Kamu? Ngapain kesini?”
~~
“Ya emang kenapa? Gak boleh?” Tanya Savian menantang.
“Bukan itu. Maksud saya, kenapa tiba-tiba datang?” Reynand menyakukan tangannya ke kantong celana kainnya. Ia memang baru saja datang, bahkan kemeja nya masih setia di tubuhnya.
“Tch, Gue denger Alisha sakit. Jadinya gue ke sini.” Jawab Savian datar.
“Oh, oke. Masuk.” Reynand mempersilahkan Savian memasuki apartemennya.
“Mana kamar Alisha?” Savian menatap sekeliling apartemen mewah Reynand.
“Ikuti saya.” Reynand berjalan memandu Savian menuju kamar Alisha.
Reynand mengetuk pintu kamar Alisha, dan segera membukanya. Terlihat Alisha sedang berbaring membelakangi Savian dan Reynand.
“Ada apa Kak-“
“Savian!? Ngapain Lo di sini?” Alisha tiba-tiba terduduk dan menatap dingin Savian.
“Mau jenguk Lo. Kenapa emang?” Savian menaikkan sebelah alisnya.
“Gapapa.” Jawab Alisha datar.
“Nih, gue bawain. Kesukaan Lo.”
“Gak butuh.” Alisha memalingkan wajahnya.
“Red Velvet cake loh, gak mau?” Goda Savian.
Kok dia tau?
“Lo kenapa sih? Kalo gue gak mau ya gak mau!” Jawab Alisha kecut.
“Ini titipan Ella. Ogah banget gue repot-repot bawain Lo beginian.” Savian berdecih.
“Yodah sini!” Alisha merampas paper bag yang berisikan kue itu.
“Ehem!” Reynand tiba-tiba berdeham yang membuat Alisha dan Savian menoleh ke arah Reynand yang sedari tadi mereka abaikan.
“Daripada ribut di sini, mending kita keluar.” Reynand tersenyum.
~~
“Jadi, sejak kapan Alisha tinggal bareng Lo?”
“Apaan sih Lo? Kepo banget.” Alisha masih menatap sinis Savian, dengan mulut yang penuh dengan kue.
“Alisha tinggal di sini baru beberapa minggu yang lalu.” Sambung Reynand.
“Saya keluar dulu cari makanan keluar, ya. Soalnya sebelumnya mau pesen online, tapi di sini susah cari driver ojo nya.” Reynand beranjak dari kursi nya dan segera mengambil kunci mobil.
“Alisha boleh ikut gak Kak? Alisha bosen dirumah.” Alisha melirik ke arah Savian.
"Lo manggil guru Lo 'Kak'? Gak salah?" Savian tertegun.
"Suka suka gue dong. Sewot!" Alisha memajukan wajahnya sinis ke arah Savian
“Gak usah, kamu istirahat aja. Lagian masa kamu ninggalin tamu sendirian di sini?” Renand tersenyum.
“Yah, yaudah. Buruan pulang ya, Kak. Males liat cowo itu lama-lama.” Alisha mengeluarkan wajah cemberutnya yang begitu manis.
“Tch. Lo manja banget sih, Sha? Cuma ditinggal bentar aja. Kek anak kecil, tau gak.” Savian berdecih.
“Gak.” Jawab Alisha datar.
“Yasudah, saya pergi sebentar.” Reynand berbalik pergi.
“Sha,” Panggil Savian.
“Apa sih, ganggu orang makan aja.” Alisha melanjutkan acara makan kuenya itu. Sebenarnya ia juga masih kesal dengan Savian.
“Udah kali makannya.” Savian mencegah sesendok kue mendarat di mulut Alisha. Yang membuatnya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...