Beberapa bulan kemudian
"SAVIANNN GUE BOSENN!!" Alisha menendang nendang kasur yang semula telah dirapikan.
"Sabar sayang, kurang 3 bulan lagi kok," Savian duduk di samping Alisha sambil mengelus perutnya yang sudah membesar.
"Sabar sabar, itu mulu yg diucapin. Lama lama gue lahiran anak gorila ni gegara marah terus!!" Alisha menekuk wajahnya.
"Ya kan itu demi keselamatan kamu. Ini anak pertama kita. Malaikat kembar kita yang beberapa bulan lagi akan lahir," Kini berganti pucuk kepala Alisha yang di usap lembut olehnya.
"Se enggak nya keluar cari angin kek!! Gue kayak narapidana nih lama-lama!!" Alisha makin mengeraskan volume suaranya.
"Yaudah, kamu mau kemana?" Savian tersenyum lembut menatap kegemasan istrinya itu. Senyum Alisha kembali terkembang.
Semenjak Alisha positif hamil, emosinya makin melonjak drastis. Mungkin ini memang bawaan dari si jabang bayi, pikir Savian.
"Eung...aku pengen ke toko kue. Kangen Red Velvet cake, ya?" Alisha menatap Savian memelas.
"Ih, jangan banyak makan manis!! Ntar diabetes loh, kasian baby twins nya!!" Bentak Savian pelan.
"Tapi kan cuma sekali aja, ya???" Alisha masih berusaha memelas.
Ting tong!!!
Tumben tumbenan ada orang ke sini.
"Ntar, coba aku buka--"
"SAVIAN!! SENGAJA KAN BIAR GAJADI BELI CAKE NYA..IYA KAN?"
"Alisha sayang, itu ada tamu. Artinya harus dibukain. Sapa tau tukang tagih listrik. Mau kamu gelap gelapan? Eh ya gapapa sih, enak ehe,"
"GAUSAH BACOT AH SIA LO!! CEPET DI BUKAIN!!"
"Apanya?"
"PINTUNYA STUPID!!"
"Oh, kukira bajunya," Tatap Savian jahil.
Savian segera keluar dari kamar untuk mengecek siapakah yang memencet bel.
"Untung Lo suami gue, kalo gak udah gue giling tuh jadi perkedel!" Alisah mengendus kesal.
Savian segera membuka kan pintu apartemennya. Ya, semenjak mereka menikah, mereka memang memutuskan untuk tinggal sendiri untuk belajar mandiri.
Jadi Savian memutuskan untuk tinggal di apartemen Savian yang telah dibelinya sejak kelas 1 SMP menggunakan uang tabungannya sendiri.
Savian segera membuka kan pintu berkode itu. Savian menatap tamu mereka itu dengan tatapan tajam.
"Ngapain Lo kesini?"
"Saya..., Cuma mau kasih ini ke Alisha," Pria itu memberi sebuah kotak yang lumayan besar.
"Apa nih? Gue gak butuh kasian Lo, ya," Savian masih menolak pria itu mentah mentah.
"Saya cuma mau ucapin selamat kok, sama Alisha,"
"Ada apa sih? Berisik amat!!" Alisha keluar dari kamarnya ingin melihat siapa yang tengah diajak bicara oleh Savian.
Wajah pria itu kini tampak jelas di mata Alisha.
Sedangkan pria jangkung itu menatap Alisha yang terlihat lebih dewasa dengan gaun hamilnya dan perut nya yang sudah membuncit.
"K-kak Rey!?"
~~
"Saya kesini cuma ingin mengucapkan selamat atas kehamilan pertama Alisha, saya juga sangat meminta maaf karena tidak bisa datang ke pernikahan kalian waktu itu. Saya sangat sibuk mengurus perusahaan di Singapura,"
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Fiksi Remaja[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...