Aku takut semua ini harus terus berulang hingga aku mati.
***
"KAMU HABIS NGAPAIN? MAU JADI JALANG KAMU, JAM SEGINI KOK BARU PULANG. KENAPA GAK SEKALIAN BESOK AJA, HAH!?" Intan mengomeli Alisha habis habisan.
"Ampun bun,, maaf tadi Alisha--"
"HALAH ALESAN! SAYA DENGAR NILAINYA UDAH DIBAGIIN, MANA SAYA MAU LIAT SEBERAPA PINTER KAMU!"
Alisha segera mengeluarkan selembar kertas hasil ujian kepada Intan dengan tangan gemetar.
"I-ini bunda" Intan segera merampas kertas yang dipegang Alisha.
"BUSUK! NILAI APA INI!!? BENER YA YANG SAYA BILANG, KAMU ABIS NGE JALANG KAN?? ANAK GA BERGUNA! PERCUMA SAYA NGURUS KAMU, GAK ADA HASIL! " Intan segera melayangkan tangannya ke arah Alisha yang sudah bersiap untuk memejamkan matanya.
Tuhan, aku takut.
PLAKK!
Mengapa tak terasa?
Alisha membuka matanya "P-pak Rey?" Alisha kaget. matanya sudah memerah. Reynand merelakan diri pipinya ditampar oleh Intan.
"Pukul saja saya, tidak sepantasnya anda berlaku seperti ini kepada anak di bawah umur!" Reynand menatap Intan tajam.
"OH, JADI INI PASANGAN NGE JALANG KAMU? PINTER YA KAMU MILIHNYA. KOK ANDA MAU YA SAMA ANAK BODOH KAYAK DIA?" Intan sama sekali tak merasa bersalah telah menampar Reynand.
"Enggak bun, dia guru Alisha" Alisha berlutut di kaki Intan. Ia memohon permintaan maaf dengan air mata yang sedari tadi menetes deras.
"HALAH BOHONG! PERGI AJA KAMU! DASAR ANAK GAK ADA DI UNTUNG!"
Reynand segera membantu Alisha berdiri. Ia memegang tangan Alisha erat.
"Baiklah, jika menurut anda anak anda tidak berguna, biar saya yang membuat dia berguna! Saya permisi." Reynand segera menarik Alisha keluar dari neraka itu.
"Dia bukan anak saya, gak pantes saya ngurus anak bodoh kayak dia!" Intan masih mengeluarkan amarahnya.
"Ayo, ikut saya" Reynand menarik Alisha menuju mobilnya.
"Ta.., tapi pak. Nanti bun--"
"Kamu ngapain takut sama bunda kamu yang selalu menyiksa kamu itu? Tenang aja, biar saya yang urus" Reynand meyakinkan Alisha. Akhirnya Alisha mau untuk masuk ke mobilnya.
Perlahan mobil Reynand mulai menjauhi rumah Alisha. Alisha menatap pintu rumahnya yang telah tertutup. Sejujurnya ia masih takut jika Intan tidak akan memaafkannya.
---
Setelah sampai di apartemen Reynand, Alisha dikejutkan dengan mewahnya apartemen Reynand. Semuanya tertata dengan sangat rapi.
"Alisha, kamar kamu di sini ya. Ini sebenarnya adalah kamar tamu, tapi mulai sekarang ini akan jadi milik kamu" Reynand menunjukkan isi kamar yang lumayan megah itu.
"Saya bisa menumpang di sini saja saya sudah sangat berterima kasih sama bapak" Alisha tersenyum dengan bekas air mata di pipinya yang sudah mengering.
"Baiklah, kamu bisa bersih bersih diri. Setelah kamu selesai, temui saya di ruang tengah ya. Gak usah dipikirin apa yang udah bunda kamu perbuat sama kamu tadi" Reynand segera keluar dari kamar yang akan ditempati Alisha setelah diangguki oleh Alisha.
Setelah pintu tertutup, ia segera duduk di pinggir kasur.
"Gak nyangka ya, ternyata guru seganteng itu juga hatinya baik" Alisha tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...