Beberapa bulan kemudian,
"Silahkan, caramel macchiato nya, terimakasih sudah memesan," Alisha tersenyum manis.
Sepertinya itu adalah pelanggan terakhirnya, karena jam toko ini seharusnya sudah tutup. Untuk itu, Alisha segera membereskan semuanya. Mulai dari mengelap meja yang kotor, menyapu, dan sebagainya.
Sudah semenjak Savian pergi dari hidupnya, ia memutuskan untuk bekerja di sini.
Seharusnya ia bekerja dengan 1 temannya lagi,namun karena teman nya sedang sakit, jadi ia menggantikan jam kerja temannya itu.
Sebenarnya bukan ia yang memutuskan, namun ini sudah menjadi kewajiban karena setelah ia mengetahui semuanya, ia telah melakukan perjanjian terhadap Intan.
Jika ia telah mengetahui semuanya, maka Alisha harus sanggup kembali menjadi tulang punggung Intan dan Lena. Benar-benar sudah seperti kisah Cinderella saja.
Ia juga merasa menjadi pembohong yang profesional sekarang, karena Reynand sama sekali tak mengetahui jika ia bekerja di sini dan perjanjian itu.
Setelah semua beres, ia segera mengambil tas kecilnya, menutup pintu kaca café , dan pulang.
~~
"Alisha pulang," Alisha memasuki apartemen setelah menutup pintu.
Namun langkahnya terhenti, karena sepertinya ada tamu. Reynand juga sudah berada di sana sambil berbincang bincang dengan seorang wanita paruh baya yang membelakanginya.
Dan di situ juga ada, Allan?
"Alisha, kamu udah pulang?" seperti biasa, Reynand menyambut kepulangannya.
"Su-"
"Alisha, anakku!" Wanita paruh baya yang semula duduk itu segera berlari memeluk Alisha.
Anak?
"M-maaf, anda siapa, ya?" Tanya Alisha sopan kepada wanita yang masih memeluknya erat.
"Ini Mama, Nak! Ibu kandung kamu!" Wanita itu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah mungil Alisha.
Mama? Ibu Kandung?
~~
Hampir 1 jam Alisha tak henti-hentinya menangis sedari tadi.
"J-jadi selama ini Mama Savian itu juga Mama Alisha?"
"Iya, sayang. Mama nggak nyangka, Intan membawa kabur kamu dari Mama," Wanita setengah baya itu mengusap lembut rambut hitam Alisha.
"Padahal perjanjiannya, jika Keuangan Papa dan Mama sudah kembali, kamu akan Mama ambil. Tapi Mama dan Papa sudah mencari kamu kemanapun, namun kami tidak juga menemukan kamu. Ternyata kamu begitu sengsara bersama Intan. Maafkan Mama yang tidak becus mengurus kamu, Nak. Mama sangat menyesal menitipkan kamu kepada Intan, Mama memang bukan orang tua yang baik buat kamu," Mama kembali mengusap usap lembut kepala Alisha.
"Enggak, Ma. Mama sayang sama Alisha. Kalo Mama sama Papa gak sayang Alisha, kalian gak akan cari Alisha sampai sekarang. Makasih Ma, Pa, sudah mau mencari Alisha," Mata Alisha masih ber air. Ia menatap haru Papa dan Mama nya itu.
"Iya, Sayang. Sama-sama, kami sangat sayang sama kamu," Mama dan Papa pun memeluk hangat Alisha.
"Saya juga sangat berterimakasih kepada kamu, Nak Reynand. Kalau tidak ada kamu, saya tidak tahu lagi nasib Alisha bagaimana. Apapun itu, saya sangat berhutang budi dengan kamu. Terima lah tanda balas budi saya ini," Papa Alisha, alias Tuan Adelard memberi isyarat kepada asisten nya untuk menaruh satu koper yang berisi uang itu ke atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU [LOUIS PARTRIDGE] ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Jika itu adalah kamu, tolong lindungi aku dari apapun. . . . "Alisha! Lo harus ikut gue, Lo masih ada urusan sama gue!!" "Alisha, jangan dengerin dia. Yang penting sekarang nilai kamu, kamu harus belajar sama saya. Demi nilai kamu!" "Ali...