Tak Berguna

265 36 2
                                    

2 Tahun Kemudian

"BUNDA!!"

"BUNDA!!"

"Iya, Sayang. Kenapa?? Kok mukaknya panik gitu?" Alisha menghampiri anak sulungnya itu, dan beralih menatap gadis cilik di sampingnya.

"Dara kenapa nangis? Astaga Nak, lutut kamu lebam!" Alisha segera menggendong anaknya itu ke sofa ruang tengah.

"Tunggu sini ya sayang. Darrel, kamu ganti baju terus makan siang ya Nak. Bunda udah masakin sayur sop kesukaan kamu," Perintah Alisha kepada anaknya itu lembut.

"Ya, Bunda," Darrel segera berjalan menuju kamarnya.

Dengan cepat Alisha mengambil kotak P3K dan kembali menuju ruang tengah.

Alisha mulai mengoleskan alkohol ke lutut mungil Dara.

"Tahan ya, Sayang," Perlahan Alisha membersihkan lukanya.

"S-sakit Bunda, hiks!"

"Sabar, sayang. Bentar lagi sembuh kok!" Hibur Alisha.

"Nah, sudah. Sekarang lutut Dara udah sembuh!"

Kalimat Alisha membuat Dara kembali menampakkan senyum mungil yang persis dengan senyum Alisha.

"Terimakasih, Bunda,"

"Sama-sama Sayang. Besok lagi kalo jalan hati-hati ya?"

"Iya, Bunda. Dara janji!"

"Nah, gitu dong anak Bunda pinter!" Alisha memeluk tubuh mungil anaknya itu dengan penuh kasih sayang.

"Yuk Bunda anterin ganti baju!" Alisha segera menuntun anaknya menuju kamar.

~~
"Nih, telur mata sapi kesukaan Dara,"

"Yeay, makasih Bunda!" Wajah Dara akhirnya kembali sumringah ketimbang kejadian tadi siang yang membuat Alisha panik bukan main.

"Bunda, Darrel juga mau!" Darrel menyodorkan piringnya yang masih kosong.

"Oh, sebentar ya sayang,"

Dengan cekatan, Alisha segera kembali ke dapur untuk memasakkan telur mata sapi sesuai permintaan Darrel.

Beberapa menit kemudian ia selesai mengerjakan tugasnya.

"Nih, dimakan sampai habis ya. Bunda gak mau lihat piringnya masih penuh!" Peringat Alisha kepada anaknya.

Kok Savian belom pulang ya?

Alisha segera mengambil ponselnya di atas meja makan, ia segera mencari kontak Savian dan menghubunginya.

Alisha mondar-mandir menunggu teleponnya di angkat. Namun tak jua di angkat oleh suaminya itu.

"Bunda kenapa mondar-mandir? Bunda nggak makan?" Tanya Dara yang sudah berdiri di hadapannya membawa piring yang sudah kosong.

Alisha merendahkan tubuhnya menyamakan tinggi sang putri.

"Bunda gak papa, Sayang. Nanti Bunda makan kok," Alisha mengusap rambut panjang Dara lembut.

"Makanannya udah abis, ya?" Alisha menatap piring kotor yang dibawa oleh Dara.

"Udah,Bun," Dara mengembangkan senyuman dari bibir mungilnya itu.

Alisha segera mengambil piring yang di bawa Dara,dan segera mencucinya.

"Bunda, Darrel juga udah selesai makanya!"

Alisha tersenyum lebar dan mengusap puncak kepala Darrel.

"Anak Bunda pinter semua,"

Alisha segera berbalik untuk mencuci piring kedua anaknya itu.

IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang