang memperlihatkan kaki mulus nan jenjangnya itu.

Padahal jika Alisha yang mengenakannya, ia akan terlihat seperti anak kecil. Itu yang dikatakan Savian kepadanya waktu dulu ia mengenakan baju itu. Namun ketika Jessie yang memakainya, baju itu seakan menyatu dengan tubuhnya.

(Aduh inspektur)

"Kak Jes?"

Jessie segera berbalik mendengar namanya dipanggil.

"Ah, Alisha. Maaf mengacaukan dapurmu. Aku hanya berniat menyajikan sarapan, aku tidak enak kalau tinggal di sini hanya dengan duduk diam saja. Jadi aku berencana membuatkan kalian beberapa menu sarapan sederhana," Jelas Jessie dengan senyum manis terkembang di bibirnya. Sangat berbeda kala ia menangis kemarin, ia terlihat sangat menikmati hidupnya sekarang.

"Hoaam, apa ni bau nya enak," Tiba-tiba Savian sudah berdiri di samping Alisha dengan tangannya yang tidak berhenti untuk mengusap-usap matanya.

"A-ah, Kak harusnya kakak gausah repot-repot. Alisha bisa masak kok, kakak duduk aja! Kakak kan gak boleh kecapekan," Ucap Alisha khawatir sambil menghampiri Jessie.

"Tidak repot kok, Alisha. Memasak adalah kegiatan rutin saya di rumah," Jelas Jessie menenangkan.

"Biar saya bantu kak," Tawar Alisha.

"Tidak usah, ini sudah selesai!" Jessie segera menata mangkuk dan piring yang sudah terisi penuh oleh berbagai macam makanan.

Ia segera menaruhnya ke atas meja makan, Alisha segera membantu Jessie menata meja.

"Bundaaaa!!! Dara laper!!"

"Darrel juga!!"

"Savian juga Bunda!!!"

IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang