~~~ Chapter 31 END ~~~

200 31 17
                                    
























Setelah mengantar Youngsoon dan Jisaa ke tempat mereka menuntut ilmu. Jihyo dan Jungkook mrnuju tempat Festival. Jihyo yang duduk didepan Jungkook yang sedang berkuda, padahal Jungkook sudah memintanya menggunakan tandu, tapi ia memilih naik kuda bersama suaminya, aneh.

"Jung.. Mau kau namakan siapa anak ini nantinya?", Tanya Jihyo. Jungkook bersandar dibahu istrinya, "Bagaimana dengan Junghyo? Bukankah itu keren? Jeon Junghyo?".

"Emm.. Haha.. Kenapa namanya aneh sekali?".

"Aneh dibagian mananya? Itu gabungan dari nama kita, chagi, Jungkook dan Jihyo, diambil dari Jung dan Hyo".

"Yaya terserah padaku yang mulia, kita sudah sampai".

Rombongan sampai difestival, rakyat menyambut dengan hangat. Jungkook turun terlrbih dahulu, lalu mambantu Jihyo turun. Beberapa warga memberikan selamat dan bingkisan kepada Jihyo.

"Semoga pangeran tampan, adil, dan berhati besar, lahir dengan selamat, terimalah bingkisan dari saya yang mulia ratu permaisuri Jeon Jihyo", ujar seorang wanita muda, memberikan kotak dibalut kain itu, Jihyo menerimanya dengan senang hati. Jungkook menyapa ramah para rakyat. Kini mereka digiring menuju rumah makan untuk jamuan besar atas kedatangan mereka.

"Terimakasih atas waktu yang Yang Mulia Raja Jeon dan yang Mulia Ratu Jeon datang ke festival ini, kami sangat terhormat atas kedatangan Yang Mulia, silahkan dinikmati hidangan kami", ujar sang kepala desa. Jungkook mengangguk kembali, " Ne, terima kasih kembali kepada rakyatku", lalu mulai menyampat hidangan, Jihyo dengan baik melayani Jungkook.

"Kau tidak makan?", Jungkook menghentikan makannya, dan memilih memerhatikan sang istri. Jihyo menggeleng singkat, "Aniya, aku harus selalu menjaga pola makanku, tidak boleh makan sembarangan, nanti aku akan masak sendiri". Jungkook tersenyum kagum, lalu mengusap surai Jihyo, "Kau tahu kau sangat berharga bagiku, melebihi batu permata satu-satunya didunia inj sekalipun, aku sangat mencintaimu", ungkapam Jungkook dengan tulus.

Jihyo tersenyum manis, "Saya lebih terhormat atas cinta dan kasih sayang yang mulia, terimakasih, saya lebih mencintai yang mulia", balas Jihyo dengan kalimat formal, membuat keduanya tertawa. Orang-orang disana tampak kagum dengan keharmonisan dua insan itu.

Jungkook memberikan sendoknya kepada Jihyo, "Kau begitu suapi". Jihyo membulatkan matanya, "ta-tapi.. ".

"Ini perintah raja! Tak ada penolakan", Tegas Jungkook dengan senyuman jail. Jihyo menghela nafas Kecil, disaat seperti ini ia masih bisa lupa umurnya?. Terpaksa ia menurut mulai menyuapkan sesendok kedalam mulut Jungkook. Sangat romantis.

Tiba-tiba mata Jihyo menyadari bayangan seseorang yang terlihat mencurigakan, aku harus memberitahu Namjoon.

____________________

"Yang Mulia, untuk makan siang anda ingin makan apa?", tanya Tzuyu. Kali ini Tzuyu yang ikut Jihyo. Sedangkan Jennie berada bersama Youngsoon dan Jisaa.

"sayur tanpa bumbu saja".

Mungkin untuk sebagian orang tak menyukainya, tapi demi putranya Jihyo mau memakannya. Kini Jihyo, tzuyu dibantu pelayan disana membuat makanan untuk Jihyo. Sedari tadi Jihyo melamun, seperti tak tenang, "Jihyo kau kenapa?", bisik Tzuyu. Jihyo tersadar, menggeleng pelan, "Tak ada lupakan".

Sampai terdengar keributan diluar sana. Jihyo berdiri dan berlari keluar dapur menuju depan. Tzuyu menyusul diikuti beberapa pelayan. Terlihat Jungkook terburu-buru naik kekudanya dan berlalu. "Jung!!!", teriakan Jihyo tak didengar, tanpa pikir panjang Jihyo naik kekudanya, namun dihadang prajurit dan Namjoon. "Yang mulia ratu ingin pergi?!".

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang